Ada yang pernah dapet nasihat keuangan untuk pengantin baru (yang mestinya berguna setelah pesta pernikahan dan bulan madu akhirnya selesai)?
Ketika gemerlap meriahnya pesta dan kehidupan indah di hotel -yang bak cerita dongeng akhirnya usai, mau gak mau harus menghadapi dunia nyata kan. Sayangnya hidup gak selamanya gemerlap resepsi pernikahan.
Ada yang sempet panik gak sih? Gue dulu sempet! Haha
Ketika malam pertama berlanjut dengan malam-malam berikutnya, urusan duit pasti mau gak mau harus dihadapi. Kenyataan tentang gimana ngebiayain hidup keluarga setelah menghabiskan ratusan juta (untuk pesta dan bulan madu) pasti sempat terlintas di kepala. Pasti!
[one_half] [/one_half]
Gue pernah ngerasa overwhelmed beberapa saat mikirin soal bagaimana hidup setelah pesta pernikahan. Karena jujur aja, duit memang bukan segalanya, tapi rasanya segalanya butuh duit kan?
Rejeki diatur oleh Allah, gue percaya itu. Tapi wajar aja kan ya kalo ada pikiran semacam itu melintas?
Nah habis ngobrol ama Lia (sebelum dia melangsungkan pernikahannya), gue jadi kepikiran andai aja dulu gue dapet tips-tips menyiapkan keuangan keluarga sebelum nikah. Makanya gue ngerasa perlu nulis postingan ini.
Oiya, baca postingan checklist persiapan pernikahannya Lia di blognya dia ya.
Apa Saja sih Nasihat Keuangan untuk Pengantin Baru yang Gue Harap Bisa Gue Dapet Sebelum Nikah Dulu?
nasihat keuangan untuk pengantin baruBANYAKKK!!!! Hahahahaha. Gue tulis beberapa dulu ya.
Praktekin saran Mbak Carra di postingan tips menulis dengan cepat namun tetap berkualitas, gue diskusi dengan (persona) pembaca gue yang beberapa hasilnya gue tulis di sini.
[three_fourth_last] [/three_fourth_last]
Beberapa di antara hal yang harus dibahas sama pasangan baru kalian adalah: asuransi, dana darurat, dana pensiun, manajemen utang, kebijakan investasi, tempat tinggal, uang muka rumah (kalo belom punya), biaya bulanan, biaya commuting dan biaya nyiapin isi rumah!
Hal-hal di atas bisa jadi bahan obrolan yang menarik (dan panjang) banget bareng pasangan kalian. Whether you like it or not, honeymoon is already over honey. *terus senyum penuh arti sama yang barusan kewong.
1. Asuransi Apa yang Penting Banget Buat Dibeli Secepatnya? Term Life Buat Sang Breadwinner!
Asuransi jiwa, term life, buat pencari nafkah utama. Itu jawaban gue.
Trusan banyak yang nanya ke gue:
“Eh? Apa itu maksudnya term life? Kan si mamasnya punya unitlink yang baru dibeli sebelum acara kawinan. Gue kan ada asuransi dari kantor. Emang harus beli lagi?”.
Tentang asuransi term life ini pernah gue tulis di tulisan mencintaimu seumur hidupmu yang ngebahas tentang asuransi term life.
Kenapa harus asuransi term life? karena premi asuransi term life jauh lebih murah dengan uang pertanggungan yang jauh lebih besar. Cocok untuk pasangan baru yang banyak kebutuhan lain di luar asuransi jiwa.
Buat penjelasan lebih lengkapnya bisa juga baca artikelnya Forbes yang nulis secara sederhana banget tentang kenapa harus asuransi term life. Kalo belom puas, ini video dari Suze Orman yang ngomongin asuransi term life vs whole life (unit-linked):
Bukan jualan sih ini, tapi kalo kesulitan cari agen asuransi yang jualan asuransi term life, kontak gue ya, ntar gue kenalin ama temen. Karena gue tahu betapa susahnya nyari asuransi term life. Gue (hampir) selalu ditawarin asuransi whole-life (unit-linked) setiap kali nanya asuransi jiwa.
2. Siapin Dana Darurat! Kenapa Kenapa sih Dana Darurat Harus Disiapin Juga?
bank account loverJadi gini ya mas-mas dan mbak-mbak yang lagi berbahagia trus langsung dijedotin ke kenyataan kalo hidup gak sekedar butuh cinta.
Memang sih kita gak pernah berharap ada kejadian buruk bakalan menimpa kita. Tapi kalo kejadian gimana?
Kalo pencari nafkah utama meninggal, asuransi term-life di atas yang akan bantuin.
Misalkan aja tetiba ada downsizing/pengurangan pegawai di perusahaan tempat suami/istri. Tiba-tiba penghasilan ilang sementara dapur harus tetep ngepul, duit buat beli gas sama berasnya dari mana?
Atau ada anggota keluarga yang harus dirawat di rumah sakit sementara asuransi kantor kurang limitnya?
Buat dapet kerjaan baru kan butuh waktu ya. Rata-rata paling optimisnya mungkin 3 bulan, pahit-pahitnya 6 bulan. Lama kan? nah trus duitnya dari mana? Di sinilah gunanya dana darurat.
Idealnya ada minimal 3 bulan gaji atau pengeluaran bulanan di rekening dana darurat. Kalo udah berkeluarga katanya sih minimal 8 bulan penghasilan.
Cuman kadang kan susah langsung nyiapain dana segede itu. Makdarit, buat siapin dana darurat, bisa mulai dari target terkecil, Sisihin dulu deh sebulah gaji dan lama-lama meningkat.
Baca postingan gue tentang menyiapkan dana darurat dengan mulai dari target yang kecil.
Ini nih video 11 langka menyiapkan dana darurat yang menarik dari pasangan His and Her Money :
3. Jangan Pake Deposito Buat Dana Darurat, Trus Simpen Dana Darurat di Instrumen Apa?
Oke ya, udah paham kan yes pentingnya dana darurat ini?
Trus kalo mau mulai nyimpen dana darurat, simpennya di mana?
Logikanya sih nyimpen di tempat yang paling gampang buat diambil kalo ada kejadian apa-apa.Itu yang terpenting untuk dana darurat. Jadi, yang paling gampang aksesnya ya di tabungan atau giro.
Kan rugi ya gak ada bunga dan dipotong biaya administrasi terus tiap bulan? Kenapa gak di depositokan aja? No-can-do, deposito bukan instrumen yang tepat kalau memang mau nyimpen buat dana darurat.
Buat bisa dicairkan, deposito bakalan kena penalty kalo belom jatuh tempo. Sayang banget kan? Sementara kalau nunggu jatuh tempo, duit apa yang dipake buat bayar kebutuhan daruratnya? Ya kecuali kalian mau rugi bayar penalti sih.
Nah buat pilih-pilih rekening bank mana buat nyimpen dana darurat, silahkan tulisan tentang pertimbangan penting buat buka rekening. #JualanTerus! 😀
Ya gak bisa ngatur kejadian darurat baru boleh terjadi deket sama waktunya deposito cair kan? Share on X
Gue sendiri lebih prefer dana darurat disimpen di rekening reksadana pasar uang. Pencairan butuh paling cuma 2 atau 3 hari dan sementara waktu bisa pake duit dari rekening operasional atau kartu kredit. 😛 Gak ideal sih, tapi so far masih bisa tercover kebutuhan-kebutuhan daruratnya.
4. Lebih Penting Siapin Dana Pensiun Dibandingkan Dana Pendidikan (Calon) Anak
4.a. Dana Pensiun VS Dana Pendidikan
Dana pensiun itu jauh lebih penting dibandingkan dana pendidikan anak. Menurut gue.
Kenapa gitu?
Logikanya, pas kita pensiun kita cuman bisa menggantungkan sama apa yang udah kita siapin sendiri di dana pensiun kita. Bukan ke anak-anak kita.
Anak gue nanti gak ada tanggung jawab buat ngebiayain hidup kami pas udah pensiun. Period.
Menyiapkan dana pensiun jauh lebih penting untuk pasangan suami istri.Trus ada yang nyeletuk:
“Loh kan kita udah membesarkan mereka, kewajiban mereka dong buat balas budi ke orang tuanya?”
Well, emang sih… Sebagai anak gue mikir gini tentang orang tua gue:
“Gue balas budi ke orang tua karena mereka sudah berjasa membesarkan dan mendidik gue sampe bisa jadi kayak sekarang tanpa mereka harus meminta.”
Tapi nih ya… Gue sebagai orang tua juga mikir gini:
“Itu anak gak pernah minta dilahirkan, jadi ya kewajiban gue sebagai orang tua providing the best buat mereka. So it is not my place to expect some kind of payback from my kid. Anak gue gak harus balas budi ke gue. Kalopun mereka melakukan itu, gue berharap bukan karena gue meminta.”
Trus ada yang nyeletuk lagi:
“Katanya menyiapkan yang terbaik buat anak Dan? Trus dana pendidikannya kok dinomorduakan setelah dana pensiun sendiri? Egois banget?”
Gini ya, menyiapkan dana pendidikan anak setelah dana pensiun bukan berarti gak sayang anak loh ya.
Masih banyak alternatif buat bisa biayain pendidikan anak kita kan? Beasiswa salah satunya. Menurut gue di situlah peran orang tua buat bisa mendidik anaknya biar jadi anak yang bisa dapet beasiswa itu!
Atau kalo nggak ajarin anak mandiri sedini mungkin. Kayak kemarin gue disetirin anak kuliahan semester 5 yang narik Uber tiap hari! (dan gue diputer-puterin sampe habis 300 rebuan! Hahahaha!)
4.b Trus Dana Pensiunnya Disiapin Pakai Instrumen Apa dan Kapan Kudu Mulai Disiapin?
Grow old prosperBentuk dana pensiun bisa macem-macem!
Bisa jadi siapkan dana pensiun lewat properti, investasi saham atau reksadana.
Jadi pilih instrumen yang paling sesuai dengan profil risiko masing-masing ya.
Satu hal yang perlu dipertimbangkan waktu nyiapin dana pensiun ini, gimana gaya hidup kalian sekarang dan bagaimana gaya hidup yang pengen kalian miliki nanti? Apakah kalian nanti ingin tetep memertahankan gaya hidup kalian sekarang di masa pensiun?
Kalo sekarang suka makan di luar, nonton bioskop dua tiga kali seminggu dan lain sebagainya. Apakah dua puluh – tiga puluh tahun lagi kalian masih pengen melakukannya? Kalo iya, silahkan dihitung dengan baik deh duit yang bakalan kalian butuhkan.
Jangan lupa masukkan inflasi ke perhitungan sampai masa akan pensiun nanti. Setelah itu, hitung berapa lama perkiraan usia harapan hidup yang diinginkan. Kan kita boleh berencana ya? *senyum
Semoga kalian gak kaget lihat berapa jumlah uang yang harus kalian siapkan.
Waktu adalah teman terbaik seorang investor. The sooner the better. Share on X
5. Suami (atau Istri) yang Hutang Kok, Ngapain Gue Pusing?
Nah ini nih yang harus diomongin berikutnya. Penting banget soalnya. Manajemen HUTANG!
Seharusnya sih gak ada yang nutupin soal hutang ya dalam kehidupan pernikahan, kecuali kalian nikah dengan prenup yang emang misahin harta dan utang dalam pernikahan.
Kalo nggak ya semuanya ditanggung bareng.
Soal utang ini harus diomongin bahkan sebelum pernikahan dan sebelum kalian menikmati malam pertama. Biar masing-masing pihak tahu apa sih yang bakalan dihadapi dalam pernikahan.
Orang macam apa yang akan mendampingi tidur mereka setiap malam dan hidup sampai tua nanti. Kalian gak mau kan dapet financial monster yang sukanya numpuk hutang?
Pelajari masing-masing hutang dan bagaimana cara kerjanya, sistem perhitungan bunganya dan cicilan-cicilannya.
Apakah itu hutang KPR, Kredit Tanpa Agunan, hutang kartu kredit atau hutang kredit usaha. Diskusikan bagaimana kalian mau melakukan pendekatan untuk menyelesaikan masalah hutang yang kalian (mungkin) punya. Jangan sampe jadi suatu ganjelan dan bikin bubar jalan.
Warisan bukan cuman harta, hutang juga diwariskan buat dilunasi anggota keluarga. Share on XTemen gue Kartes, pernah nulis 5 jurus sakti lunasi gunung hutang yang menurut gue perlu kalian baca.
Kesimpulan: Apa Nasihat Keuangan untuk Pengantin Baru yang Paling Penting?
Dari ke empat nasihat di seri pertama ini, mana yang paling penting?
Pesan paling pentingnya adalah: saling terbuka tanpa ada dusta di antara kalian. Apalagi kalo ngomongin soal duit.
Sepelik apapun masalah keuangan yang dihadapi, terbuka sama pasangan adalah suatu keharusan. Karena siapa lagi yang bisa dipercaya soal duit kalo bukan pasangan kita kan? Kalo ternyata pasangan gak bisa dipercaya? Well, you better find the cure/solution as fast as possible.
Selalu tempatkan orang-orang tercinta kita di urutan pertama, karena itulah ngomongin uang perlu dilakukan di awal. Biar suami dan istri sama-sama tahu bagaimana kondisi keuangan keluarga. Setelah itu bareng-bareng bisa fokus ke pasangan dan gimana bisa bahagia bareng.
=====
Kalo kalian ngerasa postingan ini bisa bermanfaat buat yang lain, monggo dishare ya. Makasih banget buat sharenya! <3
denaldd
Mantab surantab Dan nasehat keuangan sebelum melangkah ke pernikahan. Aku ingat sekali waktu suami ngelamar dan aku belum mengiyakan, salah satu pertanyaanku adalah “kamu ada hutang ga?”. Soalnya akan jadi pertimbangan menjawab lamarannya. Terdengar aneh? Nggak, aku realistis. Waktu itu juga cinta sama dia belum sekonyong koder, jadi logika masih kepake. Dan saat ini kami sudah punya surat wasiat masing2. Mungkin bagi banyak orang ngomongin kematian itu akan dihindari. Tapi justru kami ngomongin setelah kawin. Realistis, setiap orang akan mati. Asuransi kematian penting. Jadi kalau suami atau aku nanti meninggal, ga riweh gimana2nya. Karena kalau aku mati di Belanda, maunya dikubur di Indonesia. Kalau ga ada asuransi kematian, mahal banget kan mulangin jenazah ke Indonesia. Begitu juga asuransi kematian untuk suami.
Lia Harahap
Terima kasih mas untuk tulisannya. Selanjutnya tinggal ketemuan buat belajar investasi nihh hehehehe.
niksukacita
Noted Dan, Terima kasih ya.. (buatbekel )
Kartes
Sekalinya di quote, topiknya tentang penganten baru..wkwkwk..
Btw emang setiap orang perencanaannya beda beda ya.. Kalo saya sih minimum dana darurat utk lajang 6 bln..No problem lah beda preferensi..
Thanks anyway cak!
Arman
haha ideal nya sih gitu ya, tapi kenyataan gak selalu bisa begitu terutama untuk yang married nya di usia relatif muda (baru memulai karir) dan bukan yang harta bapaknya segudang. 😀
kalo gua sih ngikutin saran dari nyokap. nyokap dulu ngasih tau kita anak2nya, kalo udah ketemu jodoh, gak perlu mikir kepanjangan soal duit karena emang di umur2 sekitar 25-26 an ya pada umumnya belum mapan-mapan banget. jadi wajar kalo emang setelah married trus mulai dari nol lagi karena duitnya abis buat persiapan married (syukur2 kalo dalam persiapan itu udah termasuk buat beli rumah dan mobil).
menurut gua gak apa kok gak punya dana2 cadangan pas baru married. abis itu baru mulai nabung lagi sama2. 🙂
kalo nunggu punya semuanya, bisa2 gak married2… hahaha
rosa
baru enam bulan nikah kayaknya masih bisa dikategorikan pengantin baru ya mas? haha
makasihhh mas, nice post 🙂
adelinatampubolon
mulai itung2 lagi dan kayaknya omongan lu masuk akal dech Dan.. walaupun lajang sebenarnya gue mulai belajar banyak hal dari dirimu mengenai perencanaan keuangan. Terima kasih banyak yach untuk pencerahannya.
Ranny
Pamungkasnya setuju masdan, karena keterbukaan soal finansial itu penting banget. Jangan pernah bohong atas ini itu yang terkait dengan keuangan.
Sewaktu mau nikah dulu, aku sih hanya menabung saja belum terpikir ini itu huhuhuh dan setelah menikah itu semuanya berbalik 180 derajat hehehe ada banyak yang harus direncanakan, disiapkan
Inayah
Shareable ke gebetan hahaha
indahjuli
Dulu, orangtuaku selalu mengingatkan untuk nabung buat sakit. Bukan ngarepin sakit sih, tapi menurut mereka, setidaknya kita punya uang buat kepala pusing, biar nggak makin pusing karena nggak punya uang :))))
Itu tetap aku lakuin sampai sekarang dan bertambah lagi investnya beli tanah 😀
Memang penting saling percaya dan terbuka, tapi buatku tetap ada privacy masing-masing yang harus dihargai 🙂
Tofan
Nah penting nih, karena pengalaman gw juga umumnya masalah finplan bukan topik penting utk dibahas sblm nikah. Padahal penting bgt nih, lha wong gara2 perduitan orang bisa jadi cerai.
Cuma nambahin dikit, deposito skrg udah bisa jg jadi tempat dana darurat. Beberapa bank udah ngasih free penalty kalo pencairan lebih cepat, plus bunga berjalan tetap berjalan 🙂
dwi sari
Untuk dana darurat, pernah baca2 spare dana minimal 6bln. Di sini 8bln pastinya makin sip, lebih baik sedia payung deh drpd kehujanan. Gk enak basah2an apasiiih hihihi.
Soal lifestyle, jangankan dua atau tiga puluh taun lagi. Dua taun setelah nikah aja nonton film di bioskop mulai kurang banget frekuensinya, krn kebetulan Malang filmnya terbatas hahaha blessing in disguise sih ini ya hihihi.
Timothy W Pawiro
Dana darurat nih emang penting nih, kl ada apa2 🙂
anneadzkia
Jaman aku nikah sih kepikiran ngatur keuangan keluarga, tapi kondisi keuangan yang diaturnya ga ada. Hihihi. Jadi baru sebatas nyambung hidup doang. Baru setelah agak settled mulai ngatur keuangan deh, baca-baca buku. Sayangnya blog Dani blm ada ya…
Grace Melia
Tampar bolak-balik. Gila gila, aku belum punya tabungan pendidikan anak. AAKKK TIDAK. Payah 1000x!!
nianastiti
Wah dana pensiun nih aku belum, kayaknya perlu mulai buat nambah2 pensiunan pns :p
mude mudrikah
semua point2 ini penting banget nih buat disiapin, kalo udah masalh du to the it, memang harus bner2 di plannning.
dan point penting aku disini, dana pensiun memang penting bgt buat masa tua kita, fix aku dibukakan pntu dan mata hatinya.
dani
Makasih banyak ya Mbak. Really appreciate your comment dan ini sangat berarti buat saya 🙂