Rasio dividend yield ini adalah satu bagian yang nyambung dengan tulisan seri kenalan saham sebelumnya. Di tiga tulisan yang lain gue udah bahas tentang:
Jadi, kalo emang mau belajar tentang saham, baca deh ketiga dtulisan di atas juga.
Rasio dividend yield ini gak kalah penting. Apalagi kalo kalian adalah tipikal investor dividen hunter. Ngarep dapet bagian keuntungan perusahaan tiap tahun.
- Apa Sih Rasio Dividend Yield Itu?
- Rumus Rasio Dividend Yield
- Membandingkan Rasio Dividend Yield Industri Telekomunikasi
- Perusahaan yang Bagaimana dengan Rasio Dividend Yield Tinggi?
- Tak Selamanya Rasio Dividend Yield Tinggi Berarti Bagus
Kesimpulan tentang Rasio Dividend Yield
Mengenal Rasio Dividend Yield
Apa Sih Rasio Dividend Yield Itu?
A very daunting question yes?! Sante aja. Gosah mikir pusing-pusing dulu.
Secara sederhana, rasio ini adalah perbandingan antara jumlah dividend yang dibagikan oleh perusahaan dalam setahun dibandingkan dengan harga sahamnya. Keuntungan bersih yang diterima oleh para pemegang saham per lembar saham.
Udah tahu kan kalo dividend itu adalah pembagian keuntungan perusahaan.
Jadi rasio ini dipakai untuk menilai seberapa layak sebuah saham perusahaan dikoleksi di harga yang berlaku di pasar berdasarkan keuntungan yang didapatkan. Cuan selembar sahamnya berapa.
Kalo mau baca lengkapnya tentang dividend bisa di halaman Wikipedia yang ini.
Kalo memilih perusahaan yang tepat, dengan hanya duduk diam, kita bisa merasakan manisnya keuntungan usaha. Karena itu banyak pula investor yang punya strategi investasi saham berdasarkan rasio ini.
Kayak TLKM contohnya yang tahun ini memutuskan untuk membagikan dividend sebesar Rp. 150 per lembar saham. Berapapun jumlah lembar saham yang kita punya, kita bakalan dapat duit sebanyak Rp. 150 x jumlah saham.
Baca juga tulisan tentang 5 Alasan Sederhana Investasi Saham.
Jadi, mestinya semakin tinggi akan semakin bagus. Tapi, benarkah demikian adanya? Trus bagaimana cara hitungnya? Baca terus ya 😀
Rumus Penghitungan Dividend Yield
Secara sederhana, rumusnya kek gini:
Gampang kan manteman?
Gimana cara carinya Jumlah Dividend dalam Setahun? Inimah gampang dan sederhana banget kok. Tinggal cari aja berita dividennya perusahaan yang pengen dihitung dalam setahun itu berapa.
Biasanya bagi-bagi dividen ini dilakukan sekitar bulan-bulan Maret-Juni. Kenapa bulan-bulan itu? Karena di bulan-bulan ini laporan keuangan dan RUPS tahunan perusahaan selesai dilakukan.
Baca juga tulisan tentang Rasio Price to Equity Ratio (PER) untuk Memilih Saham.
Makanya kalo mau beli saham cuma ngarep dapat dividendnya aja, perhatikan kalender. Rajin-rajin dah cek pengumuman pembagian dividend perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa.
Beli sebelum tanggal cum dividendnya. Ongkang-ongkang kaki, sudah bakalan dapat keuntungan. 😀
Membandingkan Rasio Dividend Yield Industri Telekomunikasi di Indonesia
Melanjutkan tradisi seperti postingan-postingan sebelumnya, mari kita lanjutkan dengan studi kasus. Biar konsisten, tetap kita gunakan informasi perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia.
Siapa aja? TLKM, ISAT, EXCL dan FREN.
Mari perhatikan rasio milik perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia ini:
Pertama-tama TLKM. Sejarahnya, pembagia dividend perusahaan pemimpin industri telco negara ini sebagai berikut:
Kalo dilihat, selama tahun 2017 TLKM membagikan dividend sebanyak Rp. 167,66 per lembar saham. Berapakah rasionya itu? Kalo dilihat di tabel ada angka 3,78. Apakah benar itu? Coba kita cek.
Harga sahamnya berapakah di tahun 2017? Harga penutupan di tahun itu per lembarnya Rp. 4.440,-.
Rasio dividend yield kan rumusnya= nilai dividend : harga saham.
= Rp. 167,66 : Rp. 4.440,-
= 0,0378 atau 3,78%
Kecil ya nilai dividend dibandingkan harga sahamnya. Bagaimana dengan perusahaan telco yang lain?
Baca juga tulisan tentang Rasio Price to Book Value (PBV).
Rasio dividend yield ISAT tahun 2017 sebesar 1,52%:
EXCL tidak memiliki rasio dividend yield karena tidak/belum membagikan dividend untuk pemegang sahamnya. Keuntungan perusahaan disimpan dan belum dibagikan.
FREN juga tidak/belum membagikan dividend karena masih merugi.
Kalau dibandingkan, dari keempat perusahan telekomunikasi di Indonesia ini, summarynya seperti ini:
Perusahaan yang Bagaimana yang Memiliki Dividen Yield Tinggi?
Karena rasio dividend yield ini menunjukkan keuntungan dividen dibanding harga saham, semakin tinggi semakin bagus. Jadi kalo sudah tahu PER, PBV dan ROE tambah satu lagi nih.
Rasio dividend yield. Kalo nyari di satu industri dengan banyak perusahaan sejenis, cari perusahaan dengan rasio dividend yield yang tinggi.
Perusahaan yang kayak gimana sih yang rasio dividend yieldnya tinggi?
Secara logikanya, perusahaan yang bisa memiliki rasio dividend yield tinggi pastinya yang bisa menghasilkan keuntungan besar. Karena dividend kan memang berasal dari keuntungan bersih perusahaan.
Jadi, kalo misalkan gak bisa nemu rasio dividend yieldnya perusahaan, cari aja perusahaan dengan keuntungan tertinggi. Tentu saja bandingkan dengan perusahaan lain yang bidang usahanya sama.
Tipikal perusahaan seperti ini cirinya antara lain:
- Sudah lama berdiri dan menjalankan usahanya.
- Menjadi market leader di industri tersebut. TLKM sebagai contoh menjadi pemimpin di industri telekomunikasi Indonesia.
- Grow perusahaan ditunjukkan oleh anak-anak usaha yang terkonsolidasi dan tidak dilakukan langsung oleh sang emiten.
- Perusahaan sudah mature sehingga tidak lagi agresif menggunakan keuntungan perusahaan untuk ekspansi/pengembangan usaha.
Apakah perusahaan yang lebih kecil tidak bisa memiliki rasio dividend yield tinggi? Bisa saja kalau memang perusahaan tersebut membukukan untung dan tidak memiliki rencana ekspansi ke depan.
Tapi, umumnya untuk perusahaan-perusahaan yang lebih kecil akan lebih mengutamakan pertumbuhan perusahaan. Keuntungan di akhir tahun akan lebih baik mereka pergunakan untuk membiayai investasi-investasi yang bisa meningkatkan skala usaha.
Perusahaan jenis ini akan memperlihatkan prosentase pertumbuhan penjualan yang lebih agresif dibanding perusahaan yang sudah mature. Apabila diiringi juga dengan pertumbuhan keuntungan harga saham perusahaan bisa jadi juga akan terdorong naik.
Karena itulah, untuk perusahaan yang lebih kecil, kita tidak bisa mengharapkan keuntungan dari dividend. Akan tetapi, kita bisa berharap kenaikan harga saham yang lebih cepat.
Masalah Dengan Rasio Dividend Yield yang Tinggi
Apakah rasio dividend yield yang tinggi ini sudah pasti bagus? Apakah ketika menemukan perusahaan dengan rasio dividend yield yang luar biasa kita bisa langsung loncat ke pasar dan ramai-ramai beli?
Belom tentu! Bahahahahahaha!
Ish gimana sih lu Dan! Percuma dong baca dari awal sampe sini!
Gini manteman. Inget kan Rumusnya rasio dividend yield? Yes, jumlah dividend per lembar saham di tahun itu dibagi dengan harga saham penutupan tahun/periode yg sama.
Bener rasio dividend yield yang gede bisa menunjukkan bahwasannya keuntungan yg dibagikan dalam dividend meningkat. Ini di bagian atas formula yang kalo dalam matematika disebut sebagai pembilang.
Tapi formula ya terdiri dari dua bagian. Ada penyebut di bagian bawah. Pembagi. Apakah itu? Harga saham.
Skenario paling bagusnya adalah rasio dividend yield terlihat kecil meskipun nilai dividendnya naik. Kalo kenaikan dividend diikuti dengan kenaikan harga saham yang lebih tinggi, rasio dividend yield pun terlihat stagnan atau malah turun.
Sekarang skenario terjeleknya.
Rasio yang terlihat naik tinggi. Jangan buru-buru diartikan perusahaan membagikan dividend yang lebih besar dari keuntungannya. Bisa jadi malah sebaliknya.
Nilai dividend yang dibagikan masih tetap dan tidak ada perubahan. Tapi harga saham perusahaan turun drastis.
Karena pembaginya yang turun, rasio pembagian dividendnya malah terlihat naik.
Padahal kita tahu turunnya harga saham bisa berarti masalah yang lebih serius. Market kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan tersebut sehingga orang beramai-ramai menjual.
Hal ini bisa jadi disebabkan masalah yang lebih serius dalam fundamental perusahaan. Masa depan keberlanjutan usaha penting sekali ketika kita membeli saham perusahaan sebagai salah satu instrumen investasi.
Karena itulah banyak rasio lain yang harus dilihat. Kita tidak boleh hanya bergantung pada satu rasio saja.
Kesimpulan: Apakah Strategi Sahammu Melibatkan Pembagian Dividend?
Strategi investasi saham bisa berbeda antara satu orang dan yang lainnya. Dimana salah satunya adalah berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang membagikan dividend besar.
Menggunakan strategi ini, kita bisa menggunakan time frame yang lebih pendek. Hanya membeli saham yang akan membagikan dividend di tanggal- tanggal yang sesuai dan menjualnya lagi.
Akan tetapi, bisa juga berinvestasi jangka panjang dengan mengandalkan dividend yang akan dibagikan perusahaan. Karena perusahaan-perusahaan yang sudah well established lah yang biasanya memiliki rasio yang tinggi.
Pada jenis perusahaan-perusahaan tersebutlah kita bisa sedikit lebih tidak khawatir akan uang yang kita investasi kan dalam jangka panjang. Karena track record dan performance perusahaan sudah teruji.
Itu menurut gue. Gimana menurut manteman?