Tulisan review buku Bumi Manusia ini adalah tulisan tamu dari Nik Sukacita.
—-
Novel roman sejarah Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ini membuat saya terkagum kagum dengan di hadirkannya tokoh yg sangat berkarakter dan pemikiran yg tajam.
Lah yaaa Pram Gito loh…
Duniapun tahjum dengannya apalagi saya… Gak heran kalau buku ini diterjemahkan ke lebih 30 bahasa di dunia.
Dengan pemikiran tajam seorang Pram,
saya memberanikan memberikan satu pandangan tentang buku “Bumi Manusia”
Sebelum lebih lanjut tentang apa dan bagaimana saya belajar dari buku ini, saya ceritakan dilu tentang adanya tujuh tokoh yang menurut saya membuat saya belajar.
(1) Tuan Meilema
(2) Nyai Ontosoroh
(3) Annelies
(4) Minke
(5) Magda Peters
(6) Jean Marais
(7) Bunda Minke.
PS: Cover images from Goodreads
Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer’s Blurb
Sebelum saya mengutarakan tentang ketujuh tokoh tersebut, baiknya saya memberikan sedikit ringkasan novel Bumi Manusia.
Bumi manusia ini menceritakan tentang seorang Minke, pribumi dan mahasiswa HBS, yang jatuh cinta pada Annelies, wanita cantik anak Nyai Ontosoroh gundik Tuan Meilema.
Minke adalah putra seorang Bupati keturunan Ninggrat, punya seorang kawan bernama Jean Marais, pelukis asal prancis punya anak yg sering di ajak bermain oleh Minke. Di kampus, Minke punya Dosen yg menyayangi dia bernama Magda Peters.
Bagaimana Pram meramu cerita kehidupan seorang Minke yang terasa biasa saja menjadi sebuah buku yang sempat dilarang peredarannya di bumi Indonesia tercinta inilah yang sungguh menarik untuk disimak.
Review Buku Bumi Manusia: Sebuah Pelajaran Mendalam tentang Kehidupan
Membacalah, Tekunlah Belajar
Tokoh Pertama yang ingin saya ceritakan NYAI ONTOSOROH .
Selir yg di beli Tuan Meilema dari ayahnya yg haus kekuasaan , tidak bisa membantah walau hati remuk. Dunianya berakhir disaat pertama kali Tuan Meilema membelinya. Mati hati, itu mungkin yg saya bisa katakan terhadap Nyai Ontosoroh kala dia mengalami peristiwa itu.
Kebenciannya begitu besar terhadap ayahnya, dan menjadikan ibunyapun tidak luput dari perasaannya yang begitu kuat, karena dia merasa seorang ibu harusnya membela anaknya.
Saya begitu kagum dengan Pram, ketika dia memberikan kisah bagaimana Tuan memperlakukan Nyai begitu manis, disayang, dididik menjadi seorang wanita yang cantik, kuat dan cerdas.
Dari hasil hubungan mereka lahir seorang putra dan putri. Nyai, tidak banyak bincang, kesukaannya membaca, belajar dengan tekun membuat dia mampu melipat gandakan perusahaan yang dimiliki oleh sang Tuan. Kepedihan hidupnya dia alihkan dengan membaca dan bekerja. Indahnya hidup dia rasakan saat bagaimana Tuan Meilema begitu menyayangi dia dan mendidiknya tapi semuanya direnggut kembali oleh keadaan saat putra sah sang Tuan dari Belanda datang mengambil semua hak-haknya. Kalimat Nyai yg tertanam di hati saya, saat dia menceritakan ke An, putrinya bagaimana tuan mengajarinya untuk selalu rapi.
“Perempuan yang tak dapat merawat kecantikan sendiri, kalau aku lelaki, akan ku katakan pada teman-temanku, jangan kawini perempuan semacam itu, dia tak bisa apa-apa, merawat kulitnya sendiripun tidak kuasa ” #jleb
Habis baca itu saya langsung nelen ludah… Hik… Saya termasuk orang yg tidak perduli dengan penampilan. Tapi percaya deh walau begitu kamar saya rapi kok, meja kerja saya rapi kok, semua tertata pada tempatnya, sampai isi lemari urutannya sesuai jenis pakain dan warna… 😀
Tapi siapa yg percaya itu semua kalau penampilan saya berantakan ?
Ah Nyai… kau benar… *habis baca buku ini langsung deh lebih banyak belajar berpenampilan rapi… Karena diapun berkata:
“Cantik menarik sungguh lebih baik daripada kusut, Dan setiap yg buruk tak pernah menarik”
Nyai… Nyai… Andaikata wanita atau putri putri Indonesia mengerti pesanmu ini… Alangkah indahnya…
Kau wanita yang sangat terpuruk, mampu menjadi wanita yg luar biasa karena mau BELAJAR dengan mendengar didikan dan banyak membaca buku.
Bangunlah Orang Lain
Ada dua tokoh yg menggambarkan karakter ini.
Tokoh kedua yg saya ceritakan, Tuan Meilema.
Lelaki berkebangsaan Belanda ini mungkin membuat banyak pembaca tidak menyukai karakternya, sayapun sempat emosi. Bukan karena dia suka hati beli wanita atau meninggalkan wanita tapi lebih ke kepengecutannya sebagai lelaki yg tidak mengambil SIKAP ketika masalah hadir dalam hidupnya.
Tapi akhirnya saya berpikir, jika Tuan Meilema ini tidak mendidik Nyai dengan kasih sayang, mampukah sang Nyai lahir sebagai wanita yg kuat, cerdas dan mampu melipatgandakan kekayaannya? Yap, akhirnya sayapun menyadari dan berpikir, batas kekurangan seperti apapun dari kita sebagai manusia yang diberikan oleh pencipta, harusnya bisa membuat orang lain lebih baik.
Tokoh ketiga, orang yg membuat Minke menjadi murid CERDAS adalah Magda Peters. Dosen Belanda ini begitu menyayangi Minke, dia satu-satunya dosen yang membela Minke saat dia dikeluarkan dari kampus karena tinggal serumah dengan Annelies. Bahkan pada akhirnya Dosen ini harus dikeluarkan dari HBS dan di kirim kembali ke Negeri Belanda.
Yaaaaah… memang selalu ada korban di setiap kisah.
Jadilah Penyemangat
)Selanjutnya tokoh ke empat,
Annelies, putri Nyai Ontosoroh. Kecantikannya mengalahkan dewi dewi *Pram ini looh kalo bikin analogi, mengungkapkan kecantikan wanita di Annelies itu bikin sirik… hahahahaha.
An, panggilannya tidak banyak yg bisa saya utarakan di tokoh ini, karena buat saya dia hanya tokoh yg menjadi penyemangat tokoh utama yaitu Minke, An, wanita yang digambarkan sangat cantik ini adalah sejatinya wanita rapuh, sangat berbeda dengan mamanya. Sang Nyai yang begitu perkasa menangani segala yang terjadi dalam hidupnya.
Dia menjadi korban keadaan tapi tidak mampu bertransformasi menjadi wanita kuat seperti mamanya. Namun demikian tanpa kehadiran dia di buku ini, Minke tidak menjadi lelaki yg utuh, kenapa? Karena dia begitu mencintai An, bahkan keluarganyapun dia lupakan untuk mendapatkan An.
Tokoh berikutnya adalah Jean Marais, seorang pelukis prancis menjadi tokoh kelima yng saya bahas di sini.
Dia adalah kawan Minke yg anaknya sering diasuh dan diajak oleh Minke untuk jalan sore… Jean ini sering menjadi tempat Minke bercerita tentang hidupnya, dia sering memberikan pandangan yg baik ke Minke, bahkan ketika sang tokoh utama jatuh cinta ke Annelies.
Penyemangat yg baik, itu kata yg tepat buat Jean Marais.
Wanita, Jadilah Bijaksana
Tokoh selanjutnya, Bunda, tokoh ke enam ini sempat membuat saya merenung, hati saya tidak karuan, antara ditantang, kagum dan pedih bercampur jadi satu.
Pedih… Ibu atau wanita. Seorang istri seharusnya punya sikap… Tapi pada kenyataannya…
Kagum, saya sangat kagum ke Pram, begitu piawai menggoreskan karakter Bunda ini.
Ditantang, yap, membaca karakter Bunda, sebagai wanita saya merasa ditantang untuk menjadi wanita seperti Bunda.
Bunda, seorang istri Bupati, melihat anaknya yg tidak sejalan pemikiran dengan bapaknya, mampu menjadi penengah yg sangat Bijaksana. Mampu memberi pengertian yg baik kepada putranya, mampu menjadi istri yg membela suaminya di depan anak yg tidak menyukai Bapaknya.
Bunda, begitu mengagumi kecantikan An, menantunya. Memberi petuah ke putranya yg luar biasa saat sebelum pernikahan Minke. Tenang, Tajam dan bijaksana ketika memberi petuah bagaimana menjadi Kesatria.
Inilah 5 syarat untuk menjadi seorang kesatria menurut Bunda:
1. Wisma (Rumah)
Tanpa rumah orang tak mungkin satria, dia gelandangan.
2. Wanita
Tanpa wanita satria menyalahi kondrat sebagai lelaki. Wanita lambang kehidupan, kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan, bukan sekedar istri untuk suami. Wanita sumbu pada semua, penghidupan dan kehidupan berputar dan berasal.
*tuh kan Pram, bikin hati bercambur lagi kan , *ambil cermin , bisa jadi wanita gitu ga yaa…
3. Turangga, (Kuda)
Ilmu pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, keahlian. Tanpa itu takkan jauh melangkahmu, pendek penglihatan.
4. Kukila ( Burung)
Hobby, tanpa kukila manusia hanya sebongkah batu tanpa semangat.
5. Curiga (Keris)
Kewaspadaan, kesiagaan, alat untuk mempertahankan ke empat lainnya .
Wejangan yg sangat bijak di saat Minke menjadikan Annelies istri.
Bunda, tokoh yg memberi saya pengertian, bagaimana menjadi wanita bijaksana.
Menulislah, Ungkapkan Pemikiranmu!
Tokoh Terakhir, Ketujuh.. . Minke…
Tokoh utama di buku Bumi Manusia.
*sebentar saya ambil nafas dulu…
Fiuh… Saya lagi bayangkan…
Minke ini ganteng, tenang, matanya tajam sesuai pemikirannya. Begitulah imajinasi saya ketika membaca tentang Minke.
Minke, anak muda pribumi sekolah di HBS, suatu ketika di ajak kawannya berkunjung ke rumah Nyai, maksud hati Robert kawannya ini mengajak Minke menjadi bandingan, Minke yg pribumi sementara dia, Robert, peranakan. Robert mau mengenal lebih dekat An karena dia menyukainya. Apa daya, Robert tidak dilirik sama sekali, An malah mengajak Minke berbicara bahkan ngobrol mengajak keliling rumah.
Minke terpesona dengan kecantikan An, dan lebih dr itu Minke terpesona dengan ketrampilan An dalam bekerja membantu Nyai.
Saat mengenal Nyai, Minke sangat kagum akan kepribadian Nyai, saking kagumnya dia membuat satu artikel, tentu dengan nama pena berbeda. Minke ini anak muda Cerdas, selain kuliah kehariannya juga menulis di salah satu koran.
Segala opininya dia tulis. Kepiawaiannya dalam menulis, pada saat tertentu, ketika Nyai mendapatkan masalah ketika Annnelies di renggut hak asuhnya oleh hukum saat itu, menulis menjadi sarana berperang Minke.
Dia tuangkan segala pemikirannya melalui artikel di semua koran yg ada. Walau pada akhirnya An harus dipaksa pergi, kalah di mata hukum. Saat itu Minke berkata kepada Nyai,
“Kita Kalah, Ma…”
Namun Nyai menjawab,
“Kita telah melawan Nak, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. “
Minke, anak muda cerdas ini mengajarkan pada saya untum mengutarakan pemikiran dalam tulisan. Diterima atau tidak, menang atau kalah… Semua itu hanya sebuah pandangan…
Akhirnya, dari Minke inilah saya belajar menulis, menuangkan pemikiran saya tentang buku Bumi Manusia, yang mengajak kepembaca untuk tekun belajar, beri makna ke orang lain serta jangan takut mengungkapkan pemikiran. Sebuah pemikiran mendalam tentang kehidupan.
Jika semua dilandasi niat tulus… Kita tinggal berharap apa yang kita lakukan akan memberi dampak yg baik.
Ini pemikiran saya, mungkin pembaca yang lain punya pemikiran yang berbeda? Mari berbagi!
Belum membaca buku pertama dari tetralogi Buru karya masterpiece Pramoedya Ananta Toer ini? Apalagi anda suka menulis ?
Ah sayang sekali kalau belum, coba baca deh Bumi Manusia ini.. Mungkin akan lebih banyak mendapatkan pelajaran daripada saya…
======
Tulisan ini adalah guest post dari sahabat (pengakuan sepihak) gw, Nik Sukacita, yang sudah beberapa kali berkolaborasi sama gw di acara Ngobrol Santai. Heading dan judulnya gw sesuaikan dengan gaya blog gw. Ada beberapa tambahan minor di sana – sini yang gak mengubah alur cerita.
Tulisan-tulisan paling baru di blog ini:
- Gak Ada Lagi Tanggal Tua, Cara Bijak Mengatur AnggaranSudah makin mendekati akhir bulan nih. Sudah cek saldo belum? Apa kabarnya di tanggal tua ini? Nangys? Sebenarnya, kamu bisa loh membuat keuanganmu enggak mengenal tanggal tua. Sepanjang bulan yang ada tanggal muda terooos. Hah, emang boleh gitu? Boleh banget dong. Gak Ada Lagi Tanggal Tua, Ini Tipnya Ini memang “penyakit” para pengabdi gajian sih,… Baca selengkapnya: Gak Ada Lagi Tanggal Tua, Cara Bijak Mengatur Anggaran
- Kiat Menyehatkan Kembali Keuangan Setelah Lebaran dengan Strategi PraktisApa kabar keuangan setelah Lebaran? Masih ada sisa di tabungan? Alhamdulillah ya, kalau masih. Ingat, kalau hidup enggak berakhir pas Lebaran. Habis Lebaran, masih ada banyak kebutuhan, apalagi Iduladha juga semakin dekat. Uwow! Masih mau kurban kan, tahun ini? Makanya, yuk, cek keuanganmu setelah Lebaran! Evaluasi Keuangan Setelah Lebaran Setelah periode Lebaran, ketika pengeluaran cenderung… Baca selengkapnya: Kiat Menyehatkan Kembali Keuangan Setelah Lebaran dengan Strategi Praktis
- Strategi Saham Pemula: Cara Cerdas Mengelola Portofolio InvestasiStrategi saham pemula itu kayak abstrak aja buat yang baru mulai. Bahkan bisa jadi, rada-rada ngeri-ngeri sedap gitu ya. Ya, enggak heran sih. Yang namanya pasar saham itu memang dapat memberikan pengembalian investasi yang menarik, tetapi risiko kerugian juga nyata. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang cara mengelola portofolio investasi adalah kunci untuk meminimalkan… Baca selengkapnya: Strategi Saham Pemula: Cara Cerdas Mengelola Portofolio Investasi
- Bisnis Sampingan untuk Mempercepat Perjalanan Menuju FIREAda yang pengin punya bisnis sampingan? Ada banyak alasan sehingga seseorang pengin punya bisnis sampingan, meskipun mungkin sekarang sudah jadi karyawan atau pekerja. Salah satunya, bisnis sampingan sering kali dipandang sebagai jalan menuju peningkatan pendapatan. Dengan peluang yang tepat, bisnis sampingan bisa menjadi kunci untuk mempercepat capaian tujuan FIRE. Banyak orang menemukan bahwa melalui kerja… Baca selengkapnya: Bisnis Sampingan untuk Mempercepat Perjalanan Menuju FIRE
- Membangun Dana Darurat dengan Tunjangan Hari Raya: Langkah Awal Menuju Keamanan FinansialDana darurat adalah simpanan keuangan yang dialokasikan untuk digunakan dalam situasi tak terduga atau keadaan darurat. Bagi sebagian orang, membangun dana darurat bukan hal yang mudah. Namun, kalau kamu termasuk mereka yang akan menerima tunjangan hari raya, alias THR, tahun ini, maka sumber dana ini bisa dimanfaatkan. Tujuan utama dana darurat adalah untuk menyediakan keamanan… Baca selengkapnya: Membangun Dana Darurat dengan Tunjangan Hari Raya: Langkah Awal Menuju Keamanan Finansial
- Polis Asuransi Adalah Langkah Pertama Menuju Kebebasan Finansial: Inilah AlasannyaPolis asuransi adalah hal yang memiliki peranan penting dalam rencana keuangan menuju kebebasan finansial. Tampaknya ini memang sepele, tetapi efeknya besar. Dengan adanya polis asuransi, risiko finansial yang besar dan tak terduga bisa diatasi. Dengan demikian, kita sangat dimungkinkan untuk memiliki fondasi keuangan yang sehat dan kuat. Kita bisa fokus pada tujuan besar kita, yakni… Baca selengkapnya: Polis Asuransi Adalah Langkah Pertama Menuju Kebebasan Finansial: Inilah Alasannya
- Negara yang Cocok untuk Menjalani Gaya Hidup FIREApakah Indonesia bukan negara yang cocok untuk menjalani gaya hidup FIRE? Cocok aja. Cuma, mari berandai-andai. Karena setiap negara punya kondisi yang berbeda, punya kebijakan yang enggak sama juga, gaya hidup FIRE bisa jadi juga bisa dijalani dengan berbeda. Siapa tahu kan, bisa lebih nyaman? Kriteria Negara yang Sebaiknya Dipilih untuk Menjalani Gaya Hidup FIRE… Baca selengkapnya: Negara yang Cocok untuk Menjalani Gaya Hidup FIRE
Review Buku Bumi Manusia ini jadi review buku pertama di tahun ini setelah terakhir gw nulis tentang Bulan tahun lalu. Gw sendiri baca buku ini tahun 2007 dan masih terpesona dengan cara Pram bercerita. Kalau mau baca-baca buku apa aja yang pernah gw review silahkeun dilihat di kategori review buku.
Thanks Nik buat tulisannya!
94 tanggapan untuk “Pelajaran Kehidupan yang Mendalam: Review Buku Bumi Manusia”
Yeay..bumi manusia. Aku lagi baca yg ke-4,,,stuck..blm lanjut lagi
Stuck kenapa Bu Inayah? Hayuk atuh lanjut lagii.. 😀 *trus disodorin kerjaan
pertamax..
dari dulu suka banget ama opa Pram, tapi ya gitu baca tulisaannya belum 😀 hahah soalnya sukanya karena baca quote2 aja sih
tapi mungkin akan beli bukunya insyaallah habis baca review ini, menarik !!!
Semoga beneran suka ya Mas Wahyu setelah baca bukunya 🙂
Saya malah belom pernah baca quotes-quotesnya beliau.. 😀
ini buku udah dibaca lamaaa… tapi gak juga di review.. hahaha..
“MENULISLAH. KALO SUARAMU TAK DIDENGAR, BARANGKALI TULISANMU DIBACA”
btw, reviewnya mantap.. slam buat nik 😀
Quotesnya mantabh Da. Sukak!
Btw salamnya gak perlu disampein ya karena Niknya pasti dah baca. Hehehe.
Hii Eda, Terima kasih yaa…
eh iya..disitu disebutin pernah dilarang beredar buku ini, kenapa emangnya Dan? serius nanya 😀
Penasaran juga sih. Jadi menanti jawaban
Udah gw jawab Yan. Hehehe. Karena kabarnya menurut penguasa waktu itu mengandung banyak ajaran marxisme dan komunisme gitu deh. Jangan tanya bagian mananya ya…
Buku ini dulu dilarang karena katanya mengandung dan kental sekali dengan unsur marxisme dan komunisme gitu Des. Jangan tanya gw di bagian mananya ya. Padahal isinya bagus dan gak nyebut-nyebut itu sama sekali.
Pram memang beda. Review menarik. Tapi jujur, sempat bingung saat baca saat baca , knp auranya cewe sekali. Penampilanlah, Minke gantenglah (???) blognya Dani Rachmat? Oh Guest Posting #usapkeringat. Masukan tlg nama reviewernya ditaruh diawal, dong..:))
Bahahahaa. Feee. Gw sengaja taruh di belakang dan gak kasih info soal guest post untuk coba format guest post selain yang pernah gw publish. Beneran deh. Thanks to you for bringing it up dan thanks buat sarannya. Next time gw balik ke format awalnya. ??
Setuju kalo ditaruh di belakang. Biar keliatan twist nya gitu … 🙂
Nah itu maksud saya Om. Hehehe.
saya kok heran ya … ndak bisa komen di aplikasi tapi kok reply dari Mas Dani bisa muncul di aplikasi ya .. misteri …
Ini akismetnya ngaco Om. Semua komen dirimu langsung masuk spam. Apa karena alamat blognya dimulai dengan angka ya? Karena spam yang biasanya masuk alamatnya (either email atau alamat blognya) dimulai dan atau mengandung angka. Saya tiap hari cek satu-satu sih Om memang folder spamnya.
wah iya juga ya. address yang dimulai dengan angka memang mencurigakan! baru sadar saya. thanks mas. kayaknya harus ganti nama akun dan address nya nih.
Itu analisa saya pribadi Om. Huehehe…. Soale biasanya yang masuk spam ya yang ada angka-angkanya 😀
test reply
Masuk spam Om… Gak tahu si memet akismet kenapa nih..
Oh awalnya saya kira nunggu moderation. Tapi gak ada keterangan nunggu moderation. Jadi mungkin kesalahan aplikasi WordPress. Eh ternyata masuk spam ya … oke deh saya komen satu saja 😀
Tampilan blog nya baru dan baguus. Simpel dan bersiih.
Aku ingin sesekali membaca bukunya Pramudya Ananta Toer ini, tetapi apa daya, belum ada waktunya 🙁
Iya Ko. Bukunya Pram ini memang enaknya dibaca pas waktu luang. Hehehe.
Hii Mas Zilko, salam kenal yaa…saran saya kalau benar2 pengen,, sempatkan deh minimal 2 lebar tiap hari ,, entar nagih deh , bukunya Pram itu wajib di baca hehehehe
Belum pernah baca bukunya…. berat gak sih 😀
reviewnya memang girly banget
Berat Yan bukunya. Bukunya Tere Liye berasa buku pop doang kalo dibanding ama bukunya Pram.
Yaaaaaan, coba bacaaa dah,, ini gue bilang seh yaa , kl emang suka nulis buku ini tuuh wajib di baca hahahaha
Saya belum pernah baca bukunya Pram, setelah baca review ini mungkin akan mencoba. Telat sih tapi ya sudahlah ya, semua orang di sekitar ngomongin tetralogi ini, kayaknya ketinggalan banget kalau saya nggak baca :haha. Penasaran juga sih dengan bagaimana tulisan Pak Pram yang kabarnya menyihir banyak orang.
Tokoh-tokohnya semua punya peran yang utama ya, semua menyumbang pelajaran dan kombinasi semuanya membuat buku ini menjadi sebuah karya yang utuh. OK, kita tak akan tahu bagaimana bukunya kalau tak pernah membacanya brb ke perpustakaan.
Iya Gar. Menurut gw lu harus kudu banget baca buku ini. Harus-haru. Hehehehe..
Baiklah, terima kasih :)).
Gara, buku ini lebih WAJIB dari SUPERNOVA hahahhaha
Iyakah? Baiklah… akan saya cari di toko buku :)).
belum pernah baca bukunya, tapi sekelumit kalimat ini “Perempuan yang tak dapat merawat kecantikan sendiri, kalau aku lelaki, akan ku katakan pada teman-temanku, jangan kawini perempuan semacam itu, dia tak bisa apa-apa, merawat kulitnya sendiripun tidak kuasa” emang bikin makjleb hahhaa…
Emang banyak yang bikin makjleb di bukunya Pak Pram ini Mbak. Dan hebatnya dithlis tanpa kesan menggurui sama sekali. 😀
Wah gaya Pram menjabarkan ttg wanita jleb bgt yaa… pantas aja diterjemahkan sampe 30 bahasa..gayanya bercerita mengandung arti kehidupan 🙂
Tulisan Pram memang luar biasa Mbak Ristin.. Saru kebanggaan bisa membaca tulisan beliau.
perempuan yang tak dapat merawat kecantikan sendiri, kalau aku lelaki, akan ku katakan pada teman-temanku, jangan kawini perempuan semacam itu, dia tak bisa apa-apa, merawat kulitnya sendiripun tidak kuasa ” #jleb
padahal setelah dinikahi…. laki-laki yang kemudian membuat mereka tidak canrik 😀
Hehehe. Gitu ya Bang? Kasihan istrinya dong ya kalau begitu..
Saya suka tulisan sastra seperti ini. Mengingatkan masa masa belajar Bahasa Indonesia ketika SMP. Sering sering ya mas.
Bener Om. Itu juga yang saya rasakan. Nanti mau coba ah review sendiri buku yang lain.. :”D
Ditunggu review nya tentang sastra Indonesia ☺
Wah sampe coba beberapa kali ya Om komennya. 😀
ditunggu tulisan review tentang Sastra Indonesia 🙂
Siap Ooom… Hihihi 😀
Ditunggu review sastra Indonesia nya 🙂
begitulah … betapa gigihnya saya berusaha komen di blog ini. selanjutnya saya akan coba sedang sedang saja gigihnya ☺
Makasih banget loh Omm… Maap saya belum sempat main ke sana. Saya simpen ya habis ini alamatnya. Dah beberapa minggu ini gak bewe saya euy…(T.T)
eh bewe itu apa ya? asik belajar bahasa gaul baru.
BW Om… Blog walking. Hihihi… 😀
oh .. ternyata blog walking …
Biyuh puannjange mas. Ampe mbliyur nih …*masio mocone gak tutuk
Eh npa tuh buku sempat dilarang bredar ya?
Mpun puyeng-puyeng Ning.. Huehehehe.
Bukunya sempat dilarang karena dianggap menyebarkan paham marxisme dan komunisme sama pemerintah berkuasa waktu jtu Mbakyu. Huehehe.
Kak Nik keren banget bikin reviewnya, berasa banget mendalamnya, aku belum baca buku2nya dong dan :p hadeuhh gak gaoel amat yak, tapi ini buku sarat dengan makna, mestinya gw kudu baca nih, itu makjleb banget soal kecantikan wanita, merasa tersindir sama Pak Pram nih
Iya Ev. Reviewnya Nik emang mangstab. Hayuk baca bukunya Ev. Hihihi.
Mba Evri, makasi banyak yaaaa,, saya masih belajar niih..
sama2 mbak Nik, bagus banget reviewnya, lengkap
Reviewnya bagus banget…saya baca buku ini udah lama banget..bukunya khas sastra..beratttt euy..kudu konsentrasi penuh bacanya..dan dari 4 buku..paling suka ama yang bumi manusia..dan alasan saya suka buku ini..rada beda ama review..mau tau apa alasan nya? Krn setting cerita ..rumahnya nyai..terletak di Ketintang surabaya…rumah orang tua saya juga di ketintang..jd baca buku ini sambil ngebayangin rumah saya di masa penjajahan belanda…???lebay ya…
Nggak Mbak… Gak lebay… Sebagai orang Surabaya saya juga jadi membayangkan kota Surabaya bagaimana waktu jaman di setting buku Bumi Manusia ini… Hehehehe.
Aku suka sekali buku ini..seri Pak Pram memang luar biasa. Sarat dengan pesan baik 🙂
Iya Mbak Indah. Buku-bukunya beliau tidak ada yang tidak mengandung pesan…. ?
Dan saya belum pernah baca karya Pram 🙁 eh pernah cerpen doang. Dulu heboh harga buku2 Pram mahal selangit. Tapi sekarang udah diterbitkan ulang jadi beredar banyak di Gramedia. Moga nanti punya kesempatan baca.
Btw, Mas Dani… Waktu baca postingan ini saya sampai bolak balik ngelirik alamat blog. Ini beneran blognya Mas Dani atau saya tersesat? Karena disebutin wanita di reviewnya. Hehehe.. Ternyata memang yang nulis repiu-nya wanita 😀
Hihihihi… Maaf kalo bikin bingung ya Mbak… ???… Iya juga ya. Jaman waktu bukunya masih dilarang pasti harganya mahal banget ya mbak… Beruntung waktu saya beli larangan itupun sudah dicabut.
Pram memang membuat semua orang yang mengenalnya, jadi terpesona,
Sebelum sampe ahkhir, sempat bingung, ini adminnya kan cowok? kok yang review kayaknya cewek? Eh, ternyata emang cewek. Salam sok akrab 😀
Hehehehe. Makasih Mbak Winnaz. 😀
Memang Pram penuh pesona. Untung sekarang sudah gak ada larangan lagi ya untuk bukunya beliau.
Reviewnya ‘deep’ banget masdan hihi ternyata guest post yak 😀
Dari dulu suka sekali tulisan-tulisan Pramoedya tapi belum pernah kelar baca bukunya deh. Saking beratnya kalau pinjem perpus dulu berlarut-larut bacanya sampai diteror bapak perpus buat balikin buku dan dendanya, duh.
Butuh waktu kheses emang Anggi buat baca bukunya beliau. Gw sih sambil nangkring pagi-pagi. Hahahaha. Jadi-jadi-jadi kapan diselesaikan? Hehehe
banyak temen sy yg ngerekomendasiin buat baca buku ini, katanya bagus..
sy sih blom baca bukunya, tapi baca dari reviewnya mas dani kayaknya emg ini buku keren banget ya, syarat makna
Bener banget Mas Alwib.. Bukunya benar-benar sarat makna. Gak rugi kok baca buku ini.
belum pernah baca buku ini… berat kayaknya 🙁
Iya Mas… Mayan berat bukunya tapi enak dibaca kok. 😀
dulu baca pas kuliah apa ya. trus berhayal kalo yg d maksud pabrik berasnya nyai ontosoroh adl pabrik pari d ketintang skrg dah ilang mau djadiin perumahan pdhl cagarbudaya sby loh, krn dia sebut rumahnya d wonokromo deket rumahku xixixix. bayanginnya lebih seru lg sebelah sini rumahnya sebelah situ apanya hahaha . imajinasi tingkat tinggilah. udah baca triloginya? istri istri minke bikin iri dah. gak cuma An. nt sastra emang numero uno setelah pak pram dr segi sastra aku pilih ahmad tohari. baca deh ronggeng dukuh paruk. kalo generasi skrg blm nemu saingannya secara nulisnya malah pake bhs prokem bukan sastra.
Nah iya Tiih. Aku mocone pas pertama kali kerja. Warbiyasak emang bayanganku. Aku wis khatam Tih baca ini. Nah Ronggeng Dukuh Paruk ki sing aku penasaran.
Buku Bumi Manusia ini memang bagus bangetttt. *nyesel kenapa enggak baca dari dulu.
Dan review dari Mas Dani juga apiikkkk… *baca review serasa baca bukunya lagi..hehehe
Ini yang nulis reviewnya Nik kok Mbak Indah. Huehehehe. Emang tulisannya Nik bagus kan? ??
Halloo Semua.. Salam Kenal,,, Terima kasih yaa buat komennya…
kalau suka baca, baiknya baca deh bukunya hehehehe…
Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya – Rumah Kaca (Pramoedya Ananta Toer)
kalimat keren yang saya ambil dari buku Pram lainnya yang tak kalah bagus ehehhe
belum baca entar pinjam dari lu aja yach Dani.
Aku selalu inget endingnya ini:
“Kita Kalah, Ma…”
Namun Nyai menjawab,
“Kita telah melawan Nak, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. “
Suka banget sama tetralogi ini dan akan selalu menjadi buku favorit sepanjang masa. 🙂
selalu jatuh cinta sama Minke dan Nyai..
sudah lama sekali enggak baca bukunya pak Pram, terakhir masa SMA? hehee. Jadi bercermin dan mencoba untuk berlaku yang lebih bijaksana
Iya Mbak. Banyak banget pelajaran kebijaksanaan dari buku beliau.
pramudya selalu luar biasa dengan pemikiran2nya yang disampaikan kadang lugas, kadang menyenangkan 🙂 dan ya seperti itulah pramudya
perempuan yang tak dapat merawat kecantikan sendiri, kalau aku lelaki, akan ku katakan pada teman-temanku, jangan kawini perempuan semacam itu, dia tak bisa apa-apa, merawat kulitnya sendiripun tidak kuasa ” #jleb
Haduh, emang mak jleb bener deh kalimat Nyai itu. Wah harus sering2 pergi ke salon nih hehehe 😀
Wah guest post ya, pantesan bahasanya tidak-ala-ala-Mas-Dani. Bingung di pertengahan ada kata-kata ‘sebagai wanita, saya…’ lah terus kaget. Mas Dani masih dengan gender yang lama kan? Scroll ke bawah ternyata guest post. Hehehe.
Jadi pengen baca Bumi Manusia. Kemarin juga sempat baca resensi menarik tentang buku ini. Tapi waktu itu pernah baca beberapa bukunya Pram (salah satunya adalah Rumah Kaca, langsung Rumah Kaca nggak pake Bumi Manusia dsb sebelumnya), dan merasa nggak nyambung… Kayaknya saya emang bukan selera baca sastra lama, nggak menikmati. Selain Pram, pernah baca juga Mochtar Lubis dan beberapa penulis sastra lama lainnya, tapi masih belum nyambung. Tapi kalo Ahmad Tohari (kalau beliau masih bisa dikategorikan ‘penulis lama’), saya suka bangeeett, tulisannya dia khas dan rasanya saya udah naksir banget, baca buku-bukunya beliau selalu enak dan berkesan.
Hahahaha.. komen saya jauh di bawah.. Wah… Nama tokohnya unik unik.. Saya malah belum ada satupun buju pram yang saya “jamah”…. Takut pusing dan kecanduan bacanya.. 🙂
Ahahahaha..Bang Liuuuus… 😀 HAyuk Bang dicoba buku sastrawan besar Indonesia ini Bang! 😀
Wah, buku mas Pram memang banyak yang keren-keren kata teman-teman saya.
Jadi penasaran sama buku yang satu ini.
Terima kasih mas sudah di-review dan lengkap plus informatif banget hehe. 😀
Salam kenal. 🙂
Sama-sama Mas. Ini teman saya perempuan yang mereview. 🙂
Belum pernah baca. Dari dulu penasaran dengan Bumi Manusia, malah temenku bilang sebelum nikah baca itu recomended =)
Bumi Manusia, novel kajian untuk skripsi 🙂
Bukunya bagus, seri Pak Pram memang luar biasa. banyak pesan baiknya
jd tambah penasaran sm buku2nya yg lain jg
saya masih belum baca-baca buku beliau mas. tapi suka ma kutipannya. terus tahu tentang beliau dari buku Ayah terbitan Republika