Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Perencanaan Keuangan
Cash Flow Statement Sehat dan Rasio Keuangan
Perencanaan Keuangan

Cash Flow Statement Sehat dan Rasio Keuangan

dani 12/01/2016

Gimana, sudah pada ngecek keuangannya pakai tools Financial Check-up yang gw upload? Udah ada yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 1 M? Satu ember? 😛 Trus udah tahu belom punya cash flow statement sehat atau masih perlu diperbaiki? *ampuuun Daaan!

Kalo belom ngeh apa yang gw obrolin silahkeun dibuka postingan Financial Check-up dan Semoga Jadi Tahun yang Cerah. Atau kalo mau langsung download toolsnya ada di sidebar kanan postingan ini ya linknya.

Jadi kemaren, kalo misalkan sudah diisi semuanya field-field yang bersesuaian, mestinya akan dapet diketahui kekayaan bersih yang dipunya. Kekayaan bersih ini nilai dari total semua aset dikurangi dengan total semua hutang. Selain itu kalo diperhatikan, di sheet kedua ada sheet Cash Flow yang mestinya juga diisi. Total kekayaan bersih yang gede belom tentu juga sudah bagus loh. Kudu dilihat lagi cash flow statementnya dan juga hasil rasio yang ada.

Daftar Isi
  1. Cash Flow Statement Sehat yang Bagaimana?
  2. Rasio-Rasio Keuangan yang Perlu Diperhatikan
    1. Liquidity Ratio
    2. Liquid Asset to Networth
    3. Saving Ratio
    4. Debt/Asset
    5. Debt Service Ratio
    6. Non Mortgage DSR
    7. Net Investment / Net worth
    8. Solvency Ratio

Cash Flow Statement Sehat yang Bagaimana?

Pertanyaan ini jawabannya sederhana banget. Cash flow statement yang sehat sih yang hasilnya positif.

Yes, as simple as that.

calculator

Di tools yang gw buat kemarin, ada bagian yang isinya cash flow statement. Pengisiannya sederhana banget, tinggal memasukkan aja pemasukan dan pengeluaran bulanan sesuai yang sudah berjalan selama ini. Kalo mau dibikin harian ya bisa aja, tinggal copy-paste sesuai jumlah hari tiap bulannya.

Ngisi ini jadi susah kalo misalkan gak terbiasa nyatetin pengeluaran hariannya apa aja.

Sering gak ngerasa kalo duit yang masuk ke rekening tiba-tiba aja udah habis? padahal belom dipake buat apa-apa dan masih banyak tagihan yang belom dibayar. Malahan mungkin ada yang baru nyadar beli dan bayar hal-hal gak penting setelah duitnya habis. Untuk menghindari ini kudu mulai bangun kebiasaan buat nyatetin apa aja pengeluaran harian dan ngelihat yang penting dan apa yang nggak. Kalo habitnya sudah kebangun, bakal keinget meskipun tanpa nyatet dan langsung jadi mental note waktu akan bayar sesuatu.

Gw pake aplikasi di android dan pernah gw buat postingannya di aplikasi smartphone terfavorit.

Kalo ternyat hasilnya masih negatif, cuma ada dua pilihan kok untuk membuat cash flow statement keluarga jadi positif: perbesar penghasilan dan atau kurangi pengeluaran.

Kategori pengeluaran di dalam sheet cash flow yang gw bikin ada 6: Kebutuhan Pokok, Tabungan dan Investasi, Asuransi, Biaya Pendidikan, Cicilan Hutang, Lain-lain.

Balik lagi, kalo misalkan hasilnya negatif, pilihannya cuma dua, menambah penghasilan biar lebih gede dari pengeluaran atau ngurangin pengeluaran. Tak iye?

Pengeluaran mana yang bisa langsung dipotong memang tergantung dari masing-masing keluarga dan kebutuhan. Tapi paling gak dari pengeluaran lain-lain mestinya yang paling gampang dipotong ya. Tapi kalo gak tahu apa aja pengeluarannya, ya gimana bisa motongnya kan-kan-kan? *trus gw disumpel struk belanjaan

Bisa jadi postingan tersendiri nih gimana motong budget yang gek perlu dan perlu. 😀

Rasio-Rasio Keuangan yang Perlu Diperhatikan

Untungnya ya, keuangan pribadi itu gak seribet keuangan korporasi. Jadinya ngebahas pun gak bikin kepala gw puyeng kecuali yang dibahas keuangan gw sendiri.  😛

Jadi kalo semuanya sudah diisi, bakalan dihasilkan rasio-rasio seperti di sheet ke tiga. Trus cara bacanya gimana?

Liquidity Ratio

Liqudity

Liquidity ratio ini hasil hitungan aset lancar di neraca dibagi total pengeluaran bulanan di cash flow. Bahasa sederhananya ya total duit yang bisa sewaktu-waktu dicairkan ato dipake kalo misalkan gak ada lagi pemasukan.

Seharusnya kan pengeluaran bulanan itu dibiayai sama pemasukan rutin bulanan ya. Rasio ini sampe ada karena buat ngukur kalo misalkan ada apa-apa sama penghasilan bulanannya, apakah harta yang sudah kita kumpulkan yang berbentuk uang tunai bisa dipake buat ngebiayain keperluan.

Kondisi yang kayak gimana sih kok penghasilan rutin bulanan bisa hilang? Kalo misalkan aja pencari nafkah utama harus kehilangan pekerjaannya karena dipecat dan harus cari kerja baru.

Besarnya berapa sih tergantung dari jenis rumah tangganya. Kalo misalkan single gw bisa bilang 3 bulan ato minimal sebulan gaji sekarang cukup dengan asumsi bisa dapet kerjaan baru dalam waktu sebulan ato maksimal 3 bulan. Nah kalo keluarga, Suze Orman di Amrik sono menyarankan (sebenernya buat single juga) minimal ada 8 kali total penghasilan bulanan.

Gw juga masih pe-er di departemen ini. Sambil jalan sambil bangun dana darurat inilah. 😛

Liquid Asset to Networth

Gak usah bingung sama namanya ya, emang sengaja dibikin pake Bahasa Inggris biar kesannya owowow dulu. 😛

Rasio ini ngitung aset lancar dibagi dengan kekayaan bersih. Jadi membandingkan berapa sih uang cash kita kalo dibandingkan sama total kekayaan bersih (setelah hutang). Idealnya sih di kisaran angka 15%. Kalo angkanya lebih dari 15% kemungkinan kebanyakan pegang duit cash. Sayang kan duit cashnya, yang ada habis dipake buat beli barang gak penting nantinya.

Jadi misalkan gini, setelah diinput semuanya dan dapet hasilnya kekayaan bersih nilainya Rp. 1 Milyar, jadi nilai duit cash ato yang setara cash maksimal ya Rp. 150 juta. Kalo lebih dari itu, bisa dipertimbangkan buat diinvestasikan ke instrumen yang lain.

Saving Ratio

Stock Indicators

Saving ratio ini seberapa besar tabungan/investasi yang kita lakukan setiap bulan dari total penghasilan yang ada. Meskipun namanya rasio tabungan/saving, jangan bilang kalo duit yang di rekening tabungan itu bisa dimasukin ke sini ya manteman. 😀

Yang diitung di sini adalah total uang yang kita investasikan dibagi total pemasukan. Dan itu standarnya 10%. The more the better.Jadi kalo misalkan gaji sebulannya Rp. 8 juta, investasinya idealnya Rp. 800 rebu.

Saran gw sih SELALU lakukan investasi di awal. Jangan nunggu nanti setelah semua bayar-bayaran selese. Makjang abis itu duit kalo nunggu selese duluan! Percaya deh. *pelakunya soalnya *bahahahahaha

Investasi di awal ini bisa dilakukan dengan secara manual transfer ke rekening-rekening investasi atau kalo nggak ya tinggal buka instruksi pendebetan otomatis ke rekening investasi kita setiap tanggal gajian. Setahu gw Bank Mandiri dan Bank Commonwealth sudah bisa melayani auto invest ke rekening Reksadana.

Debt/Asset

Seperti namanya, rasio ini adalah nilai hutang dibagi dengan total aset. Maksimal rasio ini adalah 50%.

Artinya apa? Misalkan total harta kita Rp. 1 Milyar, ya total hutang kita paling gede ya Rp. 500 juta. Kalo sampe lebih berarti harta kita ya sebagian besar masih hutang. Belom jadi hak milik kita.

Jadi inget sabda blogger: “Harta adalah titipan, tapi hutang tetep harus dibayar.” Jangan (pura-pura) lupa bayar hutangnya ya Buibu dan Pakbapak 😀

Panjang sebenernya ngomongin hutang ini sendiri. Ada hutang yang baik dan ada hutang yang jahat macem Bawang Putih dan Bawang Merah. Mana hutang yang boleh dan mana yang enggak. Gw sendiri juga belom seratus persen juga bebas dari hutang, makanya rajin posting biar bisa bantu bayar cicilan #eh?!!

Debt Service Ratio

hutang bank

Kalo rasio ini biasanya juga dihitung sama bank untuk kasih hutang ke kita. Jadi sederhananya rasio ini adalah total cicilan hutang yang harus kita bayar dibagi dengan total income/pemasukan kita. Jumlah maksimal total angsuran yang harus kita bayar standarnya 35%. Lebih kecil dari itu bagus, tapi kalo lebih gede udah warning.

Kayak bank misalkan mau kasih pinjeman KPR, akan dihitung Debt Service Ratio ini dulu. Misalkan total penghasilan suami dan istri Rp. 21 Juta, total angsuran semua hutangnya termasuk KPR yang sedang diajukan ya cuma Rp. 7.350.000,-. Misalkan waktu itu mereka udah ngangsur cicilan motor, kartu kredit dan cicilan KTA total sebulan Rp. 5 juta, berarti angsuran KPR yang bisa mereka bayar ya cuma Rp. 2.350.000,-

Kalo dihitung, misalkan mereka ambil KPR 15 tahun, total limit KPR yang bisa mereka dapatkan ya :
12 x 15 x Rp. 2.350.000 = Rp. 423 juta. Ilustrasi sederhananya gitu sebelum memperhitungkan bunga atau keuntungan bank (kalo syariah).

Emang bisa ketahuan apa aja cicilan hutangnya? Bisa ketahuan karena BI menyaratkan laporan ketat per ID nasabah. Apalagi kalo hutang di atas Rp. 50 juta harus ada NPWP kan. Ya kecuali hutang panci dan di warung langganan ya.  😛

Non Mortgage DSR

credit card loan

Kalo ini nih total hutang kartu kredit dan KTA. Total cicilan maksimal 15% mestinya dari total penghasilan. Kalo lebih dari itu mah sebaiknya dilunasin dulu dan dipotong itu kartu kreditnya biar gak nyicil 12 bulan bunga 0% lagi. Ihik! 😛

Gak usah panjang-panjang kan ya bagian ini? 😀

Net Investment / Net worth

Nah kalo ini sih udah jelas lah ya, total nilai investasi terhadap kekayaan bersih yang kita punya. Nilai idelanya rasioa ini adalah 50%. kalo masih di bawah itu berati kemungkinan harta kita masih banyak yang berhutang.

Yang kudu diinget di sini nilai investasi ini gak termasuk mobil, handphone dan barang elektronik yang nilainya habis dimakan waktu dan digunakan sehari-hari ya.

Solvency Ratio

Nilai solvency ratio ini gunanya buat mengetahui nilai aset kita setelah dikurangi sama hutang. Kalo misalkan sewaktu-waktu kita gak bisa bayar hutang, kira-kira berapa banyak sih harta yang bisa kita jual buat nutupin hutang.

Nilai standarnya sih sekitar 40% dan semakin besar semakin bagus dong ya.

========

Gimana, kepala berasep? Bihiihihik… Sama kok gw juga berasep bikin postingannya. Hayuk atuh cuss periksa cash flow statement masing-masing. Cek mana yang masih kurang dan mana yang perlu dioptimalkan. Gw available setiap saat setiap waktu kok. Colek aja gw di twitter @danirachmat ato email ke dani.rachmat@outlook.com.

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Menghadapi PHK bisa jadi tidak menyenangkan, tapi yang jauh lebih …

Kelola Uang Pesangon, Pilih Untung atau Buntung?

Sudah Niat Beli Rumah? Ini Nih, Pilihan Cara Bayarnya!
Pilihan pembayaran beli rumah yang mana nih yang kalian pilih? Ada …

Sudah Niat Beli Rumah? Ini Nih, Pilihan Cara Bayarnya!

About The Author

dani

47 Comments

  1. ria angelina

    Tiap bulan aku bikin Cash flow perusahaan dan belum pernah bikin untuk diri sendiri karena duit pada ngak jelas kemana hhhhhhaaa.

    12/01/2016
    • Dani

      Makanya bikin Ria untuk diri sendiri. Jangan sampe gak bikin. 😀 Biar jelas ke mana perginya. 🙂

      12/01/2016
  2. Ira

    berasep banget mas Dani!! Apalagi aku bukan tipe orang yang suka nyatet keuangan. Pernah nyoba pake aplikasi, cuma bertahan seminggu 😀

    12/01/2016
    • Dani

      Ayo Raaaa. mulai rajiiin. Demi masa depan yang lebih baik 😀

      12/01/2016
  3. Puji

    Keren Mas Dani, ayo ah rapiin cashflow dulu. Kalo di rumah yang rajin bikin beginian ya my hubby hehehe

    12/01/2016
    • Dani

      Hihihi. Salam buat pak Suami ya Ji. Salam persahabatan sesama tukang uprek cashflow. Mihihihi…

      12/01/2016
  4. kang santri clumut

    hehe…saya juga berasep…apalagi mikiran uang…tambah pusing dan kebul2 asepnya….mending nyuruput kopi ndak mikiran uang…biar slow 😀

    salam hangat mas

    12/01/2016
    • Dani

      Hihihi.. Nggih Kang, sing penting tenang dan adem ya hidup 😀

      12/01/2016
  5. doena

    Hi Dan

    aku udh email lo minggu kmrn , walaupun belum dibales ..jawaban pertanyaanku udh terpampang nyata dipostinga ini 😀

    namun, ada lagi nih yang mau ditanyaain
    1. untuk Non Mortgage DSR apa rumusnya udh bener ya? kok cicilan mobil dll dimasukin juga?
    2. untuk Net Investment to Net Worth apa rumah/harta yang sudah lunas dimasukin kesana?

    Thank Dan

    12/01/2016
    • Dani

      Walah. Kok tidak ada email masuk ya? Saya beneran belom nerima ini.. (>.<)
      Kalau untuk non mortgage DSR saya masukkan sekalian cicilan mobil karena mobil konsumtif dan bukan mortgage memang 😀 Just to be safe sayahnya.

      Kalo rumah yang ditinggalin dan harta yang dipergunakan tidak dimasukkan ke investment. Masuknya ke harta penggunaan pribadi. Jadi yang investment memang benar-benar harta investasi 😀

      Makasih yaaa Bu sudah mau mantengin blognya 😀

      12/01/2016
  6. Febriyan

    Duh yang ratio2 langsung inget kerjaan aja Dan. hiks. Hehehe… Keren ini ulasannya. Walau mumet juga.

    Kalau pengalaman gw sih lebih baik lebih dari 3 bulan Dan.

    12/01/2016
    • Dani

      Naaah. Kalo ada dari pengalaman gini lebih nyata. Kalo saran Suze Orman sih delapan bulan. 😀

      12/01/2016
  7. zilko

    Hihihi, cash flow-ku masih sederhana tipe-tipe transaksinya jadi relatif “mudah” dianalisa. Untung banget sejauh ini selalu positif, hehe. Masalah investasi itu yang masih PR banget nih (kalau tabungan gak dihitung. Dan memang sebaiknya gak dihitung sih. Suku bunganya turun lagi dong ini barusan, jadi 0.6% per tahun aja sekarang disini 🙁 ).

    12/01/2016
    • Dani

      Tabungan memang gak dihitung Ko. Cuma namanya aja. Jadi mestinya diganti ya jadi investment ratio gitu ya. 😀

      12/01/2016
  8. Nanik

    Download dulu ah aplikasinya….
    terus ntar saya coba isi.

    12/01/2016
    • Dani

      Bujan aplikasi kok Mbak itu. Cuma file excel biasa. 😀

      12/01/2016
  9. Deny

    Dan, baca istilah2 diatas serasa De Javu ke mata kuliah Rekayasa Keuangan di TI haha. Aku dulu pas kerja pernah dibagian budgeting, salah satu yang dikerjain ya ngitung2 seperti ini. Lembur sampai pagi ngitungin duit perusahaan, sementara duit sendiri berceceran entah kemana haha. Eh ketemu suami yang rajiiinnn banget bikin Cashflow. Segala macam dimasukin sheet sama dia. Iya soalnya dia ngitung cashflow pribadi sama perusahaan (dia ada usaha sendiri). Aku yang ngelihatin cuma diem mbatin “rajin yo bojoku :D” Thanks sharingnya Dan.

    12/01/2016
    • Dani

      Hahahahaha. DENYYYY. Aku yo rajin berarti yo? :-))) suwun ya Deeen. 😀

      12/01/2016
  10. Adelina

    Aku tuch tiap hari nyatat Dan. Tapi habis nyatet pengeluaran harian trus direkap ke bulan dan pas tahun kemaren ngitung-ngitung bingung sendiri. Antara takjub sama besarnya pengeluaran yang aku keluarkan untuk hal-hal yang remeh-remeh sampai akhirnya tutup excel dan tidur pulas. Dah dah goodbye langsung. Karena ngelihat semuanya jadi sakit kepala hiksss..

    Mumpung masuk tahun baru dan diawal bulan perlu buka lagi itu file excel hiksss..Bebenah lagi pengeluaran kedepan.

    12/01/2016
    • Dani

      Hayuk Liiin semangaaat. Demi masa depan yang lebih cerah! Ikutan workshop February ntar yaaa. Ihik! 😛

      12/01/2016
      • Adelina

        Pasti dong

        15/01/2016
  11. Anggi Agistia

    Duuuuh aku buta banget soal beginian ini MasDan. Tapi harus ah mulai bikin cash flow biar tau dan bisa merencanakan masa depan yang lebih cerah gemilah *cielehhh hihi
    Tak download ya mas filenya, suwuuuuun 😀

    12/01/2016
    • Dani

      Siaaaaap. Maturnuwun juga ya Nggiii. Kalo gak mulai sekarang kapan lagi kaaan? Huehehe

      12/01/2016
  12. Desi

    eet daaah, bukan berasep lagi ini mah..udah ngebul2 Daniiii…hhihihihi…

    gue musti bikin cashflow yang lebih rapih lagi ini mah… 😀

    12/01/2016
    • Dani

      Hayuk Desiii. Bikin workshop yuks

      12/01/2016
  13. pipit

    saya kok bacanya pusing, dan hahahahaha… pusing karena denial ama utang-utang 😛

    12/01/2016
    • dani

      Hahahahaha. Jejerin tagihan.. Terpampang nyata.

      15/01/2016
  14. Nuno

    Duh, aku takut ngomongin duit…..*liat dompet

    mayan, masih ada 2 biru…dan selebihnya strook minimarket

    12/01/2016
    • dani

      Waduh. Kenapa Mas kok takut ngomongin duit? Kan seruu?? Hihihi.

      15/01/2016
  15. Alris

    Bertahun lamanya bablas gak pernah ngecek cashflow. Baik juga nih di awal tahun coba bikin cash flow. Keren Dan.

    12/01/2016
    • Dani

      Keren apanya mas.. Biar temen-temen bisa memanfaatkan aja 😀

      13/01/2016
  16. Nia Nastiti

    Gara2 nyatetin pengeluan ini, aku jadi tahu ternyata aku boros di post yang bener2 nggak aku banget: kosmetik! LOL. Baru tahu pas akhir 2015 kmrn. Padahal aku jarang dandan. Langsung deh kekepin dompet buat pengeluaran ini. Nggak iseng2 beli2 yg ga dipake lagi. Haha. Itulah pentingnya nyatet2, jadi financial clicic ya Mas 😀

    12/01/2016
    • Dani

      Hihihi. Karena rajin nyatet jadi ketahuan apa yang bikin kantong jebol ya Mbak Nia. Saya juga. Kalo saya mungkin di transport sama biaya makan di luar. Ini pe er banget dah.

      13/01/2016
  17. innnayah

    istighfar aku bacanya,,,bentar deh…diulang lagi

    12/01/2016
    • Dani

      loh-loh-loh. Kenapa Mbak Inayah? Kenapaa?

      13/01/2016
  18. Rina

    Duh belum mulai aja udah pusing liatnya haha! Seru mas share nya :))

    13/01/2016
    • Dani

      Jangan berasep dulu dong Mba Rina.. Hihihi. Santai aja santai, bacanya sambil siapin cemilan.. 😀

      13/01/2016
  19. cumilebay

    Aku pusing ama istilah2 nya dan pusing terlalu berat bacaan nya hahaha
    Yang penting alhamdulillah ngak punya cc hahaha

    13/01/2016
    • Dani

      Hahaha. Istilahnya emang bikin pusing Om. Yang penting semuanya rebes 😀

      13/01/2016
  20. lieshadie

    Suka pusing tuh Dan kalo ngitung2 ginian…palagi audit keuangan diri sendiri,,,makjang makjleb depisitnyah !
    Btw, postingan ini kan jadi ngampleng guweh banget ! bahahahaha #ikutan bahasanya Dani…;

    14/01/2016
    • dani

      Hahahaha. Mbak Liiies. Apaan sihhh. Daripada depisit teruuus mending hayuk mulaiii diperbaiki Mbakyuuu *eaaaaaaa *promoooo

      15/01/2016
  21. Runtrading - Hanya seorang Trader

    Pengetahun yang wajib diketahui semua orang (seharusnya)

    14/01/2016
    • Dani

      Semoga banyak yang dapet manfaatnya Mas. 😀

      15/01/2016
  22. Tofan

    Jadi enak nih kalo ada yg mo bahas topik ini, tinggal refer ke sini. Nice post masbro…

    15/01/2016
    • Dani

      Jiahahaha. Apaan sik. Makasih ya pak Tofan:D

      15/01/2016
  23. Tukang Es Lilin

    Untuk sekarang gua masih gak terlalu peduli dengan cashflow semacam ini bang. Pengeluaran dan pemasukan gua random. Gak terlalu dihitung-hitung. Kira-kira bahaya gak bang buat ke depannya?

    15/01/2016
    • Dani

      Bahaya sih kagak Ta. Cuman kalo bisa dibiasakan sejak awal, nantinya kalo mau menuju rujuan keuangan yang lain akan jauh lebih ok dan teratur.

      15/01/2016

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
    Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
  • Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun Passive Income
    Apa Itu Trading dan Potensinya dalam Membangun …
  • Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan FIRE
    Pentingnya Menyusun Bujet Harian untuk Memaksimalkan Tabungan …
  • Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
    Cara Mencapai Financial Independence tanpa Penghasilan Besar
  • Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara Kerjanya untuk Pemula
    Apa Itu Reksa Dana dan Bagaimana Cara …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
    Strategi Diversifikasi Investasi untuk Mencapai Tujuan FIRE
  • Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
    Panduan Diversifikasi Portofolio Saham untuk Meminimalkan Risiko
  • Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan untuk FIRE?
    Investasi Saham atau Emas: Mana Lebih Menguntungkan …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version