Kategori
Blogging Things Fragment Postingan Tamu

4 Alasan Blogger Pemula Gagal dan Berhenti Ngeblog

Ngerasa ngeblog itu berat banget? Postingan tamu dari mas Ihsan Kurniawan ini membantu banget buat temen-temen yang pengen belajar tentang tetap semangat ngeblog! 🙂

Postingan hari ini adalah postingan tamu dari Mas Ihsan Kurniawan tentang alasan blogger pemula gagal dan berhenti ngeblog, satu tema yang cukup menarik. Ada yang masih suka bertanya-tanya kenapa susah banget konsisten ngeblog? Coba deh baca ya gaes! 😀

=======

Profesi sebagai seorang blogger sekarang rasanya bukan lagi menjadi profesi yang aneh. Sudah banyak orang yang menjadi sukses dengan hobi mereka untuk berbagi melalui tulisan di blog mereka. Sukses disini bisa berarti menjadi lebih dikenal, punya banyak teman, aktifitas yang bermanfaat sampai ke urusan finansial.

Karena alasan-alasan itu pula, makin banyak pula orang yang terjun ke dunia blog ini. Mulai dari yang ingin menyalurkan passion, hingga yang cuma ikut-ikutan dengan harapan mendapatkan keuntungan. Dan setiap harinya pula, enggak sedikit orang yang menyerah dan meninggalkan blog mereka terbengkalai. Entah karena jenuh, atau ternyata mereka sadar kalau jadi blogger enggak semudah dan seindah yang mereka harapkan tadi.

Baca postingan gw tentang Alasan Memulai Blog.

Dari curhatan-curhatan beberapa teman dan apa yang sering saya temukan juga, ternyata ada beberapa alasan blogger pemula menyerah dan berhenti menulis di blog mereka. Berikut ini alasan yang paling sering saya temukan.

Apa aja sih alasan blogger pemula gagal dan berhenti ngeblog?

#1 Ngeblog Tidak Sesuai Passion

Biasanya ini dialami blogger yang ingin mencari keuntungan dari blog dan mengincar niche blog. Karena topik tertentu dianggap lebih banyak dicari dan banyak sponsor, akhirnya bikin blog di topic tersebut. Padahal, belum tentu mereka memahami dan suka di topic tersebut. Contohnya, kamu doyan kuliner dan travelling, tapi bikin blog tentang gadget atau otomotif. Kan enggak nyambung.

Kalau sudah begini, kita bakal merasa ngeblog menjadi sebuah kewajiban yang terpaksa harus dikerjakan. Bikin postingan jadi dikejer-kejer target dan kadang ngerasa bingung karena enggak tahu harus nulis apalag. Lama-kelamaan, jelas aja ngerasa jenuh.

Sebenarnya alasan ini yang membuat saya memilih bikin blog gado-gado.  Supaya saya bisa menulis apa saja sesuai mood dan ide, tanpa harus merasakan kehabisan ide. Misalnya bikin review kuliner setiap habis mencicipi tempat makan baru, atau review film terbaru yang baru selesai saya tonton.

#2 Terlalu Mendewakan Angka-Angka

Stats s/d Juli 2015

Pernah denger tentang UV, PV, PR, DA, PA atau juga Alexa kan?

Ternyata, banyak loh blogger yang sangat mendewakan angka-angka tersebut. Sampai-sampai setiap hari mereka lebih sering mengecek angka ini dibandingkan bikin postingan yang lebih bermanfaat. Istilahnya, enggak apa-apa postingan seadanya, yang penting angka-angka semakin bagus!

Memang sih, angka-angka tersebut bisa dibilang sebagai angka yang sakral buat para blogger. Tapi angka juga bukan segalanya.  Kalau kita terlalu mendewakan angka-angka tersebut, kita bisa kehilangan semangat ngeblog kalau ternyata angka tersebut enggak membaik juga. Padahal, banyak loh blogger sukses yang blognya memiliki angka di range ‘biasa-biasa saja’.

#3 Kebanyakan Membaca dan Belajar

Nah loh, bukannya membaca dan belajar itu bagus ya?

Betul, membaca dan belajar adalah hal yang sangat bagus. Itu akan menambah pengetahuan kita, menjawab semua pertanyaan yang kita enggak tahu jawabannya dan banyak hal bermanfaat lainnya. TAPI, semua akan sia-sia kalau enggak dipraktekkan!

Saya pernah kok ketemu teman yang rajin membaca tips menjadi blogger, tips membuat tulisan yang baik, tips SEO dan bla-bla-bla lainnya. Alhasil, dia banyak tahu tentang blog. Sayangnya, karena keasikan membaca itu tadi, dia malah lupa untuk ngurusin blog dia sendiri.  Akhirnya, blog dia jadi sepi dan terbengkalai gitu aja.

#4 Lupa Untuk Bersosialisasi

Nah, ini nih yang ternyata banyak dialami blogger. Meski blog itu adanya di internet dan dapat diakses orang dari mana saja, tapi yang menulis blog itu sendiri tetap harus ‘memperkenalkan’ dirinya loh. Keasikan menulis dan duduk di depan komputer sampai lupa untuk sosialisasi juga merupakan hal buruk yang bisa bikin kita bosen ngeblog.

Padahal, kalau kita mau blog kita jadi lebih dikenal, sosialisasi itu penting banget. Apalagi untuk blogger personal. Dengan bersosialisasi dan gabung dengan komunitas, kita bisa jadi lebih dikenal oleh banyak blogger lainnya. Mengutip salah satu postingan yang pernah saya baca, jalinlah keakraban sesama blogger siapapun mereka . Siapa tahu rezeki blog kita ternyata ada di antara teman-teman komunitas tersebut.

Baca juga Pentingnya Komen Untuk Blog.

#5 Kehilangan Motivasi

Kalau sudah mengalami hal-hal di atas tersebut, lama-kelamaan akhirnya blogger-blogger pemula tersebut mulai kehilangan motivasi deh. Rasa jenuh dan bosan terus berada di depan laptop, angka yang enggak bagus-bagus sampai blog yang enggak  terkenal-terkenal membuat blogger pemula mulai bosan untuk terus menulis. Sampai akhirnya bisa ditebak, mereka mulai kehilangan motivasi, tulisan baru makin jarang muncul hingga akhirnya blog mereka benar-benar terbengkalai.

Baca juga tulisan Hal Paling Susah dalam Ngeblog

Sepertinya, segitu dulu tulisan saya tentang alasan mengapa banyak blogger pemula yang gagal. Untuk teman-teman yang baca ini, semoga makin terus semangat untuk menulis di blog kalian ya. Seperti kata salah satu teman blogger, “enggak perlu kebanyakan mikirin ini itu. Teruskan menulis. Percaya aja, pasti ada kok yang merasa kalau tulisan kamu bermanfaat untuk mereka”.

====

dani speaking–> Gimana? Ada yang merasa alasan blogger pemula gagal dan berhenti ngeblog ini cucok sama keadaan diri sendiri? Well tema ini sangat banget bisa dikasih tambahan isi postingan sebenernya.  Tapi better di postingan terpisah aja yes? 😀

Postingan lain tentang blogging di blog gw:

[display-posts category=”blogging-things”]

164 tanggapan untuk “4 Alasan Blogger Pemula Gagal dan Berhenti Ngeblog”

Sejak MP tewas dan pindahan ke WP aku ya nulis aja, gak ngerti sama angka-angka, blablabla, setelah sekarang ngerti pun kayaknya gak begitu peduli walaupun sempet penasaran juga, “oh angka blogku segini doang” hahaha.
Kalo aku terus terang yang bikin semangat ngeblog itu interaksinya. Kalo udah nulis dan gak ada yang komen itu ya sedih, tapi memang harus disadari ada timbal balik dari komen mengomen itu 🙂

Suka pembahasan nya. Kaya aku blog pemula kadang kita gagal move on dan merasa tidak ada bahan untuk di ceritakan. Biasanya berhenti sejenak namun jangan terlena biar pikiran terbuka lagi…

passionku ngerumpi ra jelas, jadinya bikin blog yang isinya absurd semua 😛
saya belum ngerti angka-angka itu sih mas. saat ini, hal yang bikin semangat ngeblog adalah punya temen baruuu 😀 dari blog bisa kenalan dengan banyak orang, bisa BW, drop in komen. seneng aja sih rasanya 🙂
aku anaknya polos

Blog pertamaku bukannya gagal mas Dan. Tapi diberangus, dimusnahkan habis. Waktu itu soalnya masih unyu-unyu nulis di Friendster, sayang banget tulisanku hilang semua ;( Kalau aku suka blog gado-gado karena lebih ‘lepas’ nulisnya hehe

Oiyaaa. Jaman friendster ya. Sayang banget ya karena kita gak tahu gimana masa depan dunia internet waktu itu jadinya gak kepikiran yang namanya back up. :'(

Balas

Buat gue siii kalau ngeblog sudah terpaku angka ya wassalam… ngeblog tuh buat refresh aja, buat cerita. Masalah angka, duit dan sebagainya yaa bonus aja… iya ngga sih? :)))

Jujur saya agak kurang suka dengan sebutan “blogger pemula” :haha. Jadi ada “blogger senior” gitu ya? Sejak kapan ada kelas-kelas dalam blogging, bagaimana membedakan “blogger pemula” dengan “blogger senior” ngeblog ya ngeblog aja sih yak :hihi. Kesannya kalau ada blogger berhenti menulis itu mesti “blogger pemula” saja sedangkan “blogger senior” adalah seorang blogger yang mampu menyeimbangkan semua yang ada di atas itu dan tidak berhenti blogging. Eh maap, saya nyinyir, ini tidak bermaksud menyinggung siapa-siapa lho ya :hehe :peace.
Menurut saya yang paling penting dari dunia menulis adalah, setuju, menikmati. Setiap paragraf yang kita tuliskan adalah bagaikan anak-anak kandung kita, yang bagaimanapun mesti kita sayangi. Bagaimana kita bisa menghasilkan anak-anak yang berkualitas ketika kita bahkan tidak mau mengakui anak kandung itu sendiri? Jadi bagi saya, selama saya bisa menghargai apa yang saya tulis, selama saya tetap bahagia dengan apa yang saya ketik, maka ya, saya akan menulis, dan ini terlepas dari semua atribut popularitas yang melambangkan tulisan-tulisan kita itu :hehe :peace.

Hahahahahaha. Ini yang mestinya jawab mas Ihsan ya Gar. Tapi gw paham kok maksudnya Mas Ihsan. Mungkin loh ya ini mungkiin (dan kenapa gw akhirnya publish tulisan ini juga karena gw setuju ama belio) adalah yang dimaksud dengan blogger pemula di sini adalah yang baru mulai ngeblog dan kemudian gak menemukan lagi keasikan menulis dan akhirnya menelantarkan blognya. Kalo blogger senior ya yang sudah malang melintang di dunia blog dan kalo akhirnya dia berhenti ya karena dia memutuskan berhenti. Bukan gagal. Gagal di sini maksudnya gak bisa menjaga konsistensi nulisnya, gak bisa lagi menikmati apa itu blogging dan kriteria itu. Gw juga gak setuju Gar sama pengotak-ngotakkan blogger tapi mau gak mau bukannya memang ada kategori yang tercipta ya? Yang baru mulai ya pemula, yang sudah lama ya senior dan suka gak suka pengalaman pasti beda. Imo. Cmiiw. Gw colek Mas Ihsan ya buat jawab pertanyaan lu dari sisi dia. 😀

Balas

Ooh begitu… :hehe. Iya sih, namanya kategorisasi memang tak terelakkan ya. Yah mudah-mudahan semua blogger, baik yang baru maupun yang sudah lama malang-melintang di sini, bisa menikmati kegiatannya tanpa harus terbebani, ya. Terima kasih sudah berbagi :hehe.

Hmm bener banget emang bukan bermaksud memberi kelas kelas pada blogger, tapi emang kenyataannya demikian. Seorang blogger yang baru membuat blog biasanya akan lebih mementingkan statistik dan terburu-buru agar cepat mendapatkan uang. Sehingga ketika semua yang dikejarnya belum bisa di raih maka dia akan cepat bosan. Apalagi jika blog yang dikelolanya tidak sesuai dengan passion.

Hehhee, maaf sebelumnya. Gak ad maksud kelas2 gitu sih. Tp lebih ke “baru mulai sebentar kok berenti” gitu…
Jadi pemula disini untuk mengistilahkan itu aja sih, gak bermaksud apa2 kok..
Maaf ya klo ad yg tersinggung
Hehehe

Jadi teringat beberapa bulan lalu saat hiatus melanda. Itu semua karena kekurangan ide. Tiba-tiba stuck bingung mau nulis apa akhirnya keasikan ngerjain yang lain. Sesudah keasikan ngerjain yang lain eh malah jadi malas ngeblog lagi. Pengennya yang nomor 3 terus 😀
Tapi itu yang diatas hampir semua saya alamin pas hiatus-hiatusnya. Perenungan panjang saat hiatus bikin saya mikirin semua yang diatas. Intinya sekarang bagi saya kalo doyan nulis, ya nulis aja terus yang lain-lain dipikirkan kemudian.
Yang masih agak susah ini bagi saya adalah berkutat dengan waktu ya… Nggak gampang juga nyediain waktu untuk ngeblog dan bersosialisasi ditengah-tengah kehamilan sambil bekerja seperti ini 😀

Judul sama konten gak sesuai nih…. dikeplak jadi gak seo kayak tulisan yang lo share tadi Dan. 😀
Jangan fokus angka… number is just a number tapi…. langsung ilang sinyal hahahaha. Kalau gw sih akan balikin ke masing-masing tujuan ngeblog apaan dulu. Ada mungkin yang seperti Nana mau ngerandom doang. Ada juga yang sharing informasi bermanfaat seperti yang lo share tadi di WA. Ada juga yang mau cari traffic ada yang branding ada yang dapat duit ada juga yang lain kan? 😀
Kalau kata Vita – harus begin with the end of mind…

Hahahaha. Iyalah. Tergantung tujuan awalnya ngeblog emang. Kalo kagak ya rempong sendiri jadinya. Hihihi. Begin with the end in mind ngaruh banget emang. Perlahan tapi pasti blog gw berubah kan yes? 😀

Balas

yuhuyyy… mampir sini hanya krn namaku disenggol xD
tapi aku udah baca postnya kok.. dan bingung mau komen apa.. jadi yah begitulah :p

aku ngeblog tanpa tujuaaan.. makanya kehilangan araaah :))
ngeblog mah ngeblog ajaaaa.. Alhamdulillah, rejeki mengikuti, meski DA tak kunjung gendut, tapi syukurlah, alexxa makin ramping #Tetep :))

Bener bgt Dan, aku pernah ngalamin yg nomer 3, kebanyakan ikut kelas online n belajar teori, tp dalam hal nulis novel sih. Bukan blogging. Jadinya sampe skrg gak jd nulis krn keder duluan. Btw itu trefik bikin aku minder tingkat kabupaten Dan. Plis deh, wkwkwk.

Bahahahaha. Udah gak usah diliatin trafficnya Mbak Anne. Sayah juga loh ini kebanyakan baca teori-teori malah kelamaan gak post minggu lalu. Huehehe.

Balas

ngeblog buat gue jd ajang naro memory istilahnya.. gado2 banget isinya..
dan Alhamdulilah berkat ngeblog jd punya banyak temen dan suka dapet hadiah2…hihihi
cuma tinggal konsistensinya aja nih gue…PR banget…kadang lagi stuck ya udin ga dijamah2 dah itu blog #curcol 😀

hahahaa ya gitu deh, ngga gampang sih jadi blogger. Tapi gampangnya dibikin woles ajalah yaa

Biasanya aku vakum nge blog antara ga ada topik, banyak kerjaan, koneksi internet memble, atau emang m.a.l.e.s hahahaha
soal angka follower, traffic, atau pengunjung ga terlalu merhatiin, ngeceknya aja gaptek ga tau gimana. Lagian agak bingung juga sih secara blog aku mah kurang bobot kayaknya banyakan curhatan gajebo 😆
Biar begitu, seneng rasanya kalo banyak yang komen apalagi kalo sambangan seleb blogger 😀

Waduh! Ini berat semua, masih mempejari perblogging an doang, belom nyampe ke point-point diatas.
Saat ini masih nge blog sesuai kata hati tsaahh blom punya tema heuseus.
Terimakasih postingannya mas Dan, selalu bermanfaat dan menambah pengetahuan.

Thanks Dani dan Mas Ihsan (Sok kenal, kenalan dulu Mas haha *dadah2 dari pagi yang dingin) sudah berbagi tulisan keren ini. Aku suka banget bacanya, nambah ilmu. Sejak nyemplung diblog baru ini aku suka banget dengan dunia blog. Mungkin karena aku memfollow blog2 yang tepat ya yang sesuai minat, jadinya ceria banget hidupku banyak ilmu yang didapat setiap hari dan bikin aku sering ketawa2 atau senyum2 bacanya kadang juga manggut2 mengamini. Aku nulis diblog ngikutin kata hati. Pengennya nulis apa, ya langsung ditulis. Mudahan ga curhat2 banget haha. Bisa bikin hati senang setelah nulis. Makanya kalau aku kelihatan sumpek setelah pulang sekolah, suamiku selalu bilang “nulis blog sana” huahaha.

huahahahahahaa. Kebaca banget ya Den suara hatinya. Tulisanmu gak pernah curhat banget merepat – repet kok. Malahan banyak ilmu sing tak dapet dari blogmu Den. 😀

Balas

kalo aku mah simple aja.. karena terlalu sibuk. sedangkan ngeblog kebanyakan dilakukan ketika senggang wkwkwk.. semakin senggang, semakin sering posting. nah loh! hahahahaha
eh emang diriku blogger pemula yah? ah, anggep aja begitu 😛 *digampar dani
eh dan, aku mau ijin dong. diriku mau nyomot salah satu tulisanmu ttg keuangan, mau aq layout ke dalam format majalah. diriku diminta porto layout desain majalah sdedangkan diriku kebanyakan desain iklan. boleh ya.. hehe..

Nomor 1, 4, dan 5 :D. Saya seorang mantan Blogger, Alasan-alasan lain berhenti nge-blog karena selalu kekurangan ide buat bikin postingan baru, terus lagi karena hobinya sebenarnya memang membaca dan bukan menulis. Tapi makasih karena para blogger yang aktif di seluruh dunia saya jadi bisa membaca sepuasnya 😀 😀
Makasih udah share 😀

Paling pusing dech kalau ngelihat angka2 itu. Mending nulis beneran yang pengen dibagi, bukan karena apa yang orang lain harapkan akan kita tulis.
Dani ini beneran topik yang menarik bangat. Pemicu aja supaya kita disini punya kebiasaan yang rutin untuk terus menulis tanpa ada embel2 apapun.Menulis karena memang suka dan menikmatinya.

Nah ini yang susah ya Mbak Hanna, kadang karena belom tahu ngeblog itu bagaimana dan cerita apa dan bagaimana yang menarik perhatian orang, sudah berharap tinggi kalau blognya bakalan rame dan sebagainya. Pernah ada di posisi itu sih, yang diperlukan cuma kebesaran hati dan usaha untuk “kenal” sama orang 😀

Balas

Terlepas dari kontroversi sebutan blogger pemula dan senior ya, aku mo nambahin satu hal lg yang membuat org jd mandeg ngeblog, ini berdasar pengalamanku. Orang bisa berenti ngeblog jika saat memulai nge log, dia ngga tau betul apa niat dan alasan ngeblog. So, niat dan alasan yang kuat yang mendasari seseorang untuk ngeblog itu penting bgt supaya long lasting jd blogger.

Mbak Nurul, emang ini kontroversi ya? huehehehehe…. Sama sekali gak ada niat bikin kontroversi kok Mbak 😀
Memang niat awalnya apa sangat menentukan sih untuk bisa konsisten dan long lasting ngeblognya 😀

Balas

Bagus tulisannya Dan, jempol untuk Ihsan. Tambahan dari aku: sebelum mulai ngeblog, setelah tahu passionnya apa, tentukan tujuannya ngeblog apa, nichenya apa, gaya bahasanya gimana, (calon) pembacanya siapa. Setelah itu cari medium yang cocok, cari template yang pas baru mulai nulis. Bisa dimapping ini semua sebelum mulai ngeblog. Setelah ini jalan, baru deh bisa mikir untuk ke tahap lebih jauh.
Kadang yang aku lihat beberapa waktu terakhir ini, orang berniat ngeblog dan langsung mikirnya kaching, cari uang. Padahal untuk sampe jadi social influencer kan butuh audience dulu. Kalau content yang ditulis menjawab kebutuhan informasi dari target group tertentu, bisa lah ngebangun readers, baru bisa komersil. Ini menurutku ya. Bisa jadi ada yang ngga setuju dengan ini 🙂
Mengenai frekuensi menulis, ada pilihan mau kwantitas atau kwalitas. Ngga ada yang betul salah, bisa dipilih yang cocok untuk blogger tersebut. Thanks for sharing & happy blogging!

Mbak Yo, sebenernya itulah yang saya pikirkan beberapa waktu terakhir ini. Saya sempat kepikiran kalo saya sendiri sudah jadi social influencer etapi kemudian nyadar kalo apa yang saya punya kok kayaknya belom cukup buat dibilang begitu. Makanya akhir-akhir ini saya gak ikutan itu undangan buat blogger, tetep gaul aja sama temen-temen tapi kurangin ambil job. Mau fokus gedein reader dan fokus ke satu atau dua topik biar bisa lebih dalem engagement ama pembaca.
Soal beberapa blogger yang udah ngebet banget jadi social influencer padahal (maap kata) baru mulai juga ngeblog dan belom punya basis kuat, jadinya ngerasa kok ya konten yang diciptakan/dipost itu yacuman press release ditulis ulang. 🙁 *maap saya nyinyir di sini.
Makasih banyak Mbak Yo insightnya! 😀

Balas

Iya, setuju komen kamu Dan dan aku ngga rasa nyinyir kok. It all starts with passion. Kalo awalnya cari uang, hmm jadi kejar setoran. Di beberapa blogger aku bisa baca between the lines mereka kejar setoran akibatnya aku males baca blog mereka lagi. Untuk aku pribadi ngeblog itu untuk mengekspresikan diri, menulis pendapat dan unek-unek. Ada beberapa blogger piawai yang secara subtle bisa mengolah review berbayar dalam posnya, dibumbui dengan pengamatan/pengalaman mereka sendiri. Tapi yang seperti ini ngga banyak.
Sekali lagi, it all starts with passion. Kalo berdasarkan passion, sudut pandang menulis jadi menarik dan bisa membuat pembaca antusias akibatnya mereka follow dan spreading the words in their peers. Dan berdasarkan passion juga ketemu tone & voicenya yang sejati, cocok dengan pribadi si blogger tersebut, benang merahnya jelas.
Seru deh diskusi ini, ngga ada habisnya.

Hahaha, iya Mbak Yo, banyak banget yang bisa dibahas di tema ini. Daaaan dramahnya banyak banget. Saya sampe geleng-geleng kepala baca diskusi terkait masalah ini di facebook. Makasih Mbak Yo. Saya coba untuk bisa jadi blogger seperti yang Mbak Yo bilang. 🙂

Balas

No.5 itu kehilangan motivasi bisa juga karena males ga sih? *nunjuk diri sendiri haha.
Ga melulu males kna, kadang ada semangat 45 ngeblog, nah saat begitu biasanya dikebut buat bikin celengan tulisan, simpan di draftm saat males menerbang tinggal posting cadangan tulisan.
Gawatnya kalau cadangan postingan habis, malesnya belum hilang juga haha.
Nah namanya blogger pemula ko ya banyak yg pengen langsung terkenal dan latah ikutan monetasi blog, saat dapatnya cuma cent dolar jadi kecewa hehe..

Hahahahaha. Betul dan betul Mbak Nel. Memang kemalasan bisa disiasati dengan cadangan post, tapi ya itu kudu cepet-cepet diatasi malasnya. Kalo soal blogger pemula yang sutris duluan karena dapetnya cuman sekian sen ya kudu tanya apa emang tujuannya ngeblog cuman buat cari duit? Hahaha.. 😀

Balas

Saya bersyukur banget ketika mulai ngeblog taunya cuma menulis. Gak berkomunitas. Makanya gak tau kalau blog juga ada statistiknya. Kesannya memang kuper, ya. Tapi, positifnya selama beberapa tahun saya terus konsisten menulis tanpa ‘gangguan’ apapun. Dan, dari konsisten itu kemudian timbul passion.
Jadinya sekarang setelah berkomunitas sana-sini dan tau angka, saya bisa tetap snatai dan konsisten menulis 🙂

iya banget mbak. salahnya saya dulu, blog baru berusia beberapa bulan, udah nekat ikut komunitas. jadinya kepengaruh deh sama yg jauh lebih jago.. pengen kayak anu, kayak bapak itu, mbak anu.. semuanya deh. alhasil jati diri ngeblog pun terombang ambing dan baru sekarang (3 tahun kemudian) ngehnya hahaa 😀

Iya bener Mbak Myra, kalo nulisnya tanpa mikirin apapun jadinya enak dan begitu ada “gangguan” masih bisa balik nemuin nikmatnya menulis lagi setelah gangguannya lewat 😀

Balas

hmm kalo saya kayaknya kurang sosialisasi nih, mas kurniawan (dua duanya kurniawan yah 😀 ) akhir akhir ini sosialisasinya sama skripsi dan pembimbing mulu soalnya, boro boro kopdar.. jadi deh postingannya bernada depresi hahaa
terus kadang angka angka statistik emang bikin down juga sih.. kok gak bagus bagus ya angkanya padahal mana ada yg instan ya kalo dari nol, mana domainnya juga baru, yg dulu lupa diperpanjang 🙁

Semangat Cep! 😀
Hihihi.. Nama kami samaan ya. Semarga keluarga besar Kurniawan 😀
Btw Cep, gw juga mulai dari dikit-dikit kok traffic *meskipun sekarang juga masih dikit. Bahahaha..
Sukses ya skripsinya! Semoga cepet beres! 😀

Balas

Ngeblog memang butuh ekstra segala-galanya. Ngatur waktu biar kerjaan rumah dan anak tetap jalan, ngatur diri sendiri biar nggak keganggu hal lain saat lagi nulis. Misalnya lagi ngedraft tergoda buka fb, bales komen eh ikut nyamber status, buka pinterest dan lain-lain. Padahal waktu yang kita punya kadang gak banyak. Tau-tau udah malam aja. Lanjut lagi besoknya. Eh ide yang kemaren terasa cetar menguap entah kemana.
Jadi.. memang sih, ngeblog itu butuh kerja keras dan komitmen tinggi. Tapi jangan menyerah, pelan-pelan lebih baik daripada enggak sama sekali 🙂

Bener banget Mbak Waya, butuh komitmen tinggi untuk bisa konsisten ngeblog. Pelan-pelan aja memang lebih baik daripada ngebut terus tiba-tiba berhenti ya Mbak 🙂

Balas

Kalo blogger sekelas Mbak Yuni mah angkanya pasti sudah emezing dan kudu terus dijaga untuk bisa narik para klien ya Mbak. Hihihi. *mupeng lihat isi blognya njenengan. 😀

Kalau dari yang sering dengar, banyak blogger pemula berhenti ngeblog karena alasan blognya sepi. Padahal gak gitu juga, sih yaa, kalau mereka mau BW pasti nanti ada yang BW balik 🙂

eh ada ya blogger pemula kayak gitu? 😀 heheheh saya memulai ngeblog ya nulis aja, terus jadi makin suka nulis. Gak pernah terpikiran semua hal-hal di atas hehehhe Harus konsisten memang untuk menulis, harus bisa bagi waktu. Kalau sudah punya JR, mau gak mau angka juga perlu diperhatikan.

Aku nulis karena suka dan topiknya pun either ocehan gak penting tentang kritik atau pengalaman yang (hopefully) bisa membantu orang lain. Topik yang jarang dilirik sponsor, makanya jarang dikontak sponsor hahaha. Kalaupun dihubungi, kebanyakan juga kepentok karena aku maunya duit disalurkan ke charity pilihanku, bukan voucher. Eh malah curhat.

Tulisannya Mbak Tjetje memang dalem dan bukan demi kejar endorsement. Always love your writings Mbak! 😀
Wah sekali-sekali bisa juga ya disalurkan ke charity Makasih idenya Mbak 😀

Balas

untunglah gw gak kapok dan, pernah noh tahun 2013 gw agak vakum karena lagi penyesuaian kerja, rasanya nyesel banget, blog sekarang jadi tempat curahan pikiran, jadi gw gak kapok ngeblog deh ah

Sometimes its hard for new blogger to be a dailyposter, or to be an active poster. Thats is the difference between real blogger and not. Bloggings actually need the power to last longer, the power is passion. Once you had passion to blog then everything is OK and smooth…

Aku seneng baca postingan ini terutama yg poin 2. Contoh yang paling deket itu Ani Berta. Range angka blognya “biasa-biasa aja” tapi dia bisa sukses. Aku banyak belajar soal networking dari beliau. Aku belajar ber-networking yang baik, bagaimana memperlakukan klien, yg bukan sekadar tepe-tepe apalagi KKN ga jelas. Tfs, Dan.

Nah, itu yg pertama, tidak sesuai passion…
Jadinya blog saya adalah passion saya. Semakin kelihatan passion saya pada postingan-postingan terakhir.
Dan yg no.4, kurang sosialisasi. Huampun…ini saya yg kurang banget. Tahun depan akan lebih kearah sini deh…
Salam dari saya di Sukabumi,

aku dong… nulis mulu tapi blognya sepi komentar… abis itu semangatnya nggembosi.
tapi karena emang seneng nulis meski gak sering2 posting ya nulis lagi, lupa lagi sama angka-angka. lawong angkanya gak gerak2 sih 😛

Alhamdulillah saya enggak mengalami satu pun dari kelima yang disebutkan di atas. Yah, untuk bersosialiasi sesama blogger, saya kan blogger pemula, pemula banget. Salam kenal, Mas. Hihi 😀
Mohon bimbingannyaaa

Betul sekali mas, banyak teman blogger saya yang sudah tumbang dengan berbagai alasan. Saya sendiri pernah off dari dunia blog hampir 2 tahun karena sibuk kerja, hingga akhirnya aku rindu dan mulai dari awal lagi.

aku banget. jleb2…. brasa ditusuk2.
passion. saat passionnya ada, langsung bertekad “Ok bikin blog tema ini. maintain paling gak seminggu sekali. Wajib!”
gak lama…. paling sebulan 2 bulan ajeg.
selanjutnya.
liatin stats. gak bagus2, lama2 males. lama2. yaudah.
banyak yg terbengkalai.
kesel sama diri sendiri jadinya.

jiaah saya juga ngalamin kayak gitu, begitu semangat di awal-awal lama kelamaan boncos..

bicara ngeblog emang banyak banget topiknya ya mas.. Yang jelas memang harus punya motivasi dulu sih.. Kan katanya gak ada orang yng malas, yang ada orang yang gak punya motivasi. hehe. Thx infonya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version