Kategori
Dana Pendidikan ORI-SukRi Perencanaan Keuangan

Kalau Kehabisan Sukuk Ritel Kudu Piye?

Yang udah semangat dateng ke bank buat beli sukuk dan ternyata kehabisan, jangan sediih… Postingan ini kasih alternatif solusinya!

Apa sih yang harus dilakukan kalau kehabisan sukuk ritel seri 008 kemarin? Ada yang sempat kepikiran pertanyaan ini gak?

Mungkin ada temen-temen yang udah semangat banget ke bank setelah baca postingan gw tentang alternatif bagus investasi syariah dengan Sukuk Ritel 2016 kemaren, ternyata setelah sampai di bank eh dibilang kuotanya sudah penuh. Itu emang gw postingnya di hari kerja ke 2 setelah masa pemesanan dibuka, jadi kemungkinan habis di hari-hari pertama gede banget emang.

Kenapa Sukuk Ritel 008 Kemarin Cepet Habis?

Hitung-hitung keuntungan

Lah kok cepet banget habis Dan? Kenapa? Bukannya masa pemesanan Sukuk seri 008 masih bisa sampe tanggal 3 Maret Dan?

Ya karena memang pemerintah punya target pembiayaan hutang melalui Sukuk yang mau dihimpun dari sukuk ini. Dengan target penerimaan itu, pemerintah kemudian menjatah bank-bank yang jadi agen penjualnya. Kalo satu bank kebanjiran order dan kuota sudah terpenuhi ya pasti mereka akan tutup pesenan. Terutama bank-bank gede dengan jaringan yang cukup luas.

Kok bisa laris banget? Ada dua hal yang bikin sukuk ini laris manis.

Pertama, imbal hasil yang ditawarkan Sukuk Ritel seri 008 kemarin jauh lebih gede (8.3% gross) dibandingkan dengan bunga deposito yang ada (6.5% gross). Pajak kupon sukuk cuma 15% dibandingkan dengan pajak bunga deposito 20%. Jadi sudah terpampang nyata kan di depan mata mana yang lebih gede? Kalo kalian disuruh pilih mau milih yang mana? WhatsApp gw ya kalo ada yang bilang pilih deposito. *ihikk!

dan kedua, ada kemungkinan kenaikan harga di pasar sekunder. Kenaikan harga yang digambarkan dengan prosentase lebih dari 100% di pasar sekunder ini terjadi karena suku bunga perbankan yang cenderung turun membuat menempatkan dana di Sukuk dengan kupon tetap di atas bunga perbankan jauh lebih menarik. Hukum supply and demand pun berlaku. Banyak yang cari membuat harga naik.

Dan satu hal yang kudu dicatat, karena di waktu pemesanan awal Sukuk Ritel ini cuma boleh dibeli oleh nasabah perorangan, institusi yang cari penempatan dana dengan imbal hasil yang tinggi, begitu sudah boleh diperdagangkan di pasar sekunder akan berlomba-lomba buat beli. Harganya pun akan naik. Buat para investor yang cari kenaikan harga juga, masa-masa inilah mereka akan jual sukuknya karena sudah mendapatkan capital gain dari modal yang dikeluarkan untuk beli di awal. Jangan lupa pajak 15%juga atas keuntungan modalnya ya.  😀

Jadi kebayang kan kenapa kemaren Sukuk Ritelnya cepet banget habisnya?

Trus aku kudu piye?

Alternatif yang Bisa Dilakukan Kalau Kehabisan Sukuk Ritel

Jangan khawatir jangan bimbang. Ada Om di sini yang siap membantu *halah! *trus dilaporin ke KPAI 😛

Yakalo udah kehabisan waktu pemesanan kemaren ya jangan trus pasrah ama nasib trus duitnya dibalikin ke tabungan. Bokkk…. rugi amat ya kalo di tabungan meskipun ada iming-iming hadiahnya! Kalau soal ini pernah gw tulis tentang jangan tergoda promo produk tabungan.

Ini nih beberapa alternatif yang bisa dilakukan kalau kehabisan sukuk ritel 008 kemarin kalo emang lagi cari alternatif investasi atau cuman sekedar simpen uang dalam jangka pendek:

(1) Tempatkan dana di Deposito

Simpan uang

Yang mana amat sangat tidak gw sarankan karena ya itu tadi, bunganya kecil dan ada pajak 20% atas bunga. Tapi kalo emang kepaksa banget ya gak papa dananya ditempatkan di deposito bank karena gimanapun sampai nominal Rp. 2 Milyar tetep dijamin pemerintah.

Kepaksa gimana ini maksudnya Dan?

Yakalo misalkan dana yang ada emang bakalan dipake dalam waktu dekat (maksimal 3 tahun), trus gak berani coba beli ORI atau Sukuk Ritel di pasar sekunder trus belom berani atau masih trauma juga sama reksadana, gw rasa deposito adalah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan. Tapi inget, dana di deposito tidak akan banyak berkembang dan pastikan nilai yang ada di deposito sudah bisa membayar nilai kebutuhan di masa depan itu.

(2) Beli sukuk di pasar sekunder

Invest every penny you have

Yes, beli sukuk di pasar sekunder bisa jadi alternatif pilihan yang bisa dilakukan. Kalau baca dari websitenya Mandiri Syariah, biaya pembelian sukuk ritel di pasar sekunder cuma Rp. 25.000 per transaksi tapi ditambah dengan biaya-biaya yang ada waktu penawaran perdananya.

Ini juga kalo ada yang jual ya baru bisa nanti order belinya match dan dapet sukuk atau ORI yang diinginkan.

Yang kudu diinget adalah, kalo misalkan kondisi trend suku bunga lagi turun kayak sekarang, bisa jadi ORI atau sukuk ritel yang mau dibeli bisa naik harganya. Bisa naik ke 101%, 102% atau berapapun pasar menentukan. Nah kenaikan 1% atau 2% harga ini kudu dihitung juga dengan perkiraan perkembangan dana yang diinginkan. Jangan sampe karena harganya naik kemahalan, meskipun sudah ditambah dengan  kupon ternyata dapetnya di ujung lebih kecil dibanding ditempatkan di deposito.

Misalkan aja Sukuk Ritel seri 008 setelah tersedia di pasar sekunder harganya jadi 102% dan kalian beli Rp. 50 juta misalkan. Jadi yang harus kalian bayar:

Rp. 50.000.000 x 102% = Rp. 51.000.000,- (belum ngitung biaya yang harus dikeluarkan)

Sementara yang akan kalian dapatkan adalah: 8.3% kupon per tahun (gross dengan pajak 15%) selama jangka waktu yang tersisa ditambahkan dengan Rp. 50.000.000 di akhir jangka waktu.

Kalo hitungan dapetnya duit yang didapet sama yang dikeluarkan sama aja dengan deposito ya silahkan pilih.

Tapi yang jangan sampe dilupakan adalah ORI dan SUKUK tetep ada potensi kenaikan harga. Jadi kalopun misalkan sekarang harga di 102% gak menutup kemungkinan ke depan harganya bisa naik sampe ke 103% atau entahlah berapa pasar menentukan harganya.

(3) Beli Reksadana Pasar Uang

Stock Market

Kok reksadana pasar uang Dan? Kok bukan reksadana pendapatan tetap yang komponen pendukungnya sebagian besar obligasi?

Ini terkait dengan target penggunaan dana dalam waktu dekat tadi. Dengan reksadana pendapatan tetap, keamanan kestabilan pokok investasi jadi berkurang karena masih memiliki fluktuasi harga yang bisa menyebabkan modal investasi turun nilainya. Apalagi dengan kondisi suku bunga yang bisa berubah setiap saat. Kalau misalkan dana memang akan dipakai dalam waktu dekat, takutnya pas kebutuhan datang pas harganya lagi turun.

Saran gw adalah tempatkan di reksadana pasar uang yang komponen pendukungnya sebagian besar produk-produk pasar uang yang memiliki nilai yang lebih stabil. Kalaupun ada komponen dari obligasi atau surat hutang, jatuh temponya kurang dari setahun dan nilainya pun jadi lebih stabil.

Kalo dulu, reksadana pasar uang nilai pokoknya selalu sama di angka Rp. 1.000,- cuma sejak tahun 2009 apa 2010 ya (sori,  lupa pastinya) nilai reksadana pasar uang ngikut perkembangan nilai pasar.

Tapi so far dari sejak perubahan skema itu, nilainya belom pernah turun.

Kalo gw pribadi sih mending tempatkan dana gw di reksadana pasar uang ini. Tahu gak kalo di reksadana pasar uang ada yang historical performance-nya nyampe 7.6% setahun dan perkembangan dana di reksadana ini sudah gak kena pajak lagi. Komponen investasi di dalem reksadananya sendiri sudah kena pajak. Coba deh cek kinerja reksadana ini di infovesta.com.

Kalo cara beli reksadananya sendiri pernah gw tulis di postingan cara beli reksadana di bank.

Trus Dan, Lu Beli Berapa Sukuknya?

Ada yang penasaran dengan pertanyaan itu gak? Gak ada ya? Hahaha

Gw sendiri setelah menimbang dan berpikir akhirnya gak jadi beli. Lah?!! Don’t get me wrong ya, menurut gw Sukuk Ritel 008 kemaren beneran legit. Bagus buat investasi apalagi yang jangka pendek, cuman keputusan investasi gw pribadi kan dipengaruhi berbagai macam faktor. Dan salah satunya ya tadi, adanya reksadana dengan kinerja sampe 7.6% per tahun.

Selain itu, ngelihat kondisi pasar saham yang masih kayak sekarang, gw berpendapat untuk jangka panjang better gw sedikit demi sedikit masuk ke pasar saham juga buat bangun portfolio. 

At some point ekonomi Indonesia pasti akan rebound dan pasar saham Indonesia juga akan mendapatkan kembali kinerja yang gw harapkan. Cuman ya itu, gak mungkin kembali dalam satu dua tahun ini kan. Jadi ya masuk sekarang untuk jangka panjang.

Baca juga deh postingan gw tentang 5 alasan investasi di pasar saham dan bagaimana awalnya gw belajar tentang pasar modal ini.

======

Jadi-jadi-jadi… gimana? Buat yang kemaren semangat banget beli dan gak dapet karena kehabisan, sudah dapet gambaran apa yang bisa dilakukan kalau kehabisan sukuk ritel? Hayuk atuh mulai sekarang. Karena teman terbaik investasi adalah waktu.

Yours truly,
@danirachmat

65 tanggapan untuk “Kalau Kehabisan Sukuk Ritel Kudu Piye?”

mas numpang nanya donk,
kalau saya punya sukuk dan ingin jual ke teman (karena dia mau dengan harga 100%) apakah bisa?
anggap saja nilai sukuk nya 100jt brapa total biaya biaya administrasi dan biaya lainnya ?
trima kasih mas

Waduh, untuk tiap sukuk kan beda-beda ya Mas biaya pembeliannya waktu masa pemesanan. Mungkin bisa dicek di website para agen penjualnya apa saja biaya administrasinya. Tapi kalau penjualannya langsung secara pribadi gitu, Mas Odetz kudu siap-siap manual mentransfer pembayaran kuponnya ke temennya dan juga pada waktu jatuh tempo harus inget buat mengembalikan pokok obligasinya 😀

Balas

Bingungnya di mana Mbak Monda? Saya mau loh kalo diajak diskusi 😀
Sukuk 009 itu keluarnya mungkin tahun depan. Biasanya tiap tahun keluar satu seri. 😀

Balas

April insyaAllah..jatuh tempo tabungan rencana habis . Aku pindahin ke reksadana sama deposito aja kali ya mas?

Kalau memang belum pernah masuk ke reksadana memang lebih baik ada porsi depositonya dulu. Tapi kalo gw pribadi akan masuk langsung ke reksdana pasar uang aja semuanya, 😀

Balas

Iya Mbak Anne, emang selalu laris manis ini sukuk sama ORI karena memang return imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi dari rata-rata perbankan. 😀

Balas

saya belum pernah pernah beli sukuk, lagian saya nggak tahu sukuk tuh apa, maklum wong ndeso.

Maaf baru dibalas ya PakDhe. Kemaren masih pindahan kontrakan 😀
Sukuk dan ORI ini cocok banget untuk menyimpan dana PakDhe karena lebih aman dibanding deposito dan imbal hasilnya relatif lebih tinggi

Balas

lama gak mampir. tampilan blognya sudah ganti lagi 🙂

tiap mampir ke blog mas dani saya selalu belajar keuangan hahaha

Ayo Ev, mulai disisihkan dikit-dikit. Hadiah lomba bisa loh dialokasikan buat investasi masa depan. Ato langsung dibelikan sawah juga oke tuh Ev 😀

Balas

Gue juga ngelewatin sukuk kemarin. Yield bisa segitu karena kondisi dalam negeri yang belum cukup stabil. Besok gue curi denger di DJPPR dah.. Sekarang sih sedikit2 masuk saham juga seperti mas Dani..siap2 kalo saham uda mulai rebound..salam

Setelah Baca postingan ini jadi teringat masa kerja dulu, kerjaannya jualan bginiann.. Seneng byk blogger yg mulai diundang atau dg sendiri menulis ttg ini

Wuih, sekarang sudah banyak yang sadar investasi ya Dan, sampe2 Sukuk laris bak kacang goreng. Mantaplah

Bocorin saham mana dong Massss yang legit utk dibeliiii #eh

Emang sih lbh flexible RDPU yaaa drpd ori/sukuk/deposito … imbal hasilnya biasanya lbh oke dr deposito dan bs diambil kapan aja ( + sktr 1 ato 2 harian ya?)

Banyak Om, sukanya saham yang gimana? #eaaaa!
Dan ada yang lebih oke dari Sukuknya Om (net pajak) tapi memang sih gak memperhitungkan potensi naik/turunnya harga 😀

Balas

Hai Dan… maaf ya, baru bisa nenangga lagi ke sini..hehe… BTW, aku emang lagi mikir2 utk mulai investasi nih.. *telaaaat..hihi..biariin.. Jadi, mo baca2 post investasi darimu aah… ntar klo ada yg g jelas tak nanya2 yaa…. 🙂

Malam mas dani, saya termasuk pengunjung baru blog ini dan jujur saya sangat menyukai gaya bahasanya plus juga cukup informatif. Saya lagi butuh masukan mas, untuk saat ini jika saya memiliki spare sktr 2.5jt/bln dimana sy pengen mencoba rasa legit reksadana, dan plannya akan sya split untuk 3 reksadana dengan komposisi 1jt untuk reksa pasar uang, 1jt untuk reksa saham dan 500rb untuk reksa pndapatan tetap, apakah ini tepat? Reksa saham saya siapkan untuk dana pendidikan anak saya yg saat ini berusia 1 tahun. Terima kasih sebelumnya dan maaf atas pertanyaan yg panjang..hehee

Risiko gagal bayar tetep ada Mbak Olivia, tapi ini risiko gagal bayarnya ada di pemerintah dan pemerintah dianggap sebagai pihak yang risiko gagal bayarnya paling kecil. 😀

Balas

Risiko Gagal Bayar (Default Risk).
Risiko ini hampir tidak ada di Sukuk Negara Ritel, karena pembayaran pokok dan imbalan Sukuk Negara Ritel dijamin penuh oleh negara (berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2008).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version