Kategori
Financial Independence Retire Early

Menyikapi Gagalnya Rencana FIRE: Bagaimana Menyiasati dan Bangkit Kembali

Gagalnya rencana FIRE sebenarnya bisa terjadi pada siapa pun. Kenapa bisa gagal? Ya, banyak penyebabnya.

Pasalnya, namanya juga hidup. Kita boleh saja punya rencana A, B, C, D … tapi pada akhirnya, praktik bisa saja berkata lain. Ini belum ngomongin soal yang religius-religius nih.

Meski begitu, kalau kita tahu masalah-masalah yang bisa berpotensi menyebabkan kita gagal FIRE, ya pastinya kita lantas tahu—atau setidaknya ada gambaran—bagaimana cara menyelesaikannya. Betul?

So, kita bahas ya, di artikel kali ini.

Penyebab Rencana FIRE Gagal

Kegagalan dalam rencana FIRE bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang bisa membuat seseorang gagal mencapai FIRE.

1. Perencanaan yang Tidak Realistis

Perencanaan keuangan yang tidak realistis sering menjadi batu sandungan utama dalam upaya mencapai FIRE.

Biasanya ini terjadi karena tujuan yang kita tentukan terlalu ngadi-adi, terlalu ambisius—enggak sinkron dengan realitas kondisi keuangan kita sendiri. Contohnya, pengin segera pensiun di usia 35 tahun. Padahal sekarang di usia 25 tahun gaji masih stagnan UMR, masih juga menanggung beban keluarga besar.

Selain itu, ketika kita enggak paham dengan kebutuhan pengeluaran di masa depan, itu juga bisa jadi salah satu penyebab perencanaan yang enggak realistis ini. Seperti enggak memperhitungkan potensi inflasi atau kenaikan biaya hidup, biaya kesehatan yang juga meningkat seiring usia yang bertambah, dan sebagainya.

Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan ini bisa banget menghambat pencapaian FIRE, yang kemudian bisa memicu juga stres dan kekecewaan.

2. Kurang Disiplin

Kurangnya disiplin dalam mengelola keuangan juga menjadi salah satu faktor penyebab gagalnya rencana FIRE yang paling sering terjadi.

Kurangnya disiplin ini biasanya berupa kegagalan mengikuti anggaran yang telah ditetapkan.

Meskipun anggaran direncanakan demi mengendalikan cash flow, dan memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan, tapi enggak jarang rencana tinggal rencana. Pengeluaran berlebihan atau menjalani gaya hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan menjadi penyebab umum.

Misalnya, sering tergoda untuk mengikuti tren terbaru, sering berbelanja barang mewah secara impulsif, atau sering berlibur dengan pengeluaran tak terkendali. Dan sebagainya.

Akibatnya, tujuan keuangan yang seharusnya tercapai dalam jangka waktu tertentu menjadi terhambat.

Disiplin dalam mengelola keuangan bukan hanya tentang pembatasan, tetapi lebih kepada pengelolaan sumber daya secara bijaksana untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

3. Enggak Bijak dalam Berinvestasi

Kurang paham tapi terlalu berani ambil risiko. Biasanya sih itu yang terjadi.

Banyak orang terjun ke dunia investasi tanpa persiapan yang memadai. Mereka enggak paham risiko, pun enggak memahami cara kerja berbagai instrumen investasi. Tapi, sudah tergiur keuntungan.

Nah, karena enggak paham risiko dan cara kerja, maka ketika pasar investasi ngedrop—atau melonjak—jadilah emosian. Umumnya yang kayak gini ya berujung rugi. Beli pas instrumennya mahal, atau ngejual pas instrumennya anjlok.

Investasi yang bijak memerlukan pendekatan yang disiplin, berbasis pengetahuan, dan kebal terhadap fluktuasi emosional atau pasar yang sementara, agar tujuan keuangan dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien.

4. Perubahan Kondisi yang Tak Terprediksi

Kehilangan pekerjaan! Nah, ini faktor penyebab gagal rencana FIRE paling hits hard kayaknya, terutama akhir-akhir ini. Betul? Pendapatan berkurang, dan ini bisa terjadi secara tiba-tiba, yang akhirnya mengubah aliran pendapatan dan memaksa peninjauan ulang terhadap anggaran.

Pengeluaran tak terduga, seperti biaya kesehatan yang meningkat atau perbaikan rumah yang mendesak, juga menambah tekanan pada rencana keuangan yang telah ada. Tanggung jawab finansial terhadap keluarga atau orang terdekat yang meningkat tiba-tiba juga bisa menjadi beban tambahan yang tidak diantisipasi.

Juga bisa terjadi perubahan prioritas pribadi, seperti keinginan untuk memiliki anak atau perubahan dalam status hubungan, dapat memerlukan alokasi dana yang cukup besar. Pastinya, juga akan mengubah rencana keuangan yang sudah ada.

Dalam menghadapi ketidakpastian ini, fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan rencana keuangan menjadi kunci dalam menjaga arah menuju tujuan keuangan yang telah ditetapkan.

Jadi memang, perjalanan menuju FIRE itu enggak mudah. Apalagi ini jangka panjang, dan namanya hidup, kadang-kadang ya bercandanya kelewatan.

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan untuk Memperbaiki Keadaan dan Sukses dalam Rencana FIRE

So, gimana? Misalkan sekarang, kamu ternyata gagal FIRE.

Tenang, mari kita coba lihat satu per satu dari masalahnya. Karena memang solusi terbaik dilakukan berdasarkan akar masalah yang muncul. Dari penyebabnya.

Perlu kamu ingat juga, bahwa pengelolaan keuangan pribadi memang sifatnya pribadi. Jadi solusi buat kamu belum tentu bisa jadi solusi juga buat yang lain. Pun, solusi buat satu masalah belum tentu menjadi obat yang tepat untuk masalah lainnya.

1. Susun Ulang Anggaran

Cek ulang tujuan keuangan kamu, dan sesuaikan dengan realitas kondisi terkini.

Artinya, kamu harus mengakui dan memahami kalau kondisi keuangan itu bisa berubah. Dengan demikian, tujuan juga harus disesuaikan karena mungkin sudah enggak relevan lagi, atau enggak attainable lagi.

Sebagai contoh, jika asumsi awal tentang tingkat pengembalian investasi terlalu optimis, maka perlu dilakukan penyesuaian untuk mengakomodasi kinerja pasar yang sebenarnya.

So, pembuatan anggaran yang lebih fleksibel menjadi penting, dengan pengeluaran diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kebutuhan dasar tetapi tetap mendukung pencapaian tujuan jangka panjang.

Anggaran harus fleksibel dan bisa disesuaikan lagi nanti kalau diperlukan. Jadi, kamu harus selalu siap. Dengan demikian, kerangka kerja untuk mengelola pengeluaran menjadi lebih efisien.

2. Kendalikan Pengeluaran

Identifikasi dan kurangi pengeluaran yang tidak esensial. Ini memang saran sejuta umat, dan sama saja untuk berbagai masalah keuangan. Karena ya, biasanya masalah memang di pengeluaran yang nggak perlu ini sih.

So, sekali lagi diingatkan, untuk bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Tentang apa yang benar-benar penting versus apa yang bisa dikurangi atau dieliminasi.

Salah satu metode yang populer dalam pengendalian keuangan adalah “envelope system”. Caranya adalah dengan memasukkan anggaran untuk berbagai kategori pengeluaran ke dalam amplop terpisah.

Alternatif lainnya adalah menggunakan aplikasi pengelola keuangan, yang menyediakan alat untuk melacak pengeluaran secara digital. Biasanya juga ada fitur yang bisa membantumu untuk menganalisis keuangan secara lebih dalam.

3. Meningkatkan Pendapatan

Menemukan peluang untuk peningkatan pendapatan bisa dilakukan melalui berbagai cara. Misalnya, menjajal pekerjaan sampingan yang sesuai dengan jadwal dan keahlian. Seperti cari kerjaan freelance, mengajar secara online, atau bahkan menjual produk atau jasa berdasarkan hobi.

Selain itu, berusaha untuk mendapatkan promosi di tempat kerja—jika memungkinkan—juga merupakan cara yang baik untuk meningkatkan pendapatan. Promosi umumnya datang sepaket dengan peningkatan gaji dan manfaat tambahan yang dapat membantu dalam mempercepat pencapaian FIRE.

Memulai usaha kecil juga bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Dengan memanfaatkan keterampilan atau hobi, berarti ada kesempatan untuk melakukan sesuatu yang memuaskan secara pribadi.

Misalnya, jika memiliki keahlian dalam kerajinan tangan, fotografi, atau menulis, bisa memanfaatkannya untuk membuka usaha kecil.

4. Menyesuaikan Portofolio Investasi

Diversifikasi secara seimbang antara aset berisiko tinggi dan rendah menjadi kunci dalam strategi investasi untuk mengejar ketertinggalan FIRE.

So, cek pasar.

Saham mungkin menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga membawa risiko yang lebih besar. Sebaliknya, obligasi cenderung lebih stabil tetapi mungkin memberikan pengembalian yang lebih rendah.

Menyeimbangkan portofolio dengan kombinasi keduanya dapat membantu dalam meredam fluktuasi pasar dan memberikan perlindungan terhadap kerugian yang tak terduga.

Selain itu, pertimbangkan juga untuk berinvestasi di instrumen lain, mulai dari reksa dana, ETF, sampai P2P Lending.

Pahami cara kerjanya, pahami risikonya masing-masing.

5. Review Berkala

Lakukan evaluasi rutin terhadap semua aspek rencana keuangan, termasuk pengeluaran, pendapatan, investasi, dan tujuan jangka panjang. Dengan melakukan ini, kalau ada masalah, akan segera teridentifikasi. Kamu pun bisa segera juga melakukan penyesuaian atau perbaikan.

Misalnya, ada pengeluaran yang melebihi anggaran, atau ketika investasi enggak memberikan pengembalian seperti yang diharapkan. Kamu bisa cepat mengantisipasi, sehingga enggak terlalu bablas tertinggal.

Review ini juga membuat kamu lebih mudah melakukan penyesuaian kalau ada perubahan dalam kehidupan pribadi atau situasi pasar yang memengaruhi tujuan keuangan. Misalnya, ketika ada perubahan dalam situasi pekerjaan, kondisi kesehatan, atau kondisi ekonomi makro seperti inflasi atau perubahan suku bunga.

Dengan review dan menyesuaikan rencana keuangan secara berkala, dapat dipastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap efektif dan efisien dalam mencapai tujuan keuangan FIRE. Kamu pun dapat memastikan bahwa strategi yang kamu terapkan tetap relevan dan sesuai dengan kondisi yang berubah. Adaptif.

Rencana FIRE, meski dipenuhi dengan tantangan dan kemungkinan kegagalan, bukanlah akhir dari perjalanan keuangan.

Gagal? Coba Terus!

Menyikapi kegagalan dengan bijak dan mempersiapkan diri untuk bangkit kembali adalah kunci untuk tetap berada di jalur menuju kebebasan finansial. Dengan menyesuaikan strategi, baik dalam pengelolaan pengeluaran, peningkatan pendapatan, diversifikasi investasi, atau secara berkala meninjau ulang rencana keuangan, kamu dapat meningkatkan peluang untuk tetap melanjutkan perjalanan. Bukan tak mungkin, akan berhasil juga pada akhirnya.

Selalu ingat, bahwa setiap kegagalan membawa pelajaran yang dapat dijadikan dasar untuk strategi yang lebih efektif lagi.

Mau tahu bagaimana merencanakan FIRE dan membangun aset 300 kali gaji dengan lebih detail? Kamu harus banget punya buku ini. Kamu bisa baca dan belajar secara fleksibel, dan dapatkan insight lebih detail mengenai konsep FIRE.

Sudah bisa dibeli di toko-toko buku di kota-kota besar di Indonesia! Get your copy now!

Jangan lupa untuk follow akun Instagram Dani Rachmat ya, untuk berbagai tip keuangan dan investasi yang praktis dan bisa dipraktikkan sendiri. Juga berlangganan newsletter dengan melakukan registrasi di sini, yang akan dikirimkan setiap bulan berisi berbagai update dan tren di dunia keuangan. Jangan sampai ketinggalan berita!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version