Format buku: ebook
Media baca: Kindle
Penulis: J. Gregory Smith
Bahasa: Inggris
Genre: Action Thriller
Harga: US$ 3.99
Salah satu buku yang gw dapet dari #SamsungBookDeals di Kindle. Jadi gratisan. Ihik.
Disclaimer: Spoiler Alert
Premis:
Chang, seorang detektif berdarah China-Amerika bersama partnernya, Nelson, pindah ke Delaware dari New York setelah dihantui kasus pembunuhan berseri yang korban terakhirnya tidak dapat dia selamatkan. Partnernya mengalami hal yang lebih buruk, Nelson bahkan harus keluar dari kepolisian karena mengalami depresi. Mereka sebelumnya pasangan detektif polisi yang sempurna karena Chang memiliki kekuatan fisik luar biasa sedangkan Nelson memiliki kemampuan menempatkan diri dan berpikir seperti pelaku kejahatan.
Kehidupan Delaware yang lebih kecil dibanding New York mulai terganggu ketika satu persatu kasus pembunuhan terjadi. Mulai dari eksekusi tembak dari belakang sepasang pemilik toko imigran dari Vietnam, kemudian penjaga toko dari India. Tidak ada yang menyadari kalau dua pembunuhan ini terkait sampai Chang menemukan kesamaan adanya makanan yang seolah jadi signature pelaku. Kemudian korban ketiga ditemukan. Sepasang suami istri kulit putih dengan tengkorak suami yang berantakan dan sang istri yang mati tercekik dengan french toast dijejalkan ke mulutnya.
Dan kengerian yang dilakukan oleh seorang penjual mobil inipun terus berlanjut.
Review
Sejauh ini, buku ini adalah satu-satunya buku yang berhasil gw tamatkan hanya dalam dua hari tahun ini. Soal pembunuhan, detektif dan detail forensik, bumbunya pas banget buat bikin orang penasaran!
Maybe since I’m such a big fan of Dexter that made me finish the book in no time.
Mirip dengan Dexter, tokoh utama dari cerita ini bukan cuma detektif dan polisi yang nyari pelaku pembunuhannya, tapi si pembunuh sendiri juga dihadirkan sebagai salah satu tokoh utama. Jadi dari awal gak ada tuh cerita misteri dan bertanya-tanya siapa pembunuhnya.
Seolah gak mau menilai kalo si pembunuh jahat, Smith ngajak yang baca buat mengeksplorasi latar belakang dari masing-masing karakter. Bahkan pembunuh pun gak langsung dibuat pure evil. Karakternya berkembang dari seseorang yang melakukan semuanya karena marah sampe jadi pure evil.
Sementara si detektif yang jadi tokoh baik gak diceritakan sempurna juga. Smith seolah ngupas satu demi satu lapisan yang ada di seorang pemegak hukum. Latar belakang keluarga dan kekelaman masa lalunya bikin paham kenapa semua kejadian dan tindakannya diambil.
Well, buku ini bukannya over the top yang gw suka banget mati-matian ngerekomenin orang buat baca. Cuma menarik aja cara si Smith ngegambarin masing-masing tokohnya karena di setiap dialog dan kejadiannya, ada dialog tambahan dari setiap tokoh yang seolah-olah itu cuma ada di kepalanya setiap tokoh. Jadi kayak kalian baca blog ini tapi bisa ngintip apa yang ada di kepala gw.
Salah satu kekurangan buku ini yang cukup mengganggu mungkin adalah upaya Smith untuk masukin sebanyak mungkin unsur cerita, mulai dari politik yang mewarnai tubuh kepolisian karena kepala polisinya mencalonkan diri jadi Walikota dan juga penggunaan karakter perempuan yang seolah cuman ditempelin doang dan bener-bener jadi pemanis.
What Surprised Me
Sepanjang jalan buku ini, seperti gw bilang di awal, diajak menyelami setiap karakter. Ada satu hal yang bikin gw terkejut. Fakta bahwa gw lebih memahami tindakan dan pikiran si pembunuh.
Si Pembunuh yang profesinya penjual mobil dan kudu ngadepin beraneka ragam customer ngingetin masa-masa gw jadi customer service. Kadang emang ada yang baiik banget si nasabah tapi kadang ada juga yang bikin esmoni. Itu ubun-ubun kadang sampe berasep. Ya gak sampe pengen bunuh juga sih. Hahaha. Tapi lebih ke “wah iya bener banget deh itu”
Sementara kalo sama si polisinya. Sama sekali gak bisa relate gw. Berasa jauh meskipun paham apa yang dia alami.
Mungkin buat yang pernah ada di posisi frontliner dan langsung jualan bisa ngerasain ini. Tapi ya balik itu lagi. Tergantung masing-masing orang ngendaliin emosinya. Kalo gw selama jualan ngadepin customer langsung berasanya seru banget aja.
=========
Jadi buat review buku Final Price ini gw kasih nilai 3.5 dari 5. Mayan buat ngisi waktu dan kali aja males jalan keluar.
Related posts:
[display-posts category=”books-review”]
Alris
Keren juga sejak awal pelaku pembunuhannya ditampilkan. Anti mainstream nih jalan ceritanya.
Dani
Iya Mas. Jadi ikut nyelamin karakter si pembunuhnya. Kucing-kucingan. Hehe.
jampang
saya belum bisa ngebayangin nonton film detektif dibandingin sama baca buku detektif 😀
karena kurang teliti, bisa-bisa clue yang ada kelwatan semua sama mata saya
dani
Seru kok Bang. Hehee. Meskipun saya juga bolak balik halaman. 😀
Allisa Yustica Krones
Seru kayaknya bukunya ya Dan. Memang klo baca yang kayak ginian, susah berhentinya ya 😀
Aku sih sbnrnya gak suka sama jalan cerita yang seolah berusaha membuat pembaca ngerti sama jalan pikiran dan latar belakang si pembunuh, karena hidup adalah pilihan, dan yang ngalamin kejadian itu gak cuma dia aja kan, orang lain jg ngalamin tp bedanya gk memilih jadi jahat. Orang jadi jahat ato gak bkn krn latar belakang tp krn pilihan sendiri…. Klo milihnya mau deket sama Tuhan, pasti deh Tuhan kuatkan biar gak jadi jahat…nah, ini ngomongin buku malah jadi ke sini..hahahaha…
Dani
Hahahahahahahahaaaaaa. Iya Liiiis. Gw setuju beraat ama yang dikau bilang. Pas baca inipun gw paham sama kejadian yang menimpa penjahatnya. Tapi bukan berarti gw setuju sama pilihannya dia. Kalo dia milih gak membunuh orang ntar bukunya jadi gak seruuuu. Makasih ya Liis.
auuak
Susah sekarang namatin satu buku Dan 🙁
Bel
Itu isinya bahasa inggris? Hadeh, gue aja baca novel divergent (sok sok belajar inggris) udah enek duluan, banyak yang gak ngerti 😀 salut..
komik udah paling asik..
Dani
Iya Lin. Mayan buat belajar lah. Semakin terbiasa semakin gampang kok.