Kategori
Perencanaan Keuangan

Financial Check Up dan (Semoga, Jadi) Tahun yang Cerah

Selamat Tahun Baru! Mumpung tahun baru, mau bagi-bagi alat buat check kondisi keuangan kita nih! Udah pernah? Kalo belom cuss cek dulu gimana kondisi keuangannya! 😀

Financial check up? Haiyah! Postingan pertama di tahun ini kok langsung berat bener ya. 😀

Eh btw selamat tahun baru manteman semuanyaaah!

Sudah hari ketiga dan gw baru posting dooong. Keenakan liburan nih. Bapak-Ibuk pada dateng ke rumah gw inih dari Surabaya. Jadinya menikmati suasana di rumah ajadong. Hihihi. Orang pada bete kali ya dateng ke sini postingan terakhirnya masih Postingan Terakhir 2015 kemaren.

Tadinya postingan pertama tahun ini gw maunya keluar tanggal 1 Januari 2015 kemaren. Tapi yastralah gak usah ngoyo. Pengen tahu juga orang-orang pada ngapain. Jadi ya blogwalk aja sesempatnya sambil beberes rumah. Trus kemaren mau posting juga gagal karena keliling ama Bapak-Ibuk ke pasar, trus masak-masak, tidur pagi sampe siang, trus keluar makan. Ada satu hal yang bikin bete juga sih tapi ntar aja kalo udah running dan udah saksyes gw share di sini.

Trus kepikiran, awal tahun postingan apa ya yang cocok… Karena udah bilang mau fokes ke personal finance, gw rasa paling cucok adalah ngebahas tentang personal financial check up. Bahahaha. Sok ieys banget gak siiih? 😀

Financial Check Up untuk Kondisi Keuangan Pribadi

Neraca Keuangan untuk Financial Check

Sebenernya gw udah ngelakuin ini dari tahun 2012-2013 an. Bikin financial check-up pribadi buat kondisi keuangan keluarga gw.

Istilahnya gini, mau ngerencanain keuangan keluarga, kalo gak tahu kondisi keuangan kita saat ini percuma juga kan karena gak ngerti mau mulai dari mana. Kayak kalo pas kita ke dokter. Mau disembuhin sakit kita, dokter pasti akan ngecek dulu kan kondisi kita buat tahu obat ato tindakan apa yang perlu diambil.

Aish-aish-aish, omongan gw udah kayak financial planner berbayar gak sih?

Tapi beneran deh, mumpung awal tahun, gw sangat menyarankan buat bikin check up kondisi finansial kita. Jadi bisa ada bayangan ke depannya mau gimana. Salah satu professional financial planner yang kasih toolsnya si QM Financial. Etapi gw GAK ADA hubungan apapun ya sama si QM Financial ya. 😀

Pemeriksaan kondisi keuangan ini sebenernya tergantung masing-masing keluarga ato pribadi sih ya. Bisa dilakukan di awal tahun, di akhir tahun ato setiap tiga bulanan. Kalo tiap tiga bulanan berarti setahun empat kali kan. Ini mirip sama yang dilakukan sama perusahaan-perusahaan gede.

Jadi semakin sering dilakukan check-up semakin sering kita lihat kondisi keuangan kita dan bisa menentukan guidance langkah ke depannya gimana. Paham lah ya yang gw maksudkan?

Trus gimana caranya?

Tools Financial Check-Up Gratis

Gw mau bagi-bagiin gratis. Monggo didownload dari Google Drive gw alat buat periksa kondisi keuangan yang gw omongin ini dan juga questionare check profil risiko. Alatnya bikinan gw sendiri berdasarkan berbagai referensi dari beberapa sumber termasuk pas gw ikutan kursus perencanaan keuangan.

Filenya sendiri gw simpen di Google Drive yang gw share buat umum. Bisa diakses siapa aja yang perlu. Tinggal download dan pake aja. Nanti gw akan pasang linknya di sidebar blog ini ya. Dengan begitu kan jadinya semakin banyak yang bisa manfaatin kan ya. 😀

Gak usah mbayangin alat yang tsanggih luar biasa ya. Cuman file excel biasa dengan 3 sheet buat masukin data-data keuangan ke neraca dan juga cash flow bulanan.

Neraca Keuangan Pribadi

Di sheet Neraca, ada dua bagian besar kolom, Aset di sebelah kiri dan Kewajiban di sebelah kanan.

neraca untuk financial check up

Kelihatan kan ya dari gambarnya?

Di bagian neraca ini dibagi dua, daftar asset/harta dan kewajiban/hutang (iye, gw ulangin lagi). Tinggal diisi deh masing-masing barisnya.

Asset/Harta

Bagian harta sendiri dibagi jadi 3 bagian besar. Aset lancar, aset investasi dan aset penggunaan sendiri.

Simpan uang di tas

Aset lancar yang gw maksud di sini uang cash dan atau yang setara itu. Gw masukin di situ uang yang kita pegang, yang ada di rekening bank ato yang dalam bentuk deposito. Semuanya sebenernya uang cash yang bisa dipake kapan aja kan? Jadi tinggal masukin masing-masing jenis uang yang ada dan nanti otomatis akan ditotalkan di kolom Kas/Setara Kas.

Nah kalo reksadana pasar uang juga gw masukkan ke aset lancar karena buat gw, meskipun butuh beberapa hari buat nyairin reksadana pasar uang, tapi tetep aja bisa dicairkan kapan aja. Gw nganggep bisa dicairin kapan aja karena nilainya yang relatif stabil dan gak turun. Jadinya risikonya minimal.

Aset Investasi

yang gw masukkan di sini ada beberapa. Ada Saham, Reksadana Saham, Reksadana Campuran, Reksadana Pendapatan Tetap, Emas dan Benda Seni.

Saham di sini masukin aja semua nilai saham yang kita punya. Kalo gw sih masukin semua uang yang ada di sekuritas buat beli saham. Karena nilai saham kan naik turun ya, jadi nilai yang gw masukin ya nilai sesuai di market yang terakhir. Jadi misalkan pertama kali masukin dana Rp. 30 juta, dibeliin beberapa saham dan sekarang nilainya turun jadi Rp. 25 juta, yang dimasukin ya yang nilai terakhir.

Reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana pendapatan tetap sama prinsipnya sama saham tadi. Masukin nilai terakhirnya aja. Kalo ternyata nilainya turun banget gimana? Gak usah khawatir. Toh ini kan buat cari tahu kondisi keuangan terakhir kita gimana ya? Kalo masih galau setelah tahu nilai investasi kita pada turun, coba baca postingan Help! Duitku Hilang! (Ketika Harga Saham dan Reksadana Jatuh).

Peningkatan harga sebagai salah satu alasan investasi saham

Nah kalo punyanya unitlink gimana? bisa kok dimasukkan ke bagian reksadana saham/pendapatan tetap/campuran. Tapi inget ya masukinnya kudu sesuai dengan tipe investasi di unitlink yang dipunya. Konservatif, moderat ato agresif. Satu hal yang kudu diinget, untuk unitlink yang bisa dimasukkan adalah nilai tunai waktu financial check ini dibuat, bukan jumlah yang sudah dibayarkan waktu financial check dibuat. Karena nominal pembayaran unitlink ada nilai yang dipotong untuk porsi pembayaran premi dan atau nilai biaya yang harus dibayarkan.

Emas tinggal masukin aja nilai emas kita sekarang. Caranya? jumlah gram yang kita punya dikalikan dengan harga emas per gramnya. Misalkan udah punya 40 gram emas, per gramnya sekarang Rp. 400 rebu, udah dikalikan aja Rp. 400 rebu x 40 = Rp. 16 juta. Sederhana kan?

Benda Seni ini nih yang agak tricky. Kan harganya bisa jadi subjektif tergantung yang punya ya. Bisa jadi mahal buat para penikmat sendi bisa jadi murah. Paling aman sih masukin aja harga belinya atau nilai terakhir menurut kurator.

Asset Penggunaan Pribadi

yang gw cantumkan di sini termasuk rumah pertama, apartemen yang ditinggalin, mobil motor dan barang elektronik.

Rumah Masa Depan

Kok rumah sama apartemen yang ditempatin dimasukin ke sini sih? Karena kalo rumah ato apartemen yang lagi ditempatin kan gak available for sale ya. Kalo misalkan memang apartemen ato rumahnya memang bukan yang ditempatin dan dipake buat disewain ato dijual lagi, bisa deh dimasukin ke aset investasi.

Nilai yang dimasukkan berapa dong? Pake aja nilai pasar yang ada. Jadi misalkan beli rumah Rp. 150 juta, tapi sekarang nilai rumah sebelah yang dijual cepat ada yang nawar Rp. 500 juta, masukin aja Rp. 500 juta. Pun kalo nilai apartemen. Tapi kalo misalkan apartemennya belom jadi, masukin aja nilai belinya.

Kewajiban/Hutang

Nah, buat kolom hutang, gw cuman bagi dua aja sih, kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban lancar

ini bukan kewajiban yang kita baik-baik aja bayarnya (yang mana emang harus lancar ya bayar hutang. Ihik!), tapi yang gw maksud adalah hutang yang kita kudu bayar kurang dari setahun. Apa aja yang masuk ke sini? Hutang kartu kredit, cicilan rumah setahun ke depan, cicilan apartemen, cicilan beli mobil, cicilan beli motor, apa aja deh yang harus dibayar dalam 12 bulan ke depan.

Jadi misalkan total hutang rumah masih sisa Rp. 400juta, angsuran sebulannya Rp. 4 juta, yang dimasukkan ke dalam cicilan rumah ya Rp. 4 juta x 12 = Rp. 48 juta.

Enak kan kalo bikin di awal tahun? Jadi bisa perkirakan nanti setahun ke depan berapa hutang yang kudu dibayar.

Kewajiban jangka panjang

mah gampangnya total sisa hutang dikurangi kewajiban lancar. Jadi kayak hutng rumah tadi, kan Rp. 48 jutanya sudah masuk ke kewajiban lancar, total hutang/kewajiban jangka panjang mestinya sih Rp. 400 juta – Rp. 48 juta = Rp. 352 juta.

Soal hutang kartu kredit, gw pribadi masih berpendapat kudu masuk ke hutang lancar yang harus dilunasi secepat mungkin. Jangan kelamaan ngelunasin hutang kartu kredit.

Kalo semuanya sudah dimasukin satu-satu sesuai dengan nilai yang ada, mestinya sih akan keluar angka di baris Total Kekayaan Bersih.

Total Kekayaan Bersih

Nilai yang ada yang keluar sebagai total kekayaan bersih inilah harta kita. Kalo perencana keuangan profesional nyebut net-worth kita. Gimana yang bagu? Mestinya sih ya semakin besar nilai net worth kita semakin bagus.

Jangan sampe nilai total kekayaan bersih kita ini hasilnya negatif. Kalo sampe negatif berarti hutang kita kegedean. Mungkin gak sih kejadian? Mungkin aja. Hutang sana sini, gali lobang tutup lobang buat bayar kebutuhan. 😀

Kalo gak dicek kan gak pernah tahu ya. 😀

=============

Penutup

Bok panjang ya, cuman ngebahas neraca doang. Padahal di file ini juga da tiga sheet yang lain dan ada satu file word buat penilaian profil risiko. Pentingnya Profil risiko ini bisa dibaca di postingan Jangan Beli Saham dan Reksadana! Periksa Dulu Profil Risiko! (Promo mulu ya guwe yes… 😛)

Buat Sheet kedua yang isinya Cash Flow Bulanan gw bahas lainkali aja ya. Isinya sih standar lah ngecek pemasukan dan pengeluaran kita udah bener belom yang tandanya hasilnya mesti positif. Kalo negatif mah besar pasak daripada tiang kan? 😛

Trus ada juga rasio-rasio yang mana ini nantinya yang dibaca sebagai hasi dari financial check up nya. Apa yang perlu diperbaiki, ditambah dan dikurangi. Hahaha. Banyak ya bok? Demi masa depan yang cerah dan keuangan yang lebih teratur ya.. 😀 Kalo mau ada yang diobrolin langsung komen aja ato colek aja gw di twitter @danirachmat ya.

90 tanggapan untuk “Financial Check Up dan (Semoga, Jadi) Tahun yang Cerah”

Ahahahahaha. kerajinan dan lupa sudah direply sebelumnyaaaa. *sayah maluuuuu *lempar bom asep *trus ngilang *ternyata nyemplung got

Aku udah punya, ngikutin bukunya Prita Ghozie. Tapi belom cek nih awal tahun ini. Keasyikan liburan hehehehe. Thanks sudah diingetin.

Ngomong-ngomong QM, Mas Dani pake jasa mereka ga? Kira-kira kapan sih kita butuh jasa financial planner? Kalo duitnya yang masih seimprit tapi butuh belajar investasi perlu ga sih?

Selamat tahun baru yaaa! 😀

Saya gak pernah pake financial planner Lia. QM di sini gw jadikan contoh aja buat financial check. Hihihi
Kapan harus pake financial planner kalo misalkan kita gak ngerti gimana analisanya, gak ngerti kapan waktu yang baik buat mindahin portfolio ato instrumen yang bagus yang mana ato bahkan emang sama sekali clueless buat melakukan pengelolaan keuangan sendiri. 😀

Selama kita mau belajar dan mau rutin review sih mestinya bisa kita lakukan sendiri.

Balas

Wuih.. penting inih..
Baiklah, akan saya coba melakukan apa yang dirimu sarankan.
Makasih ya Dani..

Ehiya.. Selamat tahun baru ya.. 🙂

Udaaaaa. Kapan itu saya sudah bales ternyata gagal. Maaf baru ngecek lagi. (>.<)
Selamat tahun baru juga ya Da. Semoga tahun ini jadi tahun yang penuh keberkahan. Semoga bisa bermanfaat toolsnya dan makasih banyak Uda 🙂

Balas

Gak sama Mbak Anne. Karena saya gak ngitung nilai proteksi dan nilai pertanggungan. Saya bantuin sediain tools untuk ngitung kondisi keuangan masing-masing orang. Monggo didownload Mbak biar tahu bentuknya. 😀

Balas

Topik berat yang bermanfaat, meskipun kadang aku harus agak mikir ‘yang ini maksudnya apa ya’ .. maklum dulu suka gak nyambung kalau pelajaran yang urusan nya ngitung duit gini. Mending disuruh hitung kecepatan reaksi berantai hahahaha … Makasih mas Dani, insya Allah bermanfaat. Kapan-kapan boleh dong ya konsultasi pribadi 🙂

Mas Dani, berguna banget ini Mas, terima kasih ya sudah berbagi. Sudah saatnya saya buka-bukaan dengan diri sendiri soal keuangan :haha. Siapa tahu kalau rasio-rasio ada yang berlebih, sumber daya yang dimiliki bisa digunakan untuk investasi yang menghasilkan pendapatan pasif :hehe. Jadi penasaran dengan bagaimana asyik dan serunya pengambilan keputusan nanti. Ini alat yang tepat, sekali lagi terima kasih!

kok aku selalu bobo kalau diajak rundingan gini sama suami yak. Dia ada softwarenya juga, aku belum pernah sekalipun lihat. Ya ampun, tapi aku harus dech ngecek juga keuangan kami kek mana…sejak gak kerja, aku gampang banget ngabisin uang, duh…curhat dech.

Setuju sich, makasih ya, sharingnya, akan dipelajari

Ini yang lagi saya cari-cari…
Beberapa dapet tapi kurang mudeng…
Izin sedot ya mas,, penjelasan diatas juga mudah dimengerti….
Terima kasiiiihhhh seribuuuu

Ini memang PR banget. TFS, ya. Kalau saya biasa di modif sendiri karena kadang ada perbedaan pendapat tentang dimana seharusnya pos itu berada. Selama masih di sisi yang “benar” moga2 masih OK.
Btw ikut kursus perencanaan keuangan dimana?

mas dani…
aku ijin donlot untuk financial check nya yaa..

dan tau ga sih.. postingan mas dani tentang finansial slalu aku tunggu2. hhehehehe..
aku ampe donlot premium money lover taun lalu juga karena postingan mas dani lohhh

keep writing ya mas…

Artinya pilih instrumen investasi yang aman-aman aja. Tapu sayangnya return juga ga bisa optimal dna mungkin kurang bisa ngejar tujuan investasi ke depan.

Balas

kalo udeh ngeoongin keuangan lancar jaya si dani, langsung tak donlod yak, mau dibaca dan dipake, perlu banget nih buat gw dan yang kaga perhitungan, ntar akhir bulan baru kebingungan *eaaaa btw itu udah ngelotok banget yak istilah2 kaya investasi, mana harta tetap or bergerak *lagi liat form laporan pajak

Sudah pernah di check up tapi yang begini kan emang masih harus terus buat lagi sich biar tau evaluasi perberapa bulan gitu. Terima kasih yach Dani sudah diingatkan dan pasti akan terus berguna.

Berat berat topiknya (mencoba mengerti). Sejauh ini perencanaan keuangan saya cuma rajin nabung plus jangan sampai kredit atau hutang. Gitu aja. Beli aset atau investasi masih belum berani. Takut gagal kwak kwek kwak

wuiih.. aku gak pernah bikin beginiaan.. tapi kaya review keuangan, sih ada, tiap akhir tauun.. berapa byk yg udah terkumpul, dan dikeluarin.. dan ternyataaaaa… Alhamdulillah berkaah.. sik ono susuke :))

Boleh dong share toolsnya…pingin coba cheke checki meski kite udah tahu kayanya ga sehat ya….he he he

Hahahaha. Jadi malu saya Mbak Vari. :”)
Emang sih enaknya kerja di bank itu tinggal nanya temen di wealth management ato investment banker itu tadi enaknya invest di mana. Hihihihi. Makasih ya Mbak. 🙂

Balas

Lagi BW trus nyasar ke topik yang satu ini trus dahiku berkerut, mas. Hahahaha?. Walau mantan anak ekonomi dan ex karyawati bank, untuk urusan pengelolaan keuangan aku kadang lelah. Etapi memang harusnya sering di ceki-ceki kondisi keuangan sendiri yah. Biar ngga besar pasak daripada tiang?. Aku coba deh!

Mas Dani, untuk sheet Profil Resiko Keuangannya, mohon dong penjelasan kategorinya a? b? c? d? bagaimana

Itu untuk jawaban di file profil risiko. Pertanyaan-pertanyaan ada di file word profil risiko itu. COba didownload juga Mbak. Nah nanti kalo pilih A, B, C atau D bobot buat itungnya ada di file excel itu. 😀

Balas

rasio keuagan di excel shet terakhir itu dibagian benchmark itu gk ngerti aku mas dani heheh

Mantap mas, saya numpang donlod ya file2 nyaa, takut nih mau invest2 tar malah zonk hehe. maklum penganten baru banyak mau ini itu. TERIMA KASIH BANYAK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dalam blog ini dilindungi oleh hak cipta
Exit mobile version