Blog Perencanaan Keuangan

Menu
  • FIRE
    • Dana Pensiun
  • Perencanaan Keuangan
    • Kredit
      • Kredit Umum
      • KPR
      • Kartu Kredit
      • Kredit Online
    • Asuransi
    • Dana Darurat
    • Dana Pendidikan
    • Tips Hemat
  • Investasi
    • Emas
    • Business
    • Crypto
    • ORI-SukRi
    • Reksadana
    • Saham
    • P2P Lending
  • Kamus Keuangan
  • Stories
    • Keluarga
    • Buku
    • Film
    • Musik dan CD
    • Office Life
    • Di Balik Blog
    • Inspirasi
  • About Me
    • Site Map danirachmat.com
    • Contact
    • Paid Post
    • Postingan Tamu
    • Disclaimer
Home
Perencanaan Keuangan
Pilihan-Pilihan Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman
Perencanaan Keuangan

Pilihan-Pilihan Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman

dani 07/04/2017

Yak! Akhirnya gue milih nulis tentang apa aja sih pilihan cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman duluan. Karena buat bisa nulis tips keuangan buat penganten baru seri 2, salah satunya ya tentang DP rumah ini.

Buat yang masih penganten baru atau mau jadi penganten, monggo loh dibaca postingan Tips Keuangan untuk Penganten Baru Seri 1.

Tulisan ini adalah tulisan pertama gue di bulan ini dan semoga jadi come back buat rajin nulis di blog lagi setelah vakum sebulan lebih. Postingan terakhir yang publish di blog ini lebih dari sebulan yang lalu adalah tentang KPR DP 0% atau Rp. 0 yang nyerempet-nyerempat Pilkada DKI ituh.

Jadi ya nyambung lah sama postingan ini.

Cukup buat pembukaannya deh. Dah panjang. Hahaha.

Soal ngumpulin DP kredit rumah idaman ini kayaknya isu yang gak ada habisnya buat dibahas kan ya. Dengan nilai tanah yang gak bertambah, harga properti semakin hari semakin naik. Sementara itu, kenaikan gaji dan penghasilan rasanya gak bisa ngejar. Yegaksih?

Itu di atas yang bilang si Detik Finance di salah satu artikelnya. Gilingan kan?

Trus gaji ngana naik segede itu gak setiap tahun? Kalo iya mari panjatkan puji syukur Alhamdulillah karena mestinya nabung di tabungan aja bisa jadi cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman. Kalo kagak? Masa mau menyerah trus jadi kontraktor terus sepanjang masa? Nggak dong!

Daftar Isi
  1. Apa Aja sih Alternatif Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman yang Bisa Dijalankan?
    1. Hasil Survey Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman di Facebook
    2. 1. Deposito sebagai Pilihan Paling Aman (?)
    3. 2. Nabung Emas
    4. 3. Investasi Reksadana
    5. 4. Investasi Saham
    6. 5. Meminjam ke Orang Tua/Keluarga Dekat
    7. 6. Meminjam Teman Dekat (?)
    8. 7. Tarik KTA
    9. 8. Alternatif-alternatif Lain untuk Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman
  2. Kesimpulan: Mana yang Terbaik dari Alternatif Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman di Atas?

Apa Aja sih Alternatif Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman yang Bisa Dijalankan?

Sebenarnya banyak sih. Hahaha. Cuman yang gue tuliskan di sini ya yang deket sama keseharian gue aja ya. Hal-hal yang gue sendiri bisa lakukan dan (seharusnya) kebanyakan orang lain juga bisa melakukannya.

Bukan kok, bukan dengan langkah-langkah jitu yang super smart dan cara super yang wah banget. Beneran yang bisa manteman lakukan sendiri.

Hasil Survey Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman di Facebook

Beberapa waktu lalu, gue sempet bikin survey kecil-kecilan tentang alternatif-alternatif cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman ini di Facebook. Ya partisipannya terbatas sih, cuman 30 orang karena gue pake versi gratisan. 😛 Tapi hasil surveynya seru.

Gimana sih hasilnya? Gini nih:

Paling banyak pada milih nabung lewat Deposito dan juga beli emas. Ada yang kasih usulan lain-lain yang nanti bakalan gue kasih detailnya. Kreatif mereka. Untungnya sih gak ada yang milih minjem KTA dan atau tarik dana tunai Kartu Kredit!

Ya mungkin 30 orang memang gak mewakili sih ya, tapi ini gambaran yang gue dapet dari temen-temen di Facebook. Seru ya?

Bahas satu-satu yok!

1. Deposito sebagai Pilihan Paling Aman (?)

Gue entah kenapa kok yakin kalo saja pemilih bisa lebih dari 30 dan waktu surveynya dipanjangin, bakalan banyak yang milih nyimpen di deposito.

Hal ini wajar banget karena memang deposito “seolah” yang paling aman.

Aman karena dijamin pemerintah kalo sampai dengan Rp. 2 milyar. Ya kalo orang kayak manteman ama gue gini manalah mungkin DP rumah idaman aja lebih dari dua milyar kan? *terus ditabokin rame-rame.

Mungkin di bayangan yang milih opsi deposito ini adalah setiap sekian periode kalo ada duit langsung datang ke bank terdekat tempat buka rekening dan simpen depo. Aman dan returnnya juga lumayan. Paling keluar biaya materai doang.

Apakah bener begitu? Enggak juga manteman!

Sekarang coba lihat return deposito yang sekitar 5%-7% setahun sebelum pajak. Bandingkan dengan nilai inflasi properti yang dishare sama Detik Finance. Kira-kira bisa gak 7% per tahun sebelum pajak ngalahin 15% per tahun inflasinya?

Deposito ini cocok kalo misalkan dananya sudah terkumpul dan lagi menunggu buat dibayarkan sebulan sampe setahun ke depan karena masih nyari rumah yang cocok. Kalo dipakai sebagai salah satu cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman agak susah sih.

Masih lebih mending kumpulin di Sukuk Ritel menurut gue sih ya.

Coba baca juga perbandingan antara nyimpen duit di deposito atau investasi di reksadana or sukuk ritel.

2. Nabung Emas

Selain deposito, emas dipilih sebagai salah satu cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman dengan hasil voting sama banyaknya dengan deposito.

Yang aktif bertani emas mana suaranyaaaaaa?

Gak menyangkal kalau emas memang masih menjadi salah satu primadona buat nyimpen duit. Logam mulia ini penggemarnya masih banyak pake banget meskipun di beberapa periode kenaikan harga cenderung relatif sama dengan nilai inflasi.

Tapi gue sendiri juga bakalan mempertimbangkan emas sebagai salah satu cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman kok. Apa pasal?

a. Masih memiliki nilai intrinsik.
b. Bisa digadaikan untuk mendapatkan dana tunai di bank dan kemudian dijadikan modal membeli emas berikutnya.

Skema gadai emas yang pernah gue pelajari cukup menggoda memang. Apalagi kalau ternyata hitungan biaya di bank masih lebih kecil daripada kenaikan harga emas itu sendiri.

Karena itu, gue mau pesan buat teman-teman yang mau beli emas untuk ngumpulin DP rumah beberapa hal ini:

a. Perhatikan fluktuasi kenaikan dan penurunan harga emas di pasar.
b. Ingat kalau harga emas naik turunnya juga volatile seperti komoditas lainnya.
c. siapkan penyimpanan baik-baik.

Kalau dana yang terkumpul sudah mendekati atau mencukupi nilai DP kredit rumah idaman, bisa kok emasnya dijual dan disimpan di deposito. Baca juga hal-hal yang gue pelajari dari investasi emas.

3. Investasi Reksadana

Nah reksadana surprisingly cuma 4 orang yang milih di antara 30 orang peserta. Bihihik.

Paham sih kenapa sampai sekarang reksadana seolah-olah masih jadi sesuatu yang asing banget buat teman-teman. Mulai dari produknya yang gak dijamin pemerintah sampai dengan mitos-mitos mengenai pasar modal yang kok ngeri banget keknya.

Kalo misalkan belom ngerti tentang reksadana, bisa loh Kakak dibaca blog saya tentang apa saja yang harus dipahami dalam berinvestasi reksadananya. *jualan-jualan! 😛

Padahalan nyimpen dana di reksadana sebagai cara mengumpulkan DP kredit rumah idaman itu ya sebenernya bisa lebih menguntungkan. Gue kemarin dapat data kinerja reksadana dari infovesta kek gini nih:

Secara historis, reksadana saham bisa sampe 20%an. Kalo dipake ngejar inflasi harga rumah idaman yang naiknya sampe 30% masih bisa lah meskipun harus nambah dikit-dikit. Soal risiko naik turunnya harga? Pergunakan alokasi asetnya dengan pake jenis reksadana yang beda.

Kalo masih lama banget bolehlah pakai reksadana saham, semakin mendekati waktu beli rumah bisa dialihkan ke reksadana campuran, pendapatan tetap atau pasar uang dan bahkan bisa deposito.

Poin penting lagi nih, reksadana itu diregulate ketat dan dikelola profesional kok. Jadi gak usah takut. Coba baca postingan tentang memilih investasi reksadana terbaik ini.

4. Investasi Saham

Siapa di sini yang sudah pernah beli saham? Mana suaranya? *krik-krik-krik…

Semoga sih gak sepi beneran  ya yang jawab pertanyaan di atas.

Atuhlah manteman, ada apa sih sama saham-saham perusahaan Indonesia yang setiap hari barang dan jasanya kita pake tiap hari. Kok kita gak mau banget beli sahamnya. Kenapaahh?

Terlepas dari itu semua, gue sih percaya kalau kita mau belajar dan ngerti bagaimana investasi di saham, inflasi harga properti yang 30% bisa dikalahkan sama hasil investasi saham ini.

Ini nih kinerja IHSG dari Yahoo!Finance untuk setahun terakhir dengan return 17%an.

Gue ngalamin sendiri pegang saham perusahaan yang bisa naik sampai 140% lebih!

Kalau alasan ngeri, gak ngerti endesbra endesbre yang dipakai buat gak mau investasi saham, ya obatnya mulai belajar. Yekan?

Apalagi dengan investasi di saham perusahaan-perusahaan di Indonesia, manteman juga bakalan dapet untung yang didapat sama perusahaan yang sahamnya kelian beli. Belom lagi soal nasionalisme yang ditunjukkan lewat investasi saham.

Baca deh soal nasionalisme di investasi saham ini di websitenya Indoblognet. Kalau mau baca tentang investasi saham di blog ini, coba deh kalian buka kategori Investasi Saham di blog ini.

5. Meminjam ke Orang Tua/Keluarga Dekat

Jadi-jadi-jadi…. Siapa yang ga setuju sama opsi ini? Gue sih setuju banget meskipun sebenernya gak mau ngerepotin keluarga.

Percaya ato nggak, the best possible loan ya mestinya yang dari orang tua. Jangka waktunya fleksibel dan bisa jadi gak ada interest yang kudu dibayar. Ya kecuali kalo kitanya sendiri emang keterlaluan ya.

Tapi inget ya, minjem orang tua ato keluarga dekat ini bukan berarti kita gak ada kewajiban buat ngebalikin ya. Namanya hutang ya tetep harus dikembalikan.

Meskipun orang/tua atau saudara dekat bilang kalo kita gak usah pusing mikirin gimana balikinnya (ngareppp), menurut gue harus dari kita yang come-up dengan repayment plan dan berapa lama jangka waktu buat pinjaman itu dibalikin.

Kalo gak gitu, okelah misalkan kita dikasih pinjem trus seenaknya balikinnya tanpa ada ngomong apapun ke orang tua atau saudara dekat itu. Pas lain kali kita butuh kira-kira bakalan dikasih lagi gak? Yekan?

Jadi gimana? Sudah coba tanya ke orang tua dan keluarga terdekat belum buat minjem DP kredit rumah idaman?

6. Meminjam Teman Dekat (?)

Aawalnya gue masukin pilihan ini buat iseng aja. Ya sapa tahu ada kan ya. Eh ternyata beneran ada yang milih!

Mungkin ini dah bro dan sis banget ya sama temennya. Karena memang bisa jadi dari teman ikatan kedekatannya bisa ngalahin sodara.

Sama seperti minjem duit ke keluarga, meminjam duit ke teman bisa jadi biayanya lebih murah dan term pembayaran lebih bisa dinegosiasikan. Pastinya gak akan seketat kalo pinjem ke bank atau lembaga keuangan.

Yang kudu diinget sih soal balikinnya. Kalo sama keluarga sendiri kita kudu lebih disipilin, lebih-lebih sama temen yang gak ada hubungan darah. Jangan sampe hubungan pertemanan rusak cuma gara-gara duit.

Apalagi risiko sosial minjem duit ke temen itu jauh lebih besar dibandingkan minjem ke keluarga. Reputasi kita sebagai peminjam duit dipertaruhkan kan ya. Ingkar janji, jangan harap teman bakalan tetep jaga cerita kalo kita ada pinjem duit.

7. Tarik KTA

Opsi yang rada gila dan untungnya gak ada temen yang milih ini!

Bayangin aja, narik Kredit Tanpa Agunan buat bayar DP kredit rumah idaman! Bayar kredit pake kredit!

Ini sih ngeri banget emang. Double Wham dan skenario yang kayaknya gak mungkin banget terjadi kan? Tapi jangan salah, gue pernah ketemu orangnya!

Dia ambil kredit tanpa agunan buat bayarin DP kredit rumah!

8. Alternatif-alternatif Lain untuk Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman

Di antara 30 orang yang menjawab, ada dua orang yang memilih other dan kemudian nulis opsinya apa.

Pinjem operasi kantor dan minjem ke kantor.

Dua tambahan pilihan yang sangat bisa dipertimbangkan! Thanks!

Untuk yang cukup beruntung di kantornya ada koperasi simpan pinjam karyawan dan juga fasilitas pinjaman karyawan, silahkan manfaat pilihan ini!

Untuk koperasi simpan pinjam karyawan, bunga yang dikenakan biasanya masih bersaing dengan bunga bank komersial. Tapi di akhir tahun, biasanya kita sebagai anggota akan dapat pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dan mestinya sih semakin sering pinjem semakin gede pembagian SHU.

Sementara itu, kalau ada fasilitas pinjaman karyawan dari kantor, mestinya sih sekalian aja minjem buat beli rumahnya, gak cuman DPnya! 😀

Karena fasilitas pinjaman dari kantor mestinya punya bunga yang jauh lebih rendah kalo dibandingkan dengan yang berlaku di KPR komersial. Jadi, manfaatkan!

Kesimpulan: Mana yang Terbaik dari Alternatif Cara Mengumpulkan DP Kredit Rumah Idaman di Atas?

Jadi, kalo ditanya mana yang terbaik, ya kana gue jawab pinjem ke keluarga/orang tua buat bayar DP kredit rumah idamannya. Habis itu, kalo misalkan memang tidak bisa, ya mulai investasi sedini mungkin.

Investasi di mana? Gue sendiri akan sesuaikan dengan horizon timeline yang gue punya.

Kalau memang masih cukup lama, ya tentu saja akan gue investasikan di pasar saham dan overtime, sambil review akan gue lihat mana-mana saja yang bisa dipindahkan portfolionya ke reksadana pasar uang atau deposito. Biar kekejar itu inflasi properti 30%nya.

Karena kalau mengandalkan deposito, yakin deh, harga rumah pasti udah lari kemana-mana.

Ini ada video (yang mungkin gak semuanya applicable) buat mulai ngumpulin DP kredit rumah idaman:

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Nilai tukar rupiah yang keok beberapa bulan belakangan ini bener-bener …

Mau Makan Ingat Kurs

7 Blog Keuangan Luar Negeri yang Bisa Kamu Manfaatkan untuk Belajar Maksimal
Belajar keuangan bisa dari mana saja, setuju? Enggak hanya dari …

7 Blog Keuangan Luar Negeri yang Bisa Kamu Manfaatkan untuk Belajar Maksimal

About The Author

dani

10 Comments

  1. Inayah

    ketika DP tinggal dibayarkan…selangkah lagi, malah ngga dibolehin. yowes

    07/04/2017
  2. Kartes

    Saya punya saham Cak,..mudah-mudahan kebeli istana yaa
    Kalo kurang tambahin ya… 😀

    07/04/2017
  3. nianastiti

    Mas Dani, nggak dibahas DP yg fasilitas dr developer? Hihi, relate ga sih ama topik ini? Aku belum punya saham nih Mas, baru mentok reksadana :p *kabur

    12/04/2017
  4. ibrahim

    untuk dp dah tekumpul, tapi untuk akat kredit yang belum heehe

    13/04/2017
  5. Tofan

    Satu lagi om, fintech khusus DP rumah 🙂 Cuma blom tau juga sih cara maennya gimana

    14/04/2017
  6. Orin

    Errrr… dulu kita DP rumah 60%-nya minjem uangnya adek bhuahahahaha *buka aib. tapi ya nggak lama jg lgsg dibayar siiiih 😀

    17/04/2017
  7. geri

    kalau deposito menurut saya kurang, karena bunganya kecil. Saya pribadi lbh suka inves dlm bentuk emas

    27/04/2017
    • dani

      Iya Mas Geri, kurang banget kalau deposito sih ya. Emas memang bisa jadi salah satu pilihan Mas 🙂

      01/05/2017
  8. Rini

    waaaaa ternyata ada pembahasan lengkap disini…makasi om Dan sudah berbagi dan memberi inspirasi….xixixi

    31/05/2017
    • dani

      Monggo dibaca-baca 😀

      03/06/2017

Leave a Reply Cancel Reply

Beli e-book Kebebasan Finansial Level 1

Podcast

Postingan Terbaru

  • Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio FIRE
    Belajar Investasi P2P Lending untuk Diversifikasi Portofolio …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam Perjalanan Menuju FIRE
    Apa Itu Saham dan Mengapa Penting dalam …
  • Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi Awal dalam Perjalanan FIRE
    Tip Memilih Reksa Dana Terbaik untuk Investasi …
  • Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan Swasta
    Langkah Awal Merencanakan Dana Pensiun untuk Karyawan …

Postingan Paling Populer

  • 8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa Dilakukan agar Tetap Produktif
    8 Jenis Pekerjaan Setelah Pensiun yang Bisa …
  • Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya buat Tujuan Keuangan Kita?
    Money Dysmorphia: Apa Itu dan Apa Dampaknya …
  • Menyiapkan Bisnis di Rumah sebagai Bagian dari Rencana FIRE
    Menyiapkan Bisnis di Rumah sebagai Bagian dari …
  • Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi FIRE
    Tips Memilih Obligasi yang Menguntungkan untuk Investasi …
  • Terlilit Judi Online, 7 Hal Keuangan Ini yang Perlu Dilakukan
    Terlilit Judi Online, 7 Hal Keuangan Ini …

Blog Perencanaan Keuangan

Copyright © 2025 Blog Perencanaan Keuangan
Design by Mamat

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh
Go to mobile version