Kategori
Film Review

(Review Film) Tomb Raider (2018)

Review Film Tomb Raider (2018) ini berdasarkan reboot film Tomb Raider yang diperankan oleh Alicia Vikander. Layak tonton untuk para pencari aksi.

Ada yang penasaran pengen baca review film Tom Raider 2018 gak? Reboot film yang dulu pernah diperanin sama si Angelina Jolie dan sekarang dimainin sama Alicia Vikander itu loh.

Yaudahlah kalo pada kagak ngarti. Yang pasti kemaren gue sempet terperangah sama rebootnya film yang diangkat dari game ini.

Film pertamanya Lara Croft: Tomb Raider yang diperanin Angelina Jolie rilis tahun 2001. Waktu awal gue masuk kuliah dulu. Lebih dari 15 tahun kemudian, akhirnya film ini direboot. Dibikin versi terbarunya dan bisa dibilang GK Films, MGM, Square Enix dan Warner Bros berhasil.

If you like the Jolie’s version, then I guess you will love the Vikander’s version of Lady Croft even more.

Jangan lupa ya, akiks gak pernah berniat buat kasih spoiler, tapi namapun review film ya. Kalo sampe ada spoiler ya monmaap. Read on your own risk.

Baca review-review film akiks yang lain di kategori review film blog ini yes.

Review Film Tomb Raider (2018)

Ringkasan Film

Review Film Tomb Raider 2018

Rating: PG-13
Genre: Action, Adventure
Director: Roar Uthaug
Duration: 1h 58mins
Starred: Alicia Vikander, Dominic West, Walton Goggins,
Critics Review: 8.4/10 IMDB; 76/100 metacritics; N/A Rottentomatoes

Baca tulisan tentang perbandingan rating film dan bagaimana rating film hanya sebagai persyaratan administratif semata.

Lara Croft, dihantui oleh menghilangnya sang ayah, Richard Croft, memutuskan untuk menyelidiki misteri hilangnya sang ayah. Rasa penasaran dan keinginan untuk menyelidiki muncul setelah Lara mendapatkan permainan Jepang kuno berisi kunci ke ruang kerja di pemakaman keluarga Croft ketika akan menandatangani surat warisan Croft Holding.

Dokumen di ruang kerja Richard Croft akhirnya menuntun Lara untuk menyelidiki legenda Himiko, ratu pertama Kekaisaran Jepang yang dikenal dengan kekejaman sentuhan kematian. Demi mencari sang ayah, Lara pun harus menyeberangi separuh bumi dan pergi ke pulau terpencil berbahaya berdasarkan legenda di mana Himiko dikuburkan.

Tomb Raider: Petualangan Klasik Penuh Ketegangan

Indiana-Jones Like Adventure, Full Packed Action-Adventure Movie.

Gue kangen banget sama film petualangan macem Indiana Jones. So far belom ada yang bisa memberikan sensasi adrenalin rush yang diberikan sama Indiana Jones. Bahkan Indiana Jones yang ada Shia Labeoufnya aja gak sekeren yang jaman dulu.

Karena penasaran sama trailernya Lara Croftnya versi Vikander, gue jadi rada berharap pas berangkat nonton. Gini nih coba trailernya:

Dan bener loh, pas nonton gue kesenengan banget.

Mulai dari awal nonton, sudah disuguhi dengan berbagai macam aksi yang menegangkan. Mulai dari kejar-kejaran sepeda di jalanan Inggris, aksi berantem sama jambret di pelabuhan Hongkong, sampe kejar-kejaran di hutan antah berantah.

Aksi di film ini gak berenti-berenti dari awal sampai akhir.

Tapi ya, sebanyak apapun aksi kalao gak believable ya buat apa.

Mungkin dengan niatan untuk reboot film ini dan ngejadiin film ini dari beberapa seri film, aksi yang disuguhkan gak nanggung-nanggung. Highlight action dari gue di film ini beberapa scenes ini:

  • Fox hunting di jalanan kota London di mana Lara jadi target yang dikejar teman-teman sesama kurir sepeda. Kalau dia berhasil lolos, dia akan dapat 600 poundsterling. Gokil idenya bikin action scenes pake sepeda ini.
  • Kejar-kejaran antara Lara dan 3 orang penjambret di pelabuhan di Hongkong.
  • Scene Lara kabur dari anak buahnya Vogel
  • Lara kecebur sungai sampai kemudian nyangkut di pesawat
  • Lolos dari pesawat di atas air terjun

Banyak deh. Tapi sayangnya adegan di dalam kuburannya kurang. Padahal judulnya Tomb Raider ya. Penjarah makam. Hahaha.

Patut diacungi jempol sih totalitasnya si Alicia Vikander, dia kelihatan banget berusaha keras secara fisik untuk bisa bikin Lara Croft bisa dipercaya di film ini. Buh-bye to sexy bad-ass Jolie yang secara gak masup akal went through all of the action unscathed.  Hahaha.

Down to Earth and The Unexperienced Lady Croft

Review Film Tomb Raider 2018

Satu lagi yang paling gue suka dari film ini adalah interpretasinya Alicia Vikander tentang karakter Lara Croft. Kalo baca-baca sih ngikutin reboot gamenya di tahun 2013.

Lady Lara Croft gak lagi ditampilkan seksi, know-it-all lady kae di filmnya Jolie dulu. Karena film ini adalah upaya reboot franchisenya, timeline yang diambil adalah ketika pertama kali Lara Croft tahu kalau ayahnya bukan cuma pebisnis bersetelan mahal yang harus selalu keliling dunia buat magang.

Lara digambarkan sebagai perempuan muda yang pintar, aktif secara fisik tapi gak mau menerima kekayaan ayahnya dan lebih memilih hidup dijalanan London sebagai kurir sepeda.

Di beberapa bagian, Vikander berhasil banget menampilkan vulnerabilitynya emosinya Lara Croft. Her inexperienced and somehow weak and terrified look made me fall for her. I love this new Lara Croft.

Pun pembangunan karakternya Lara Croft yang dikenal sebagai petualang tangguh penjarah makam berhasil dilakukan. Background sebagai kurir sepeda dan kehidupan di jalanan seolah memberikan cukup latihan survival insting.

Oh dia juga pintar memanah di sini. Dan itu masuk akal juga. Katniss Everdeen kayaknya punya saingan gak lagi jadi satu-satunya perempuan cantik yang bisa memanah.

The Badass Villain Yet  Badly Executed Second Lead Role and The Father Figure

Gue tulis kek gini di postingan twitter gue kemaren:

Yes. Film ini bakalan jadi bagus banget kalo karakter Richard Croft dimatiin aja beneran di film ini. Padahalan membangun plot sudah susah payah dan lumayan kuat sampe pas Lara nemu Richard masih hidup. Eh ujug-ujug dia muncul di depannya Vogel (arch-enemy di film ini) trus kayak orang gila minta ditangkep aja sama si Vogel.

Padahalan ya, di awal film, Vogel udah yakin banget ngebunuh ini Richard dan Lara udah sedih-sedih benci gitu. Padahalan ya, Richard Croft ini berhasil bertahan hidup selama 7 tahun sendirian dan menghindari Vogel dan anak buahnya. Padahalan ya, kemunculannya dia di depan Lara dan kasih tahu kalo dia itu hidup adalah salah satu scene paling mengharukan.

Eh giliran kuburannya Himiko ketemu dan Vogel kehabisan akal dia (Richard) tiba-tiba kayak orang gila gakjelas nongkrong di depan kuburan. Pakdheeeee anakmu ki wis mati urip pengen nyelametne kowe!

Ini sih penulis skenarionya yang kurang imajinatif.

Yamasa, kuburan udah ditemuin sama Vogel (musuh bebuyutannya), trus buat ngebuka ditulisnyalah Richard Croft wandering rak jelas di situ. Eh ujung-ujungnya yang ngebukain Lara Croft juga.

Yakenapa gak dibuat aja sih itu semua tawanan termasuk Lo Ren yang jadi second leadnya diancam dibunuh dan Lara kudu mau bantuin buat buka. Yekan? Lebih masup di akal.

Manalah lagi Lo Ren yang harusnya jadi tokoh cowok kuat pendampingnya Lara ya. Gak jelas peranannya. Katanya pemabok, tapi pinter nyetir kapal, eh tiba-tiba ahli operasiin tembak-tembak segede tembaknya Power Rangers. Tapi meskipun gitu, peranan di film juga kagak ada. Malah masih bagusan partnya Daniel Craig di film Lara Crotf: Tomb Raider tahun 2001 dulu itu.

Sekalian diilangin juga gak ngaruh sih.

Etapi Vogelnya sebagai musuh lumayan oke. Meskipun gak punya motivasi yang kuat dan suka berhayal (ngebunuh Richard 7 tahun sebelumnya tapi ternyata masih hidup) tapi kejemnya mayan bikin begidik. Langsung tembak dan gak pake banyak cingcong. Ntabs!

Review Film Tomb Raider (2018): Layak Tonton Untuk Aksi Tanpa Henti

Buat penggemar film action, gue sarankan buat nonton film ini. Karena aksi-aksinya Lara Croft di sini benar-benar gak bisa dilewatkan. Apalagi kalau nontonnya di IMAX 3D yang berasa banget gimana itu jatoh dan loncat-loncatnya. Behehehe.

Selain itu, akting kerennya Alicia Vikander juga enak banget buat dinikmati. Yawajar, akting kelasnya pemenang Oscar lah ya. Terlepas dari empretnya bagian si bapak dan second lead actornya ya.

Berapa bintang untuk film ini? Seperti yang gue pernah sebut di twitter, harusnya 4,5/5 tapi karena bagian bapaknya yang gak jelas itu terpaksa dikasih 3,75/5.

10 tanggapan untuk “(Review Film) Tomb Raider (2018)”

lamaa banget nggak blogwalking kemanapun, nggak berinteraksi dengan mas Dani, ahhaa. hay mas.

btw aku nonton film ini dalam kondisi capek, niatnya pengen numpang bobo ngadem di bioskop. eh kok malah bagus dan menikmati.

Jelasin dong ending cerita nya dari mulai si lara tandatangan draf sampe dia nemuin dokumen trinity? Hehe

entah kenapa masih lebih keren jeoli aj, apa krna plot ceritanya yg kurang mantap atau gimana….. rasanya ada yg ga sreeg aja, daksinya sih bagus, cuma berasa kurang perencanaan….over all bagus aja, mungkin film selanjtnya biar lebih matang aja plotnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version