Kategori
Fragment

Jakarta

Sepi dan lengang.

Suasana di atas commuter line Serpong-Jakarta pagi ini tanggal 11 Juli 2012. Kemungkinan karena sebagian besar penumpang yang biasanya memadati kereta ini libur. Yak libur karena di Jakarta akan diadakan (yang katanya) pesta demokrasi. Pemilihan langsung kepala daerah. Tidak kurang dari satu jam lagi kemeriahan itu akan dimulai (gw nulis ini jam 6 pagi tadi)

Menyambut hajatan besar ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan instruksi untuk meliburkan kegiatan usaha yang tidak terkait langsung dengan pelayanan masyarakat. Kenapa gw masuk? Karena gw kerja di bank dan selama central bank tidak libur, kantor tempat gw kerja akan tetap beroperasi. Di kantor gw sendiri, orang Jakarta diberikan kesempatan memilih di pagi hari, siang mereka harus masuk. Jadi hampir bisa dipastikan orang-orang yang berangkat bareng gw pagi ini kalau tidak bekerja di bank, kemungkinan bekerja di industri yang berhubungan dengan pelayanan publik. Berita tentang libur.

Begitu besar harapan (gw pribadi) di pemilu kepala daerah (kada) kali ini.

Gw sendiri tidak berhak atas hak suara karena bukan penduduk Jakarta alias tidak memiliki KTP Jakarta. Melalui pemilukada ini gw (dan mungkin sebagian besar warga Jakarta) berharap akan ada perubahan signifikan terhadap situasi dan kondisi Jakarta. Tanpa memerdulikan siapapun calonnya, gw sangat berharap masalah-masalah utama ini akan didapatkan solusinya:
1. Kemacetan
2. Banjir
3. Reliable Mass Transportation System (Sistem angkutan massal yang bisa diandalkan)
4. Keamanan bagi semua orang

Profil para calon dapat dibaca di sini.  Ke enam calon memiliki jargon dan program unggulannya masing-masing. Hanya satu yang sudah memiliki track record memimpin Jakarta sebelumnya. Calon incumbent yang saat ini memang masih menjabat. Salah satu yang lain terpilih sebagai salah satu kandidat Walikota terbaik dunia. Ekonom jempolan dengan visi luar biasa pun tak ketinggalan mencalonkan diri untuk memimpin Jakarta. Satu lagi merupakan tokoh yang pernah memimpin lembaga majelis tertinggi di sistem demokrasi di Indonesia tapi beliau tetap dalam kesantunannya dan tidak terseret dalam politik praktis yang dibesut para politisi Senayan dengan pemberitaan yang mengharu biru dan dua orang calon lainnya. Gw sendiri tidak terlalu paham dengan dua calon yang lain.

Kalau gw boleh memilih, gw akan memilih calon selain calon yang sekarang berkuasa. 5 tahun berlalu adalah waktu yang cukup untuk satu kesempatan menunjukkan kemampuan dan niat baik. No-no-no. I don’t mean this post to be don’t choose this one but that one kind of post but I just want a change for Jakarta.

Gw tidak secara spesifik menyukai topik politik tapi gw memposting ini karena hanya ingin Jakarta diberikan kesempatan untuk mendapatkan pemimpin yang mengerti permasalahan yang dihadapinya, siapapun itu kecuali yang itu. Know what I mean right?

Salah satu temen kantor gw cerita:

“Gw inget banget dulu Dan, 4 ato 5 tahun yang lalu, jalan ke rumah gw lewat jalur belakang naik mobil butuh 20 menit. Sekarang bisa sejam lebih. Jadi gw lebih milih naik motor aja deh.”

Sebagai orang yang bekerja di Jakarta dan turut menikmati Jakarta sebagai salah satu kota besar dunia, gw berdoa supaya Jakarta diberikan pemimpin terbaik. Tidak masalah kalaupun harus 2 atau 3 kali putaran. Gw rela kalau misalkan uang pajak yang gw bayarkan dipakai untuk memilih pemimpin terbaik.

The best Governor for Jakarta!!

Ps: gw sengaja menggunakan kata-kata yang sedikit lebih baku ejaannya.

30 tanggapan untuk “Jakarta”

Betul, cukup 5 tahun saja untuk kita menilai hasil seorang pimpinan daerah..
Mas Daan.. jadi berangkat ngantor hari ini asyik dong yah, gak perlu macet-macetan.. hehe

Semoga Dan.. itu pasti harapan seluruh rakyat jakarte,

Setuju denganmu, asal jangan incumbent lah, soalnya sudah ketahuan, jakarta makin macet, makin bikin stress pas kebetulan aku dinas ke sana…. parah…

iya..iya… kemacetan jakarta udah tersebar luas lagi ke luar negeri… malu nih… 🙁

Ish setuju dengan poin terakhir. Dua putara ato tiga putaran gak masalah!
Soalnya aku bisa datang siangan, Mas. Punya KTP Jakarta, tinggal di Bekesong, kerja di Tangerang. tapi kan..tapi kan…tiap hari ngelewatin jalanan Jakarta. Jadi harus kudu punya pemimpin yang baik untuk membenahi Jakarta.
Soal biaya berputar-putaran, sama kayak Mas Dani. Gak masalah.
Rasanya lebih ikhlas duit pajak dipake buat beginian ya, daripada tetep mengucur kemana gak jelas antah berantahnya.

maap baru mampiir sinii hhe..
waah enak donk jakarta lengang dan sepi..
kaya lebaran ya..

Siapapun yang kepilih , pasti itu yang terbaik..!!

Apa alasannya Dan, bikin gaya tulisan yang lebih baku?
Biar kesannya lebih serius gitu?
Hehehe 😀

Daaaan, rupanya itu sebabnya Jakarta dan Surabaya juga sekarang penuh sekali dengan kendaraan bermotor roda dua. Supaya cepat dan menghindari macet. Padahal buat yang lagi nyetir mobil, justru motor itu yang suka dibilang jadi penyebab macet karena nyelip-nyelipnya heboh banget…duh, memang dilematis ya…

ahahaha, iyah, biar kesannya lebih serius. *tapi gagal juga*

Saya salut sama walikota Surabaya. Kemaren baca berita katanya beliau (ibu-ibu kan ya?) lebih memilih untuk membangun mass rapid transport system ketimbang tol dalam kota. Daan proses udah dimulai dari tahun 2011 kalo ga salah (maaf ga punya linknya)

Hasil Quick Count Jokowi menang 42%, jadi pasti akan ada putaran kedua. Tapi ada beberapa yang bilang, hasil sebenarnya Jokowi menang di atas 51%. Jadi satu putaran dan semoga sesuai dengan keinginan banyak orang. 😛
*ngomongin politik*

jiah, becanda atuh Daaaaan…

pake diturutin segala siiiih…
mo BW ke detik ato ke blogspot mah bebas aja kaleee…
payah nih Dani…gak ada jiwa berontak nya sama sekali…hihihi…

Soalnya postingan aku yang di detik terlalu menggoda untuk di bully orang sih…hihihi…

Kikikikiiiiik….
Saya kan memang penurut, manis dan suka menolong Teh. Hehehehe…
jadi tinggal dikasih kalung dan dielus-elus lehernya *meooow*

Padahal ga ada niatan membully loh Teh Er. Niatan itu munvul ketika si empunya blog merikues, 😛

hah? gak punya ktp dki? adoh?!
kirain tadi punya hehehe

aku juga punya 2, siap2 matiin ktp bekasi nih 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version