Buat teman – teman yang rajin menabung dan punya banyak deposito, pengaruh turunnya suka bunga acuan BI minggu lalu harus kalian perhatikan.
Pasti ada kan yang baca blog ini yang suka banget sama deposito dan maunya simpanan aman terjamin di bank? Ngaku deh. Gapapa kok. Ini postingan penting banget buat kalian. #terpromo
Buat yang suka banget sama deposito, kalian harus baca apa aja sih yang kalian perlu tahu tentang deposito.
[five_sixth_last] [/five_sixth_last]
Ini salah satu beritanya dari tentang BI menurunkan suku bunga acuan jadi 4,25% dari detik.com hari Jum’at lalu. Trus ada yang bilang kek gini:
Halah gak ngaruh Dan! Toh gue dah nyimpen duit di deposito lama dan selama ini baik-baik saja. Emang bahaya gitu kalo BI nurunin suku bunga acuannya?
Yaaaa… Bahaya si nggak, tapi kalo emang pada nyimpen duit di bank buat cari untung, buat cuan, kalian harus tahu apa pengaruhnya ke kalian…
Apa Saja sih Pengaruh Turunnya Suku Acuan BI?
Pengaruh ke Simpanan Nasabah Perbankan
Salah satu yang bakalan langsung kena pengaruh turunnya suku bunga acuan BI ini pastinya simpanan di bank. Deposito dan tabungan. Dua instrumen yang dianggap paling aman dan paling banyak diminati sebagian besar nasabah ritel bank.
Kalo kalian suka banget tabungan, harus banget baca juga apa aja sih pertimbangan yang harus kalian pikirkan untuk buka tabungan? Dan perubahan suku bunga ini gak akan kerasa buat rekening tabungan karena memang imbal hasilnya sudah kecil.
Makanya gue gak pernah menyarankan naroh duit di tabungan. Ini pernah gue tulis tentang kenapa kalian SEHARUSNYA TIDAK TERGODA hadiah tabungan.
Nah yang hobi ternak deposito nih yang paling terpengaruh.
Yakin gak mau obligasi ritel dan tetep simpen di tabungan?Dari yang sebelumnya mungkin masih dapat 6% untuk 3 bulan pas perpanjangan sebelumnya, bisa – bisa sekarang bakalan cuma dapet 4%. Dropnya suku bunga ini bakalan langsung kerasa.
Kenapa gitu? Karena bank kan harus bisa maintain cost of fundnya, biaya dananya.
Biaya dana ini yang menentukan besar kecilnya suku bunga kredit bank itu. Komponen terbesarnya cost of fund bank ya bunga yang diberikan ke deposito nasabah.
Tujuan pemerintah sekarang ini kan menekan bunga kredit untuk membantu sektor usaha riil. Satu-satunya cara yang langsung bisa dilakukan pemerintah untuk menurunkan suku bunga kredit dengan menurunkan suku bunga acuan BI (untuk menurunkan suku bunga deposito).
Pengusaha – pengusaha, mostly masih pake kredit dari bank untuk ekspansi dan pengembangan usaha. Paling gak sampe sekarang, meskipun perusahaan crowd funding sudah banyak bermunculan di tanah air.
Selain itu, salah satu program pemerintah juga untuk mengadakan sejuta rumah untuk rakyat yang sebagian besar dibiayai dengan KPR. Pengaruh turunnya suku bunga acuan BI juga ke biaya pembiayaan perumahan KPR. Semakin murah bunga KPR kan semakin banyak rakyat yang mampu beli rumah (meskipun DP ntar nggak Rp. 0. Ihik).
Mungkinkah KPR tanpa DP berdasarkan ketentuan LTVBaca tentang bagaimana sih menurut pendapat gue tentang KPR DP Rp. 0 atau 0% itu.
Jadi buat yang suka banget sama deposito, jangan ragu deh kalo bank akan sesegera mungkin menurunkan suku bunga. Wink!
Pengaruh Turunnya Suku Bunga Acuan BI ke Pasar Obligasi
[one_half] [/one_half]Satu lagi yang bakal kena langsung pengaruh penurunan suku bunga acuan BI, pasar obligasi.
Jiahahaha, sengaja nih pake istilah “pasar obligasi” biar sedikit kedengeran lebih pinter. *trus ditabokin.
Itu tuh, ORI (Obligasi Ritel Negara) dan sukuk ritel (SukRi). Udah familiar kan sama dua nama ini? ORI dan SukRi kan dua jenis obligasi keluaran pemerintah untuk pasar ritel individu kek kita.
Jadi kalo gue bilang pasar obligasi tadi, ORI dan SukRI termasuk di dalamnya.
Baca juga apa yang perlu diketahui tentang ORI dan Sukuk Ritel.
investasi aman melalui Obligasi Ritel IndonesiaBuat yang rajin beli ORI dan SukRi, selamat! Karena penurunan suku bunga acuan BI ini akan berpotensi untuk meningkatkan harganya di secondary market (pasar perdagangan obligasi).
Kok bisa gitu Dan?
Logikanya gini. Waktu ORI dan SukRi diluncurkan (dijual pertama kali), kupon yang dipasang seharusnya lebih tinggi dibandingkan suku bunga yang berlaku di bank saat itu untuk menarik minat beli investor.
Kupon yang dipasang akan tetap dan tidak berubah selama jangka waktunya. Apalagi ditambah dengan pajak atas kupon yang lebih rendah. Kupon ORI dan SukRi hanya kena 15%, bandingkan dengan 20% yang dikenakan ke bunga deposito.
Gue juga pernah nulis tentang perbandingan deposito, SukRi dan reksadana.
Investor yang menyadari ini dan mencari keamanan investasi pasti akan beramai-ramai menyerbu ORI dan SukRi. Kenapa? Yakarena yang menerbitkan langsung pemerintah (lebih aman), pajak lebih kecil dan keuntungan (dari kupon) lebih besar. Coba bandingkan ini returnnya ORI dan SukRI dengan suku bunga acuan BI yang cuma 4,25%.
Daftar Imbal Hasil ORI & SUKRI untuk referensi perbandingan pengaruh turunnya suku bunga acuan BIKalau di saat penjualan awal harganya at par (100%), dengan suku bunga yang cenderung turun ini, harganya bisa naik at premium tergantung permintaan. Jadi kalau dulu kalian beli misalkan di Rp. 5 juta (100%), bisa-bisa harganya sekarang kalau dijual di Rp. 5.500.000 (110%).
Mayan kan, selain tiap bulan dapat pembayaran kupon, pokoknya pun naik.
Nyesel gak pada gak beli ORI dan atau SukRi kemaren? Gue sih mayan nyesel. Yatapi seperti para orang tua bilang, penyesalan kemudian tiadalah berguna. #eaaaa
Pemerintah (BI) Memutuskan Menurunkan Suku Bunga Acuan untuk Menggairahkan Iklim Usaha
Salah satu tujuan utama pemerintah menurunkan suku bunga acuan BI tak lain dan tak bukan adalah untuk menggairahkan iklim usaha.
Sudah pada tahu kan ya kalo kondisi ekonomi dunia saat ini rasanya masih tetap gak semenggairahkan sebelum tahun 2014 dulu. Sudah mulai membaik sih, tapi belum semoncer dulu.
Sementara di Indonesia sendiri, dengan potensi pasar 200 juta jiwa dan sumber daya alam yang ada di bumi pertiwi, sebenernya (mungkin lebih tepat seharusnya) konsumsi dalam negeri masih bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Cuman ya itu tadi, karena iklim ekonomi global, para pengusaha masih wait and see.
Baca juga tulisan tentan bagaimana menyambut peluang bisnsi sistem perekenomian Indonesia.
[five_sixth_last] [/five_sixth_last]
Salah satunya yang bikin pengusaha ragu ya suku bunga tinggi di perbankan. Gimana pun, biaya bunga pinjaman adalah salah satu komponen biaya yang harus dihitung sama pengusaha.
Pemerintah sadar banget gak akan banyak gunanya penyederhanaan birokrasi usaha kalo sumber dana pembiayaan usaha tetep mahal.
Makdarit, pemerintah dah semangat banget mendorong bunga pinjaman single digit sejak taun lalu.
Gimana caranya bisa menurunkan bunga pinjaman? Ya dengan menurunkan bunga simpanan yang patokannya suku bunga acuan BI. Sesederhana itu.
Harapannya sih ya, kalo bunga pinjaman turun, para pengusaha bakalan lebih aktif ekspansi usahanya dibandingkan nyimpen duitnya di bank.
Yakalo gue sendiri pengusaha dan bunga bank tinggi, daripada duit gue puter di usaha dengan hasil bersih 5% kan mending disimpen di bank yang bisa dapet 6% bahkan setelah pajak. Aman, gak pusing dan dapet untung.
Lha kalo bunga acuannya saja cuma 4,25% (bunga di bank umum yang dikasih ke nasabah ritel pasti lebih rendah), harapannya pengusaha akan aktif lagi muter duitnya di usaha. Sektor riil bisa jalan dan lapangan kerja pun terbuka. Apalagi kalo mereka mau ekspansi, biaya bunga di bank juga murah.
Begitulah kira-kira dan kemudian kita harus paham juga lanjutan pengaruh turunnya suku bunga acuan BI.
Pengaruh ke Pasar Saham
Emang ngaruh sampe ke pasar saham Dan?
Ya dan tidak. Bahahaha.
Kalo pasar saham kan banyak banget tuh yang memengaruhi. Kalo kata salah salah satu temen gue, too many invisible hands at play in the stock market.
Peningkatan harga sebagai salah satu alasan investasi sahamBaca lima alasan kenapa investasi di pasar saham.
Jadi tadi kan sudah jelas ya apa pengaruh penurunan suku bunga acuan dan efeknya ke pengusaha. Nah perusahaan – perusahaan yang melantai di bursa kan juga punyanya para pengusaha.
Harapannya, dengan turunnya suku bunga, perusahaan -perusahaan yang sudah terdaftar di bursa ini juga akan melakukan ekspansi usaha, peningkatan produksi, endesbra endesbre. dengan peningkatan produksi, pemasukan perusahaan-perusahaan ini diharapkan juga naik.
Penjualan naik kan artinya income naik. Kalo income naik sementara biaya bunga lebih rendah, harusnya keuntungan bersih perusahaan pun akan naik.
Kalo untung perusahaan naik, mestinya deviden yang dibagi ke pemegang saham juga naik. Dengan begitu harga saham juga akan ikut naik.
Panjang ya bok runutannya? Tapi gak cuman berhenti di situ loh.
Apa yang terjadi kalau keuntungan perusahaan naik? Efek ke karyawan mestinya ya bonus bisa ditambahin dan syukur-syukur gaji tahun depan bisa dinaikkan. Yekan?
Selain itu, yang lebih penting, penerimaan pajak negara dari keuntungan perusahaan juga naik.
Baca bagaimana gue belajar tentang prinsip dasar jual beli saham dari Ibuk.
Jadi bwanyaakkkk bangett runutan dan pengaruh turunnya suku bunga acuan BI. Dan buat kita yang karyawan, lebih-lebih yang udah mulai investasi saham, ternyata ada pengaruh yang gak boleh diabaikan begitu saja kan?
Alternatif Investasi yang Bisa Dipilih Dalam Kondisi Suku Bunga Rendah
Jadi sudah kebayang kan ya apa pengaruh turunnya suku bunga acuan BI ini? Trus, apa alternatif yang bisa kalian pilih untuk investasi di era suku bunga rendah yang sudah kita masuki sekarang?
Kalo dari penjelasan di atas tadi kan memang menguntungkan untuk para pengusaha ya. Jadi ya kenapa kalian gak mulai buka usaha aja? *ngomong ke diri sendiri. Buahahaha.
Beneran loh, sepertinya dengan era bunga rendah, usaha akan lebih gede hasilnya dibandingkan nyimpen duit di bank. Yatapi kalo kek gue yang memang belom bisa usaha, alternatif investasi lain bisa dipilih juga.
Baca dulu bagaimana mengetahui profil risiko kalian sebelum mulai berinvestasi.
Obligasi Ritel, Sukuk Ritel dan Reksadana Pendapatan Tetap
Pengertian Sukuk Ritel, Deposito dan ReksadanaYa seperti gue sampaikan tadi kan, pasar obligasi dapet keuntungan lebih dengan kondisi suku bunga yang cenderung turun.
Kalau misalkan ada ORI atau SukRi yang memang lagi diluncurkan, kalian bisa beli. Karena suku bunga yang tetap untuk periode beberapa lama akan bisa memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan taroh di deposito. Apalagi dengan kondisi tren suku bunga menurun.
Baca juga tulisan kenapa kita harus beli obligasi ritel negara (ORI) dan sukuk ritel negara (SukRi).
Sementara kalau belum ada ORI atau SukRi yang diluncurkan, kalian bisa juga beli reksadana pendapatan tetap.
Inget ya jangan salah ngerti namanya yang pendapatan tetap. Namanya bukan berarti kalian dapat pendapatan tetap setiap bulan, tapi lebih karena komponen pendukungnya itu sebagian besar obligasi.
Kalau yang ini tulisan tentang 12 hal paling penting yang perlu kalian ketahui untuk investasi di reksadana.
Investasi Saham Perusahaan di Bursa
Selain instrumen di obligasi, investasi ke saham atau reksadana saham bisa jadi alternatif. Ya kalo belom bisa usaha sendiri, kenapa gak beli saham perusahaan aja. Ujungnya sama-sama jadi punya perusahaan kan? ?
Sahamnya perusahaan apa yang menarik buat dibeli? butuh analisa yang lebih cermat rasanya. Tapi dari penjelasan gue sebelumnya ada yang bisa dilogika sederhana.
Suku bunga turun kan berarti bunga KPR ikut turun ya. Nah turunnya bunga KPR kan akan memacu orang buat beli properti. Mungkin saham properti bisa dijadikan pilihan.
Etapi perlu diingat bahwasannya pergerakan harga saham di market itu gak sesederhana seperti yang gue tulis di sini ya.
Baca ini tentang apa yang harus dilakukan kalau harga saham dan reksadana jatuh.
Faktor-faktor lain seperti suku bunga di luar negeri, kondisi politik nasional dan global dan juga sentimen pasar bisa sangat berpengaruh ke pergerakan harga saham.
Jadi pelajari lebih mendalam keputusan yang akan kalian ambil. *disclaimer is on.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Sebagai individu yang harus bertanggung jawab untuk keuangan kalian sendiri, menurut gue sih gak boleh ya kalian bilang gak peduli sama pegaruh turunnya suku bunga acuan BI ini. Paling gak kudu tahu apa pengaruhnya sama uang simpanan kalian.
Dengan mengetahui sedikit korelasi dan hubungan sebab akibat di atas, semoga bisa membantu manteman buat memutuskan apa yang harus dilakukan ke depannya. Paling gak, gak diem aja ngebiarin dananya di deposito.
Masih banyak alternatif investasi lain di luar sana. Deposito dan tabungan bukanlah satu-satunya alternatif.
Ini video dari Berita Satu tentan turunnya suku bunga BI kemarin:
Kalo kalian ada yang mau disampaikan soal postingan pengaruh turunnya suku bunga acuan BI ini, monggo langsung komen atau kirim email ato colek gue di @danirachmat (twitter dan IG).
mama-nya Kinan
TFS om dani, ini lagi nyari nyari peluang investasi juga..pengin juga mulai usaha demi menyongsong pensiun….aku simpen catatannya 🙂
dani
Sami-sami Mbakyu… Semoga segera bisa terlaksana usahanya! 🙂
Nina Fajriah | bonadapa.com
Masih setia dengan reksadana saham lah buat jangka panjang hehehehe
dani
Gak melirik alternatif investasi lainnya Mbak Nin? Properti atau obligasi? Atau investasi saham langsung? 😀
niee
wah ternyata ada orang yang mengambil keuntungan dari menabung ya. Baru ngeh aku.
Kalau disini jangankan untung. Ketutup biaya admistrasi juga udah syukur ?
dani
Iya Niee., ketutup biaya administrasi aja udah untung banget itu. Tapi ada juga kok yang bener-bener ga mau beralih dari tabungan karena ngejar hadiahnya. 😀
ORI14 sudah dipasarkan itu Niee, bisa coba beli tuh.
callmeaw
mas dani ORI14 udah dipasarin nih. Kira2 menjanjikan gak ya? thanks
dani
Dengan kupon 5.85% masih lebih menarik dibandingkan deposito nih. Kalau memang ada dana dan mau yang aman, daripada deposito mending belikan ORI14 ini. 😀
diskartes
Suku bunga turun, otomatis akan mendrive Ekonomi negara. Menurut aku saham infrastruktur dan tambang bisa jadi pilihan untuk sementara waktu..
Nice article cak
dani
Aaaaakkk…. Suwun Cak! Sudah dikasih rekomendasi sektor pilihan. *top markotop!
Chocky Sihombing
Jadi enaknya duitnya ditaruh mana Kak??
akhirnya bbrp hari lalu redeem dan tutup semua akun Reksa Dana yang udah jalan 3 tahunan. Gak merasa dananya berkembang.. berkembang sih, tapi 3 tahunan ‘cuma’ 10-15an%. 😆
eh kalo buat nabung saham enaknya pakai broker apa ya Mas? Daewoo bagus gak?
dani
Hola Om Chocky… Wah, reksadananya kurang berkembang ya? Gak dicoba buat switching ke produk lainnya? Karena bisa jadi produk yang dipilih dari MInya memang kurang perform. Atau marketnya pas dirimu masuk emang lagi loyo.
Enaknya ditaroh mana, kalo emang duit beneran nganggur saya sih bakalan beliin saham Om. Hehehehe. Nah soal Daewoo bagus ato nggaknya silahkeun dibandingkan biaya-biayanya, ketersediaan online trading dan pengalaman orang yang pernah pake. Saya sendiri belom pernah pake Daewoo. Tapi kalo para brokernya komunikatif dan feenya rendah, ya bagus. Hehehe.
Saya sendiri lebih memilih yang ada online tradingnya. Biar bisa jual beli sendiri dari hp. 😀
zilko
Suku bunga diturunin supaya duit lebih mengalir di perekonomian ya, menurunkan ketertarikan orang buat mengendonkan duit, haha. Sama nih di sini juga begitu, suku bunganya rendah banget. Tabungan biasa di bank aja sekarang sudah di level 0.05% p.a. suku bunganya. Apa-apaan ini, hahaha 😆 .
Nusantara Furniture
suku bunga kalau bisa di turunin donk, biar kita semakin makmur dan sejahtera
Vica Item
Makasih insightnya Dani… dari dulu pas ada duit mau beli SRI gagal mulu. Skrg duit mending buat modal usaha. Eh iya, itu kl misal pinjaman bank (konvensional) ditengah2 gini suku bunga BI turun, bakal turun jg ga bunganya?
dani
Kalo di bank tempat saya kerja sudah turun di kisaran satu digit Bu. Hihihi. Tergantung setiap banknya sih memang tapi seharusnya ikut kecenderungan trend suku bunga yang ditetapkan sama BI 😀