Investasi di Pasar Saham untuk Bisa Menjalani Gaya Hidup FIRE

Mencapai FIRE kini menjadi tren dan tujuan banyak orang. Salah satu strategi yang digunakan untuk mewujudkan impian ini adalah melalui investasi, di antaranya adalah investasi di pasar saham.

Saat kita berinvestasi di pasar saham, ada dua jenis keuntungan yang dinantikan, yaitu kenaikan nilai investasi (capital gain) dan pembagian keuntungan (dividen) dari saham yang dimiliki. Kedua jenis keuntungan ini sama-sama memungkinkan untuk dimanfaatkan membiayai hidup saat FIRE.

Memang, investasi bukan hanya tentang menempatkan uang, tetapi juga tentang membuat uang tersebut bekerja. Konsep ini berarti bahwa uang yang diinvestasikan bisa terus bertumbuh, bahkan saat yang bersangkutan enggak aktif bekerja.

Dengan cara ini, investasi di pasar saham menjadi salah satu pilihan strategis untuk membangun kekayaan jangka panjang dan mencapai FIRE.

Modal untuk FIRE dari Investasi di Pasar Saham

Menentukan modal yang diperlukan untuk memenuhi biaya hidup melalui dividen saham adalah hal yang harus pertama kali dilakukan, jika kita memang ingin hidup di masa pensiun dari investasi saham.

Bagaimana cara menghitungnya?

Misalnya, mengambil biaya hidup bulanan berdasarkan Upah Minimum Provinsi Jakarta yang sebesar Rp5.067.381. Dalam setahun, kebutuhan tersebut akan menjadi Rp60.808.572.

Pertanyaannya kemudian, berapa modal yang harus disiapkan agar bisa mendapatkan dividen tahunan sebesar Rp60,8 juta? Lebih lanjut, apakah mungkin untuk mencukupi kebutuhan hidup dengan modal kurang dari Rp1 miliar?

Jawabannya ternyata cukup menggembirakan. Dengan penelitian dan perencanaan yang cermat, terdapat berbagai saham yang bisa menjadi pilihan dengan modal yang lebih terjangkau.

Ternyata, beberapa saham menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pendapatan dividen yang cukup dengan modal di bawah Rp200 juta. Hal ini membuka peluang bagi para investor untuk memilih saham-saham yang secara rutin membagikan dividen dengan yield yang menarik, sekaligus memperhitungkan modal yang diperlukan untuk mencapai tujuan finansial tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, memenuhi kebutuhan hidup melalui dividen saham bukanlah hal yang mustahil.

Coba simak tabel yang diambil dari CNBC berikut ini.

Apakah ada di antaranya, saham yang sudah kamu miliki? Berapa modal yang sudah kamu keluarkan?

Strategi untuk FIRE dengan Investasi di Pasar Saham

So, sekarang gimana caranya mengumpulkan modal itu dulu, dan kemudian berinvestasi dengan cara yang benar di pasar saham.

1. Fokus Jangka Panjang

Menyusun strategi investasi yang berorientasi pada jangka panjang adalah langkah bijak. Artinya, sebagai investor, kamu seharusnya memilih untuk menanam modal pada saham dari perusahaan yang dikenal memiliki dasar yang solid, pertumbuhan yang konsisten, dan prospek yang cerah untuk waktu yang akan datang.

Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah kemampuannya untuk meredam efek dari perubahan harga saham yang sering terjadi dalam jangka pendek. Dengan fokus pada gambaran yang lebih besar dan potensi jangka panjang, kamu bisa menghindari kepanikan yang sering terjadi akibat pergerakan pasar sehari-hari.

Pendekatan jangka panjang ini enggak hanya mengurangi risiko, tetapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.

2. Menerapkan Value Investing

Menerapkan strategi value investing menjadi salah satu pendekatan bijak dalam dunia saham. Strategi ini melibatkan pencarian saham dari perusahaan yang harganya tidak mencerminkan potensi sebenarnya.

Artinya, kamu mencari saham yang harganya lebih rendah dibandingkan dengan nilai sejati perusahaan tersebut. Fokus utama dari strategi ini adalah pada perusahaan dengan dasar yang kuat dan prospek bisnis yang menjanjikan. Namun karena satu dan lain hal, harga sahamnya saat ini berada di bawah nilai wajar.

Dengan pendekatan ini, kamu akan berpeluang mendapatkan saham berkualitas dengan harga diskon, membuka jalan untuk keuntungan yang signifikan ketika pasar akhirnya menyadari nilai sebenarnya dari saham tersebut. Pendekatan ini memerlukan kesabaran dan analisis yang cermat tentang kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Juga kudu punya pemahaman tentang faktor-faktor yang mungkin memengaruhi nilai saham di masa depan.

3. Fokus pada Saham Dividend-aristocrate

Memilih untuk fokus pada saham yang memberikan dividen tinggi secara rutin adalah strategi yang sangat cocok untuk kamu yang mencari sumber pendapatan tetap dari investasi.

Pendekatan ini menekankan pada pemilihan saham perusahaan yang enggak hanya stabil, tetapi juga murah hati dalam membagikan keuntungan kepada pemegang sahamnya.

Cara ini ideal buat kamu yang pengin mendapatkan aliran kas reguler, yang bisa sangat berguna baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai tambahan penghasilan. Investasi jenis ini menawarkan keuntungan ganda; selain potensi apresiasi harga saham, investor juga mendapatkan pembayaran dividen yang bisa diandalkan.

Untuk melakukannya, kamu harus melakukan riset demi bisa menemukan perusahaan-perusahaan yang memiliki rekam jejak pembayaran dividen yang solid. Sekaligus juga punya prospek bisnis yang dapat mendukung pembayaran dividen yang berkelanjutan di masa depan.

4. Diversifikasi Portofolio

Menerapkan diversifikasi dalam portofolio investasi berarti menyebarkan investasi ke saham-saham yang berasal dari berbagai sektor. Langkah ini sangat penting untuk mengurangi risiko.

Saat investasi tersebar di berbagai bidang, potensi kerugian akibat penurunan di satu sektor dapat diminimalkan. Ini karena, ketika satu sektor mengalami penurunan, sektor lain mungkin bertahan atau bahkan tumbuh, sehingga membantu menjaga keseimbangan portofolio.

Strategi diversifikasi ini seperti mengikuti pepatah lama tentang tidak meletakkan semua telur dalam satu keranjang. Dengan cara ini, jika satu keranjang terjatuh, tidak semua investasi yang hilang. Dengan demikian, diversifikasi menjadi salah satu cara terbaik untuk melindungi nilai investasi dari fluktuasi pasar yang tidak terduga.

5. Reinvestasi Dividen

Memutar kembali dividen yang diperoleh ke dalam pembelian saham baru adalah strategi cerdas untuk memperkuat investasi. Proses ini, dikenal sebagai reinvestasi dividen, memainkan peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan nilai investasi kamu.

Ketika menggunakan dividen untuk membeli lebih banyak saham, jumlah saham yang dimiliki bertambah. Ini berarti, saat dividen dibagikan lagi di masa yang akan datang, jumlah yang diterima lebih besar karena berdasar pada jumlah saham yang lebih banyak.

Dengan cara ini, nilai total investasi bertumbuh lebih cepat, menghasilkan lingkaran positif yang meningkatkan kemampuan investasi untuk menghasilkan pendapatan. Strategi ini sangat efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang dan memaksimalkan potensi pendapatan dari investasi.

6. Terapkan Dollar Cost Averaging

Mengadopsi metode yang dikenal sebagai Dollar Cost Averaging, atau pembelian berkala dengan jumlah tetap, merupakan cara cerdas dalam berinvestasi.

Pendekatan ini berarti secara rutin menanamkan sejumlah uang yang sama ke dalam saham, tanpa perlu khawatir tentang fluktuasi harga di pasar. Kelebihan dari metode ini terletak pada kemampuannya untuk meratakan efek dari naik turunnya pasar.

Dengan cara ini, investor dapat membangun posisi dalam saham secara bertahap dan efisien. Ini menjadikan strategi yang sangat efektif untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kemungkinan keuntungan jangka panjang tanpa perlu terus menerus memantau pergerakan harga pasar.

7. Review dan Penyesuaian

Melakukan tinjauan dan penyesuaian terhadap portofolio investasi secara teratur adalah penting. Hal ini menjadi kunci untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi pasar yang selalu berubah dan tujuan keuangan yang ditetapkan.

Ini berarti secara aktif memantau kinerja saham dalam portofolio dan siap untuk membuat perubahan ketika saham-saham tertentu tidak lagi memberikan hasil yang diharapkan. Fleksibilitas dalam memilih saham baru yang lebih menjanjikan merupakan aspek penting dari strategi ini.

Dengan demikian, kamu dapat menekan kerugian dan meningkatkan potensi keuntungan. Proses ini membutuhkan komitmen untuk terus mengikuti perkembangan pasar dan kemampuan untuk membuat keputusan investasi yang tepat berdasarkan analisis yang cermat.