Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • Perencanaan Keuangan
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Dana Pensiun
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kredit
    • Kredit Umum
    • KPR
    • Kartu Kredit
    • Kredit Online
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Investasi
Saham
Belajar Fundamental Saham Untuk Para Investor Pemula: Mengenal Price to Book Value Ratio
Investasi

Belajar Fundamental Saham Untuk Para Investor Pemula: Mengenal Price to Book Value Ratio

dani 21/07/2020

Price to Book Value Ratio merupakan indikator penting fundamental perusahaan yang harus Kamu pahami. Baca tulisan ini untuk mengerti Price to Book Value dalam bahasa yang sederhana

Kan semua di blog ini diobrolin santai ya Sis, Bro.

Sebagai pengantar, rasio ini biasanya disingkat dengan PBV. Sederhananya, harga dibandingkan dengan nilai buku.

Harga apa? Nilai buku apa? Terusin baca ya biar paham!

Selain PBV, ada lagi rasio lain yang juga dipake buat milih saham. Sudah tahu PER, ROE, Dividen Yield dan DER? Udahlah kita bahas PBV dulu yak! πŸ˜€

Seperti biasa, manteman bisa baca langsung keseluruhan tulisan price to book value ratio ini. Kalo dirasa kepanjangan, bisa baca per bagian. Klik aja daftar isi di bawah dan di setiap bagian ada link buat balik ke atas ini.

Daftar Isi

  • Price to Book Value Ratio: Menilai Harga Perusahaan Dibanding Nilai Bukunya
    • 1. Nilai Buku (Book Value Perusahaan) Per Lembar Saham
      • 1.1. Menghitung Nilai Buku Perusahaan Per Lembar Saham
    • 2. Menghitung Price to Book Value Ratio (PBV)
      • 2.1. PBV Besar VS PBV Kecil
    • 3. Memahami PBV Dalam Perbandingan: Studi Kasus Perusahaan Telekomunikasi Indonesia
      • 3.1. Anomali PBV Perusahaan Telco FREN?
    • 4. Sebaiknya Memilih PBV yang Bagaimana?
    • 5. Membeli Saham Perusahaan dengan Harga Diskon
  • Kesimpulan: Price to Book Value Ratio Salah Satu Indikator Memilih Saham yang Bagus
Memahami Price to Book Value Saham dengan Santai
Memahami Price to Book Value Saham dengan Santai

Price to Book Value Ratio: Menilai Harga Perusahaan Dibanding Nilai Bukunya

1. Nilai Buku (Book Value Perusahaan) Per Lembar Saham

Memahami Nilai Buku Perusahaan
Memahami Nilai Buku Perusahaan

Sebelum membahas Price to Book Value Rationya, gue bahas dulu soal Book Value. Nilai Buku.

Apaan sih nilai buku? Apa sih Book Value itu?

Gini, bayangin kita punya usaha. Keluar masuknya duit pasti dicatet kan?

Beli aset buat usaha, utang ke siapa dan segala macem terkait usaha pasti juga dicatet. Buat apa? Ya biar tahu nilai bisnisnya.

Jadi kalo ada investor nanya karena dia mau investasi, sebenernya nilai bisnis kita itu berapa, tinggal kasih catetan tadi.

Nilai perusahaan adalah selisih antara total aset dikurangi total kewajiban. Dengan kata lain, nilai buku aka book value perusahaan adalah total ekuitas dari perusahaan tersebut. Click To Tweet

Book Value = Total Aset – Total Kewajiban
Book Value = Nilai Ekuitas Perusahaan

Pake logika sederhana ini, begitu pula perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa.

Semua perusahaan pasti memiliki nilai bukunya. Nilai ekuitas perusahaan.

Kemudian tambahkan faktor jumlah saham yang beredar.

1.1. Menghitung Nilai Buku Perusahaan Per Lembar Saham

Dengan nilai buku perusahaan dan jumlah lembar saham yang beredar kita bisa menghitung nilai buku perusahaan per lembar sahamnya. Kalo pake bahasa kerennya book value per share. Nilai buku per lembar saham. Sederhana kan?

Kalo ditulis rumusnya:

Book Value per Share = Book Value : Lembar Saham Beredar

Misalkan aja ada perusahaan PT Akhirnya Bisa Curhat Deh Tbk (ticker ABCD) dengan data sebagai berikut:

Total aset : Rp. 500.000.000.000,-
Total kewajiban : Rp. 410.000.000.000,-
Jumlah lembar saham beredar : 20.000.000 lembar

Bisa diperoleh informasi sebagai berikut:

Book value = Rp. 500.000.000.000 – Rp. 410.000.000.000
Book value = Rp. 90.000.000.000,-

Sementara untuk nilai buku perusahaan per lembar sahamnya adalah:

Book value per share = Rp. 90.000.000.000 : 20.000.000
Book value per share = Rp. 4.500,-

Dari sini kita tahu, sebenernya per lembar sahamnya, nilai perusahaan ABCD sebesar Rp. 4.500,-

Kalo sudah tahu nilai buku perusahaan per lembar sahamnya, njuk piye? Di sinilah kemudian kita nilai harga per lembar saham dibandingkan dengan nilai bukunya. Price to Book Value rationya.

kembali ke atas

2. Menghitung Price to Book Value Ratio (PBV)

Kalo sudah tahu book value per share gimana njuk? Apa hubungannya sama PBV?

Kamu udah selangkah lebih dekat gaes. πŸ˜›

Price to book value kalo diterjemahkan kan harga terhadap nilai buku. Nah nilai buku perlembar saham udah tahu kan? Dari bagian nomor satu tadi. Si book value per share.

Trus harga saham per lembar juga udah tahu kan? Udah bisa tuh ngitung PBV.

Gimana sih rumus PBV? Sederhana BANGET kok gaesss.

Price to Book Value per Share = Price per share : Book Value per share

Jadi masih tetep pake contoh perusahaan ABCD tadi ya. Kita ambil contohharga saham perusahaan ABCD diperdagangkan dengan nilai Rp. 13.500/lembar saham. Nilai PBV perusahaan jadi:

PBV ABCD = Rp. 13.500 : Rp. 4.500
PBV ABCD = 3x

Artinya apa sih angka 3 kali ini?

Dengan harga di market Rp. 13.500, perusahaan ABCD diperdagangkan 3 kali dari nilai bukunya. Inget kan nilai bukunya di bagian sebelumnya bernilai Rp. 4.500 per lembar saham?

Jadi kalo ada orang yang beli harga sahamnya ABCD di Rp. 13.500, berarti orang itu menghargai perusahaan ABCD senilai 3x dari nilai perusahaannya. Demi ABCD dengan kondisi saat ini dan juga prospek usahanya, orang rela membayar 3 kali lipat!

2.1. PBV Besar VS PBV Kecil

Biar gampangnya, nilai PBV ini bisa dibagi dengan nilai PBV di atas 1 kayak perusahaan ABCD di atas. Bisa juga nilai PBVnya di bawah 1.

Kalau di atas 1 sudah jelas seperti contoh tadi. Orang rela membayar buat beli saham perusahaan dengan harga di atas nilai bukunya. Perusahaan dihargai lebih mahal dibandingkan nilainya.

Sebaliknya, apabila nilai PBV perusahaan di bawah 1, harga sahamnya masih lebih murah dibandingkan nilai perusahaannya. Lebih murah ini belum tentu bagus, tapi gak selalu jelek.

Banyak faktor yang bisa menentukan bagaimana orang menghargai perusahaan apabila dibandingkan dengan nilai bukunya.

Gimana kalo kita pake lagi contoh dari postingan mengenai PER sebelumnya?

Baca juga: Mengenal Price to Earning Ratio (PER) dan Return on Equity (ROE).

kembali ke atas

3. Memahami PBV Dalam Perbandingan: Studi Kasus Perusahaan Telekomunikasi Indonesia

Oke, masih ingat kan perbandingan-perbandingan perusahaan yang dipake di postingan sebelumnya? Kemaren gue pake TLKM, EXCL, ISAT dan FREN.

Waktu itu yang gue bandingkan cuma nilai PERnya.

Coba kita lihat lagi data yang gue ambil dari websitenya Bursa Efek Indonesia kemaren.

Price to Book Value Ratio (PBV) TLKM
Price to Book Value Ratio (PBV) TLKM

Per data laporan keuangan Desember 2018, PBV TLKM sebesar 3,5x. Orang-orang bersedia buat beli sahamnya Telkom 3,5 kali lipat dari nilai perusahaannya.

Mahal kan harga sahamnya Telkom kalo dilihat dari PBV? Apalagi PERnya kemaren juga di atas 20x lipat. Ini menandakan orang-orang percaya kalo nilainya Telkom saat ini seharusnya 3,5 kali dari nilai bukunya.

Bisa jadi tingginya nilai ini juga setelah melihat prospeknya ke depan.

Gimana dengan para pesaingnya?

Pertama yuk kita lihat EXCL, saham perusahaan yang membawahi brand telekomunikasi XL.

Price to Book Value Ratio (PBV) EXCL
Price to Book Value Ratio (PBV) EXCL

Price to Book Valuenya XL per Desember 2018 ternyata “cuma” 0,99x. Orang-orang gak mau beli sahamnya EXCL lebih dari nilai bukunya. Turun dari PBV di beberapa tahun sebelumnya.

Januari 2019 pun, meskipun mengalami kenaikan, PBV EXCL masih di kisaran 1x nilai bukunya.

Bagaimana dengan ISAT?

Price to Book Value Ratio (PBV) ISAT
Price to Book Value Ratio (PBV) ISAT

Jeng-jeng-jeng!

Nilai PBVnya ISAT bahkan jauh di bawah 1~

Apakah artinya ini? Bisa jadi pelaku pasar gak cukup percaya dengan ISAT. Rangorang bahkan gak mau beli di harga bukunya. Maunya diskon.

3.1. Anomali PBV Perusahaan Telco FREN?

Bisa jadi karena melihat belum ada prospek perkembangan yang cukup berarti. Tapi di Januari 2019 nilai PBVnya sudah naik di atas 1X bahkan melebihi PBV EXCL. Ini bisa jadi menunjukkan kepercayaan investor yang mulai terbangun.

Trus gimana nasibnya pemain keempat? Smartfren yang tickernya FREN? Let us take a look at it. πŸ˜€

Price to Book Value Ratio (PBV) FREN

Di luar dugaan kan? Ternyata sahamnya FREN diperdagangkan dengan PBV hampir 2x di Desember 2018! Bahkan per Januari 2019 naik sampe 3,72x dari nilai bukunya!

Perbandingan Price to Book Value Perusahaan Telekomunikasi

Padahal TLKM aja cuma dikisaran 3,6x! Kenapakah ini?

Bisa jadi karena adanya issue aka gosip yang berkembang tentang nasib perusahaan. Memang pernah santer kan adanya issue akuisisi FREN oleh perusahaan telco lain.

Tapi gak selalu karena gosip ya manteman. Ketika ada kenaikan harga saham, bisa jadi perusahaa mengumumkan proyek baru. Terutama yang berkaitan langsung dengan usaha perusahaan.

Jadi sekali lagi, kita sebagai investor HARUS BANGET banyak-banyak baca.

kembali ke atas

4. Sebaiknya Memilih PBV yang Bagaimana?

Jadi-jadi-jadi, pertanyaan berikutnya adalah: Pilih yang mana?

Apakah harus pilih perusahaan yang PBVnya tinggi kek TLKM dan FREN? Atau yang rendah kek ISAT dan EXCL?

Kan tadi udah dibilang kudu banyak baca gaesss… Ga bisa langsung digebyah uyah.

Book value ini kan nilai perusahaan yang tercantum di buku ya. Nah yang gak tercantum gimana?

Dari baca-baca tadi kita carinya. Kita bakalan bisa lebih banyak tahu nilai perusahaan yang belum tercantum di buku.

Kek mana sih? Berupa prospek perusahaan ke depan. Ketika market ngelihat potensi perkembangan di masa depan, mereka gak segan bayar mahal.

Contohnya kek gini:

Telkom berhasil memasang infrastuktur telekomunikasi di daerah yang sebelumnya belum tersentuh operator manapun. Hal ini bisa menambah potensi kenaikan pelanggan yang berujung tambahan income.

Atau kalau misalkan XL mengumumkan mereka jadi operator pertama yang berhasil uji coba 5G. Dan dalam waktu singkat mereka berhasil roll-out teknologinya. Bisa memberikan potensi menarik pelanggan dari operator lain.

Kedua contoh berita di atas akan memberikan potensi penambahan income masing-masing operator. Income/penghasilan perusahaan akan bertambah. Ujung-ujungnya keuntungan bersih perusahaan juga akan bertambah.

Kalo keuntungan bersih perusahaan bertambah apa yang terjadi? Dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham juga akan menjadi lebih besar.

Karena itulah, orang akan rela membayar harga sahamnya lebih mahal dibandingkan dengan nilai perusahaan yang tertera di buku.

kembali ke atas

5. Membeli Saham Perusahaan dengan Harga Diskon

Akan tetapi bisa juga begini loh:

Ketika sebuah perusahaan masih baru, atau relatif lebih kecil dibanding pesaingnya. Harga saham perusahaan masih diperdagangkan di bawah 1x. Hal ini karena orang belum yakin dengan harga saham perusahaan tersebut dibandingkan dengan nilai bukunya.

Tapi kalo misalkan saja kita banyak baca tentang perusahaan tersebut. Trus kita bisa dapat informasi bagaimana strategi perusahaan ke depan. Ketika PBV masih di bawah 1x, kita beli perusahaan tersebut dengan harga diskon.

Kita beli perusahaannya dengan harga (saham) yang lebih murah dibanding nilai buku per lembar sahamnya.

Ketika perusahaan ini kemudian berhasil mewujudkan proyek-proyeknya, keuntungan perusahaan perlahan akan naik. Apalagi ketika perusahaan mampu membuktikan keberlangsungannya.

Harga saham akan terus naik seiring perkembangan kinerjanya. Sebagai pemegang saham, tentunya kitapun akan ikut merasakan keuntungan ini.

Apabila ini yang terjadi, maka harga murah yang kita bayar di awal akan memberikan imbal hasil yang luar biasa. Karena kita beli dari harga diskon. πŸ˜€

Tapi tentu saja, butuh latihan bertahun-tahun untuk bisa melakukannya. Kejelian dan kepekaan melihat sebuah perusahaan dan industri gak datang begitu saja.

Lagi-lagi, harus banyak baca. Terbuka dengan semua informasi. Telaten dan teliti.

Makanya itulah kenapa, menurut Warren Buffett, dia gak setuju diversifikasi. Menurutnya, itu hanya dilakukan oleh orang yang gak ngerti apa yang dilakukannya.

Gimana tuh?

kembali ke atas

Kesimpulan: Price to Book Value Ratio Salah Satu Indikator Memilih Saham yang Bagus

man-in-black-adult-banker-tie-suit

Sudah kebayang akan memilih saham perusahaan dengan nilai PBV yang seperti apa?

Setiap orang punya strategi yang berbeda-beda buat investasinya. PBV ini gak bisa jadi satu-satunya patokan dalam mengambil keputusan. Sama seperti PER kemarin.

Kombinasikan antara nilai PER dan nilai PBV perusahaan yang kalian incar.

TLKM misalkan, diperdagangkan jauh di atas nilai PER rata-rata industrinya sebesar 19,58x di Desember 2018. Sementara PER industri telekomunikasi hanya 9,50x. Apakah ini kemahalan?

Ternyata kalau dilihat perusahaan di sektor yang sama, PERnya pada negatif. Sehingga membuat nilai PER TLKM terlihat baik-baik saja.

Trus kemudian kita lihat nilai PBV. Ternyata orang rela membayar harga saha, TLKM 3,5x lipat dari nilai bukunya. Price to book value TLKM ini juga ternyata jauh di atas nilai perusahaan-perusahaan lainnya.

Ibarat kata, orang-orang rela untuk membayar mahal TLKM dibandingkan beli diskon perusahaan pesaingnya. Hal ini terutama dilihat dari nilai PER dan PBVnya.

Kalo ngikut pepatah Jawa:

Ono rego ono rupo

~ harga yang mahal mencerminkan kualitas barangnya

Tulisan-tulisan terbaru di blog danirachmat.com:

  • Mau Pinjam Uang ke Pinjaman Online 24 Jam Cair Itu? Kenali Ciri-Ciri Amannya!
    Pinjaman online 24 jam
  • Mengapa Masih Banyak yang Terjebak Pinjaman Online Langsung Cair Tanpa Ribet Itu?
    Iya, kenapa masih saja banyak yang terjebak pinjaman online langsung cair tanpa ribet itu? Buktinya, sampai dengan awal tahun 2021 kemarin, YLKI menerima aduan yang 33%-nya terkait sektor keuangan dengan sebagian besar mengeluhkan soal pinjol ini. Mari kita telusuri β€œjejak” so called pinjaman online langsung cair tanpa ribet ini dalam artikel kali ini. Perkembangan Pinjol
  • Pilih Mana Buat Dana Pensiun: DPPK, DPLK, atau Siapkan Sendiri?
    Dana pensiun, dana yang sebenarnya bikin males aja kalau dipikirin. Tapi ya, mau nggak mau, harus dipikirin. Pasalnya, pasti di masa tua nanti, pastinya kita masih memerlukan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang jumlahnya juga nggak sedikit. Apalagi nanti kalau sudah tua, kita nggak lagi bekerja atau memiliki penghasilan tetap. Seharusnya kita bisa sadar dan
  • Dana Pensiun yang Kuat Sebaiknya Disimpan di Instrumen Investasi Apa Ya?
    Menjalani masa pensiun dengan tenang tanpa memikirkan masalah keuangan barangkali jadi cita-cita banyak orang, ya kan? Tapi, masalahnya, gimana cara mempersiapkan dana pensiun yang bisa dijamin kecukupannya untuk bisa hidup tenang begitu? Yeah, beberapa di antara kita merasa tujuan tersebut sulit untuk dicapai. Padahal ya seperti kata pepatah, β€œBanyak jalan menuju Roma”; ada banyak cara
  • Dana Pensiun: Mengapa Kita Perlu Menyiapkannya Sejak Dini
    Pensiun merupakan masa ketika seseorang telah mencapai usia tertentu dan diharuskan untuk berhenti bekerja. Di satu sisi, rencana pensiun ini cukup dinanti oleh sebagian orang, karena akhirnya mereka bisa beristirahat dan menikmati masa tua bersama keluarga. Namun di sisi lain nih, masa pensiun ini  akan mendatangkan kekhawatiran lho. Terutama soal dana pensiun. Ya, kekhawatiran kebanyakan

Kalo manteman ngerasa tulisan ini bisa berguna buat yang lain, boleh minta tolong dishare ya πŸ˜€

Gimana menurut manteman? Ada komen? Bagi ya di kolom komentar. Atau kalo mau email bisa ke halo@danirachmat.com;

Selain itu bisa juga colek ke instagram gue di @danirachmat;

kembali ke atas
Tweet
Share
Pinterest
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Perbedaan Bunga Flat dan Efektif
Gue pernah dapet pertanyaan dan pernyataan yang cukup bervariasi soal …

Ngerasa Ketipu Sama Marketing Bank? Jangan-jangan Lu yang Belom Paham (Beda Antara Bunga Flat dan Efektif)!

Manfaatkan Peluang Investasi Saham untuk Jadi Sultan
 β€œMasih ada gak sih peluang investasi saham? Masih bakalan naik …

Jadi Sultan dengan Memanfaatkan Peluang Investasi Saham!

About The Author

dani

12 Comments

  1. Pingback: Price to Earning Ratio untuk Memilih Saham >> danirachmat
    03/06/2019
  2. gesti citra

    Halo kak Dani, trimakasih udah sharing2 ilmu. Seneng bgt bisa dapet bacaan spt ini, walopun bacanya pelan2 krn butuh pemahaman hihi. aku suka cara kaka sampein pengertian dan contoh nya. kak, aku mau tanya buku apa yang kaka rekomendasiin untuk dibaca buat orang yang baru mulai belajar keuangan. Skali lagi makasi, semoga aku juga bisa sedikit bermanfaat untuk orang lain, seperti ka Dani ini. Aamiin ah

    10/07/2019
    • dani

      Sama-samaaa πŸ™‚ Semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk mulai investasi πŸ™‚

      13/07/2019
  3. Maftuha

    Terima kasih penjelasannya, Mas Dani. Jadi tambah paham apa itu PBV. Tadinya puyeng tiap baca ROA, ROE, PBV. ?

    29/08/2019
    • dani

      Masama πŸ˜€

      31/08/2019
  4. Akbar

    Wah belajar lagi nih gue. thanks pencerahaannya

    22/07/2020
    • dani

      Sama-sama πŸ™‚

      23/07/2020
  5. Sintong Tampubolon

    Penjelasan terbaik terlengkap Mengenai PBV yg selama ini saya cari/tunggu.Terima kasih banyak

    24/07/2020
    • dani

      Sama-sama πŸ™‚
      Glad to be any help πŸ™‚

      25/07/2020
  6. Kevin

    ijin share ya masbroo

    07/09/2020
    • dani

      Monggooo πŸ™‚

      09/09/2020
  7. andria

    wah baru 2020 saya baca ginian. hehe maap ketinggalan info

    24/09/2020
    • dani

      Tidak ada kata terlambat untuk memulai πŸ™‚

      27/09/2020

Leave a Reply Cancel Reply

Postingan Terbaru

  • Mau Pinjam Uang ke Pinjaman Online 24 Jam Cair Itu? Kenali Ciri-Ciri Amannya!
    Mau Pinjam Uang ke Pinjaman Online 24 …
  • Mengapa Masih Banyak yang Terjebak Pinjaman Online Langsung Cair Tanpa Ribet Itu?
    Mengapa Masih Banyak yang Terjebak Pinjaman Online …
  • Pilih Mana Buat Dana Pensiun: DPPK, DPLK, atau Siapkan Sendiri?
    Pilih Mana Buat Dana Pensiun: DPPK, DPLK, …
  • Apa Instrumen Investasi yang Paling Tepat untuk Membangun Dana Pensiun yang Kuat?
    Dana Pensiun yang Kuat Sebaiknya Disimpan di …
  • Dana Pensiun: Mengapa Kita Perlu Menyiapkannya Sejak Dini
    Dana Pensiun: Mengapa Kita Perlu Menyiapkannya Sejak …

Postingan Paling Populer

  • 4 Hal Penting yang Diperlukan untuk Kerja …
  • Tips Hemat Ngopi di Starbucks
    Tips Hemat Ngopi di Starbucks
  • 7 Pelajaran Investasi Emas yang Harus Kamu …
  • Diskusi dengan Pasangan tentang Keuangan
    Diskusi dengan Pasangan yang Penting untuk Dilakukan
  • Tes Masuk Officer Development Program Bank Mandiri

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2021 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version