Bisa bebas finansial secepatnya telah menjadi impian bagi banyak orang. Sebagai salah satu instrumen investasi yang paling klasik, investasi obligasi sering kali dianggap kaku dan konservatif, tidak cocok untuk strategi progresif seperti FIRE.
Namun, kenyataannya jauh dari persepsi tersebut. Di balik sifatnya yang tampak “tenang”, obligasi justru memiliki potensi untuk menjadi pilar stabil dalam portofolio investasi seseorang, memberikan keseimbangan yang diperlukan antara pertumbuhan dan keamanan.
Dalam konteks FIRE, kombinasi dari pertumbuhan dan keamanan ini adalah kunci untuk menciptakan strategi investasi yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan. So, kali ini kita bahas salah satu instrumen primadona ini—investasi obligasi sebagai salah satu “kendaraan” menuju FIRE ya. Mari kita mulai dari pemahaman apa itu obligasi ya.
Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, atau institusi lain dengan tujuan mendapatkan pembiayaan. Dengan membeli obligasi, investor memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi dan akan menerima imbal hasil berupa bunga pada periode tertentu dan pengembalian pokok pada akhir periode obligasi.
Ada beberapa jenis obligasi yang kita kenal, di antaranya:
- Obligasi Pemerintah, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendanai anggaran negara dan proyek-proyek infrastruktur. Contoh: ORI, SBR, Sukuk
- Obligasi Korporasi, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan untuk pendanaan bisnis, seperti ekspansi, restrukturisasi hutang, atau kebutuhan modal kerja.
Selain 2 obligasi yang cukup familier di atas, juga ada beberapa jenis obligasi lain yang dikenal di dunia keuangan Indonesia. Ada obligasi konversi, obligasi dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD, obligasi tanpa bunga, dan obligasi berkelanjutan.
Mengapa Obligasi Penting untuk Strategi FIRE
Strategi FIRE (Financial Independence, Retire Early) adalah pendekatan yang memungkinkan seseorang berupaya untuk mengakumulasi kekayaan secepat mungkin demi mencapai kemandirian finansial dan pensiun lebih awal dari usia pensiun standar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diversifikasi aset dan pendekatan investasi yang stabil dan berkelanjutan sangat penting. Nah, di sinilah peran investasi obligasi dalam strategi FIRE.
Keamanan dan Stabilitas
Obligasi, terutama yang diterbitkan oleh pemerintah, cenderung menjadi salah satu instrumen investasi yang paling aman. Pasalnya, sepanjang sejarah, belum pernah pemerintah Indonesia mengalami gagal bayar terhadap utang, terutama utang obligasi. Lagian, ya masa sih enggak yakin sama kemampuan pemerintah sendiri?
Kestabilan ini sangat penting bagi investor FIRE, yang umumnya fokus untuk meminimalkan volatilitas dalam portofolio mereka agar tetap pada jalur tujuan pensiun dini.
Aliran Penghasilan Pasif
Salah satu tujuan utama strategi FIRE adalah menciptakan aliran penghasilan pasif yang cukup untuk menutupi pengeluaran sehari-hari tanpa harus bekerja. Nah, investasi obligasi memungkinkan adanya aliran pendapatan reguler melalui pembayaran bunga, yang bisa menjadi sumber penghasilan pasif.
Dengan demikian, hal ini memungkinkan bagi kita yang pengin FIRE untuk bergantung pada pendapatan bunga ini sebagai salah satu sumber penghasilan kita saat pensiun nanti.
Diversifikasi
Memiliki beragam aset dalam portofolio investasi dapat membantu meminimalkan risiko. Saat pasar saham mengalami penurunan, obligasi bisa memberikan kinerja yang lebih stabil atau bahkan positif. Ya, dan sebaliknya juga sih.
Sebagai hasil dari diversifikasi ini, portofolio yang seimbang dengan saham dan obligasi dapat memberikan pertumbuhan yang lebih konsisten dan mengurangi potensi kerugian besar dalam jangka pendek.
Liquidity
Obligasi cenderung lebih likuid dibandingkan dengan aset lain seperti properti, misalnya. Jenis obligasi pemerintah tertentu bisa dijual di pasar sekunder, atau ada juga yang menawarkan opsi early redemption (dengan syarat dan ketentuan berlaku). Hal ini berarti dalam situasi darurat atau perubahan dalam perencanaan keuangan, kita dapat dengan cepat menjual obligasi yang kita miliki untuk mendapatkan akses ke tunai.
So, bisa disimpulkan, dalam konteks strategi FIRE, investasi obligasi memberikan keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan. Jika dikolaborasikan dengan instrumen agresif, seperti saham yang menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, obligasi memainkan peran kritis dalam memastikan kestabilan dan aliran pendapatan yang konsisten. Keduanya merupakan faktor penting untuk mencapai kemandirian finansial dan pensiun dini.
Cara Memilih Obligasi untuk Strategi FIRE
Memilih obligasi yang paling pas untuk strategi FIRE memerlukan pemahaman mendalam tentang tujuan keuangan, durasi investasi, serta risiko yang bersedia ditanggung. Berikut adalah langkah-langkah dan pertimbangan dalam memilih obligasi untuk strategi FIRE.
Pahami Tujuanmu
Tentukan kapan kamu berencana untuk pensiun dan berapa lama durasi pensiun yang diinginkan. Ini akan membantumu menentukan durasi obligasi yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Perhatikan Durasi Obligasi
Ada beberapa durasi investasi obligasi yang kita kenal, dengan karakteristiknya masing-masing:
- Obligasi Jangka Pendek: Kurang berisiko terhadap fluktuasi suku bunga tetapi mungkin menawarkan yield yang lebih rendah.
- Obligasi Jangka Menengah dan Panjang: Lebih berisiko terhadap perubahan suku bunga, tetapi biasanya menawarkan yield yang lebih tinggi. Jika kamu masih beberapa tahun lagi menuju pensiun, kamu mungkin dapat mempertimbangkan obligasi dengan durasi yang lebih panjang.
Pertimbangan Rating Kredit
Pertimbangan ini sangat diperlukan kalau kamu pengin memanfaatkan investasi obligasi perusahaan atau korporasi sih, terutama.
Pilih obligasi dengan rating kredit yang baik (misalnya, AAA atau AA) untuk mengurangi risiko gagal bayar. Obligasi dengan rating lebih rendah bisa jadi menawarkan yield yang lebih tinggi tetapi dengan risiko yang lebih besar.
Pertimbangkan Yield Obligasi
Yield menggambarkan return tahunan yang diharapkan dari obligasi. Meskipun obligasi dengan yield tinggi mungkin menarik, ini juga bisa menandakan risiko yang lebih tinggi. Pertimbangkan hubungan antara yield dan risiko.
Diversifikasi Portofolio Obligasimu
Jangan mengandalkan satu jenis obligasi atau penerbit obligasi saja. Sebaiknya, diversifikasi investasimu di berbagai jenis obligasi dan sektor untuk mengurangi risiko.
Pertimbangkan Biaya
Jika kamu membeli obligasi melalui reksa dana pendapatan tetap—yang instrumennya mayoritas adalah surat utang atau obligasi—atau ETF, pastikan untuk memeriksa rasio biaya tahunan dan biaya transaksi lainnya.
Review dan Rebalancing
Begitu juga kamu juga sebaiknya review investasimu secara berkala, jika kamu melakukan investasi obligasi melalui reksa dana atau ETF. Pasalnya pasar, tujuan keuangan, dan situasi pribadi dapat berubah. Jika perlu, lakukan rebalancing jika diperlukan untuk memastikan rencanamu tetap berada pada jalur menuju tujuan keuangan FIRE.
Dengan mempertimbangkan langkah-langkah di atas dan memastikan bahwa rencanamu selalu berada pada jalur yang benar, obligasi dapat menjadi instrumen investasi yang kuat dalam strategi FIRE kamu.
Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.
Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!